Kamis, 07 Januari 2016

PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN



Percobaan III
       I.            Judul percobaan                      : Pemeriksaan gukosa urin
    II.            Hari/ tanggal                           :
 III.            Prinsip pemeriksaan                : Glukosa   dapat   mereduksi  ion  kupri   dalam
reagen dalam larutan alkalis sehingga terjai perubahan warna, dengan melihat warna yang terjadi dapat diperkirakan kadar glukosa urin.
 IV.            Metode pemeriksaan               : Reaksi reduksi
    V.            Tujuan pemeriksaan                : untuk menentukan adanya glukosa dalam urin
secara semikuantitatif
 VI.            Landasan teori
                Dalam urin dapat dilakukan dengan memakai reagens pita. Selain itu penetapan glukosa dapat dilakukan dengan cara reduksi ion cupri menjadi cupro. Dengan cara reduksi mungkin didapati hasil positip palsu pada urin yang mengandung bahan reduktor selain glukosa seperti : galaktosa, fruktosa, laktosa, pentosa, formalin, glukuronat dan obat-obatan seperti streptomycin, salisilat, vitamin C. Cara enzimatik lebih sensitif dibandingkan dengan cara reduksi. Cara enzimatik dapat mendeteksi kadar glukosa urin sampai 100 mg/dl, sedangkan pada cara reduksi hanya sampai 250 mg/dl.
                Tes glukosa urine adalah pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada tidaknya glukosa pada urine.  Pemeriksaan ini termasuk penyaringan dalam urinalisis.
                Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar glukosa dipengaruhi oleh 3 macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon-hormon itu adalah : insulin, glukagon, dan somatostatin.
                Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion cupri direduksi menjadi cupro dan mengendap dalam bentuk merah bata. Semua larutan sakar yang mempunyai gugusan aldehid atau keton bebas akan memberikan reaksi positif. Na sitrat dan Na karbonat (basa yang tidak begitu kuat) berguna untuk mencegah pengendapan Cu++ . Sukrosa memberikan reaksi negative karena tidak mempunyai gugusan aktif (aldehid/ke ton bebas).
                Glukosa dalam urin ditentukan dengan reaksi reduksi menggunakan reagen Benedict, Fehling dan Nylander. Cara lainnya adalah menggunakan carik celup.
                Reaksi benedict sensitive karena larutan sakar dalam jumlah sedikit menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, sedikit menyebabkan perubahan warna dari seluruh larutan, hingga praktis lebih mudah mengenalnya. Hanya terlihat sedikit endapan pada dasar tabung.  Uji benedict lebih peka karena benedict dapat dipakai untuk menafsir kadar glukosa secara kasar, karena dengan berbagai kadar glukosa memberikan warna yang berlainan.
                Pereaksi Benedict adalah larutan yang dibuat dari campuran kuprisulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion C++ ­kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. 





VII.            Metode kerja
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan pasien                      : Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel                     : Urin sewaktu
3.      Alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan
1)      Tabung reaksi
2)      Rak tabung
3)      Pipet volume
4)      Pipet tetes
5)      Filler
6)      Lampu spiritus
7)      Gegep kayu
b.      Bahan yang digunakan
1)      Reagen benedict
2)      Urin abnormal
3)      Korek api
4)      Tissue

B.     Analitik
1.      Prosedur kerja
a.       Disiapakan alat dan bahan
b.      Diisi dua tabung reaksi dengan reagen benedict masing-masing 2,5 ml
c.       Dimasukan urin pada salah satu tabung tersebut sebanyak 4 tetes
d.      Dipanaskan perlahan-lahan diatas lampu spiritus sampai terbentuk gelembung
e.       Diangkat dan dikocokisi tabung lalu didinginkan
f.       Dibaca hasil reaksinya
g.      Dibandingkan dengan tabung yang lain lalu lihat perbedaanya.


C.     Pasca Analitik
1.      Hasil pengaatan
Warna              : Hijau kekuningan
                        : Posotif (+) atau 1+
                        : 0,5g – 1g
2.      Gambar hasil pengamatan
     



VIII.            Pembahasan
Kadar gula yang tinggi dibuang melalui air seni, dengan demikian air seni penderita kencing manis yang mengandung glukosa sehingga sering dilebung atau dikerebuti semut, selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi / tenaga, muda lelah, emas, mudah haus, dan lapar sering  kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal dan sebagainya. Kurang dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun. Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. Namun, glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus. Untuk pengukuran glukosa urine, reagen strip diberi enzim glukosa oksidase (GOD), peroksidase (POD) dan zat warna.
Normalnya glukosa tidak ada atau ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil didalam urin. Ketika tingkat glukosa sangat kecil di dalam urin. Ketika tingkat glukosa dalam darah melebihi batasan gula ginjal (106-108mg/dl) maka glukosa dalam urin meningkat. Kehadiran glukosa dalam urin (glukosaria) merupakan indikasi adanya penyakit diabetes mellitus.
Adanya glukosa dalam urin tersebut glukosaria. Pada hakekatnya glukosaria itu diatur oleh 2 faktor yaitu :
ð  Kadar zat glukosa dalam urin
ð  Ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa dengan urin puasa biasanya rata-rata 100 mg%
Kadar tersebut menjadi tinggi oleh makanan atau karbohidrat. Ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa pada kebanyakan orang bertumbuh sehat adalah 180mg% . ambang ginjal tersebut dapat meninggi atau merendah, peristiwa yang juga terdapat pada penyakit diabetes.
 IX.            Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan urin dengan penambahan reagen benedict serta pemanasan dilampu spiritus didapatkan hasil positif (+) dengan perubahan warnahijau kekunung-kuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar