PERCOBAAN
III
I.
Judul percobaan : Identifikasi bakteri E.Coli pada media BAP,
MCA, SSA, EMBA.
II.
Hari / Tanggal : 3 Desember 2015
III.
Prinsip :
Berdasarkan bentuk pertumbuhan koloni dan
karateristik pada
bakteri.
IV.
Tujuan praktikum : Untuk melihat ukuran koloni, warna koloni,
bentuk koloni, elevasi,
permukaan, sifat pada bakteri E.Coli.
V.
Maksud praktikum : untuk mengetahui dan memahami ukuran
koloni, warna koloni,
bentuk koloni elevasi, permukaan, sifat pada bakteri E.Coli.
VI.
Landasan Teori
Bakteri ada dimana-mana. Dalam
tanah, air dan udara. Bahkan dalam perut hewan dan manusia, di sumber air panas
dan di lapisan es yang amat dingin. Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang
mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan
bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari
senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan
yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di
bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup(Dwijoseputro,
1987).
Bakteri
yang merupakan mikroba prokariotik uniselular, termasuk class Schizomycetes,
berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel.Cara hidup bakteri ada
yang dapat hidup bebas, parasitic, saprofitik, pathogen pada manusia, hewan dan
tumbuhnan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer ( sampai 10
km di atas bumi ), di dalam lumpur dan di laut(Dwijoseputro, 1987).
Berdasarkan
klasifikasi artifisial yang dimuat dalam buku “Bergey’s manual of determinative
bacteriology” tahun 1974, bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat
morfologi dan fisiologi. Menurut Bergey’s manual, bakteri dibagi menjadi 1
kelompok (grup), dengan Cyanobacteria pada grup 20. Pembagian ini berdasarkan
bentuk, sifat gram, kebutuhan oksigen, dan apabila tidak dapat dibedakan
menurut ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus(Hadioetomo, 1993).
Mikrobiologi dimulai sejak
ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam
biologi pada zaman Loius Pasteur. Perkembangan biologi yang pesat pada
abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi
terbukanya bidang penting lain: biokimia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah
meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia
baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru(Hadioetomo,
1993).
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan,
yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian
memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting
bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk
masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air
suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi.
Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air
sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat
(Hadioetomo, 1993).
Sel bakteri jika diamati dengan mata
biasa sangatlah sulit karena ukurunnya yang sangat mikroskopik, untuk itu
digunakan mikroskop untuk membantu dalam mengamati morfologi dan
mengidentifikasinya. Bakteri merupakan organisme yang memiliki morfologi bentuk
tubuh dasar yang pada umumnya mirip satu sama. sel bakteri sulit terlihat
karena bentuk selnya yang transparan dan bermacam-macam. Bakteri juga memiliki
sifat yang dapat diabsorbsi oleh zat-zat tertentu. Sifat-sifat mikroorganisme tersebut digunakan
untuk mengamati bakteri, karena sifat yang dapat menyerap suatu zat yang
bersifat asam atau basa yang dapat memberikan suatu warna baik itu pada sel
bakteri ataupun pada latar belakang dari bakteri tersebut. Pewarnaan dalam
kegiatan identifikasi bakteri bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan
menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Di mana zat warna tersebut
dapat memberikan muatan negatif atau positif. Mikroorganisme juga dapat dipindahkan
dari 1 media kemedia yang lain melalui teknik isolasi bakteri yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan isolasi gores(Hadioetomo,
1993).
Media
adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat
makanan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan
atau pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat
mengadakan identifikasi, determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis yang
ditemukan(Hadioetomo,
1993).
Media
pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di laboratorium dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar, medium pembiakan
penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni(Hadioetomo, 1993).
·
Media Pembiakan Dasar;
Media pembiakan
dasar adalah media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum
diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme, dan dipakai juga sebagai
komponen dasar untuk membuat medium pembiakan lain(NA, NB).
·
Media Pembiakan Penyubur;
Media ini dibuat
dari media pebiakan dasar dengan penambahan zat-zat lain untuk mempersubur
pertumbuhan bakteri tertentu, yang pada media pembiakan dasar tidak dapat
tumbuh dengan baik. Untuk keperluan ini ke dalam media pembiakan dasar sering
ditambahkan darah, serum, cairan tubuh, ekstrak hati, otak, dan sebagainya(BAP).
·
Media Pembiakan Selektif
Media pembiakan
selektif digunakan untuk menyeleksi bakteri yang diperlukan dari campuran
dengan bakteri-bakteri lain yang terdapat dalam bahan pemeriksaan. Dengan
penambahan zat-zat tertentu bakteri yang dicari dapat dipisahkan dengan
mudah(SSA, MCA, EMBA, TCBS).
Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis sebaiknya
biakan bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan
bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari cirri-ciri
koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi,
dan kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri(Hadioetomo, 1993).
Berdasarkan uraian diatas maka
dilakukan praktikum persiapan media dan penggoresan, agar kita dapat mengetahui
bagaimana cara periapan media dan teknik penggoresan pada mikroorganisme
tertentu.
Media
|
Ukuran
|
Bentuk
|
Warna
|
Elevasi
|
BAP
|
Koloni
sedang
|
Keeping,
hemolitis atau anhaemolitis
|
Abu-abu
|
smooth
|
MCA
|
Koloni
sedang
|
Keeping
dan cembung
|
Merah
bata, merah tua, metalik
|
Smooth
|
EMBA
|
Koloni
besar
|
bulat
|
Kehijau-hijauan,
hitam dan metalik
|
Smooth
|
Endo
Agar
|
Koloni
besar
|
smooth
|
Merah
tua, metalik,
|
Cembung
bulat
|
Violet
Red Bile Agar
|
Koloni
sedang
|
Bulat
|
Merah
ungu
|
Smooth
|
VII.
Metode Kerja
A. Pra
Analitik
1. Persiapan
Media : Tidak ada persiapan
khusus
2. Persiapan
Bakteri : Tidak ada persiapan
khusus
3. Alat
dan Bahan
a. Alat
yang digunakan
1) Ose
bulat
2) Lampu
spiritus
3) Tabung
reaksi berisi bakteri
4) Cawan
petri berisi media BAP, SSA, MCA, dan EMBA
5) Rak
tabung
b. Bahan
yang digunakan
1) Alkohol
2) Bakteri
E.coli
3) Kapas
4) Korek
5) Media
BAP, SSA, MCA, dan EMBA
B. Analitik
1. Prosedur
kerja
a. Disiapakan
alat dan bahan
b. Dibagi
lempengan menjadi 4 bagian membentuk pola kuadran pada bagian luar dasar cawan
petri
c. Dipanaskan
ose dari ujung ke pangkal sampai ose terpijar
d. Diinokulasikan
daerah membentuk zig-zag pada empat bagian kuadran (Prosedur ini digunakan pada
media BAP, MCA, SSA, dan EMBA).
e. Dipanaskan
kembali ose dari pangkal keujung sampai ose terpijar
f. Diinkubasi
dalam incubator selama 37oC selama 24 jam
g. Diindentifikasi
bakteri
C. Pasca
Analitik
1. Hasil
Pengamatan
Bakteri E.Coli
No.
|
Ketetrangan
|
BAP
|
MCA
|
SSA
|
EMBA
|
||||
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
||
1.
|
Ukuran
koloni
|
Sedang-besar
|
Sedang-besar
|
Besar-
sedang
|
Besar-
sedang
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
Warna
koloni
|
Abu-abu
|
Abu-abu
|
Pink,
menyerupai media
|
Pink,
menyerupai media
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
|
Bentuk
koloni
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
Elevasi
|
Smooth
|
Smooth
|
Smooth
|
Smooth
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5.
|
Permukaan
|
Cembung
|
Cembung
|
Cembung
|
Cembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
sifat
|
a
|
a
|
Memfermentasi
laktosa
|
Memfermentasi
laktosa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1.
MCA
2.
BAP
3.
SSA
4.
EMBA
VIII.
Pembahasan
Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui
sifat-sifat morfologi bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup
atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri perlu, untuk mengenal nama bakteri.
Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologinya bahkan sifat-sifat
fisiologi ini kebanyakan merupakan factor tertentu dalam mengenal nama spesies
suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis
bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat mengunakan berbagai
perwanaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, tertentu jika identifikasi
menggunakan media masih meragukan/ belum memuaskan.
Media EMBA tersusun dari eosin, methilen blue,
pepton, agar, laktosa, dan dipotasium hydrogen fosfat. Pada media EMBA hanya
bakteri E.Coli yang berwarna hijau metalik. Tetapi bakteri lain berwarna merah
dan tidak berwarna dengan menggunakan metode goresan. Tetapi pada percobaan
kali ini tidak ada pertumbuhan bakteri E.Coli pada media EMBA. Media EMBA
berfungsi untuk membedakan bakteri yang mampu memfermentasi dengan bakteri yang
mampu memfermentasikan laktosa. Media diferensial untuk membedakan karakter
tertentu dari bakteri.
Media BAP
termaksud media diperkaya. Media BAP adalah media diferensial yang berfungsi
untuk membedakan secara signifikan biakan bakteri. Media BAP juga berfungsi
untuk isolasi dan pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme, terutama yang
pathogen dan menetapkan bentuk hemolisa dari bakteri-bakteri tersebut. Pada
media BAP mengunakan darah, sel darah tersebut digunakan untuk menumbuhkan
bakteri yang sulit tumbuh dan melihat bakteri yang mampu melisiskan sel darah
merah. Sifat bakteri pada media BAP ada 3 yaitu
a
(Hemolisis) => untuk melisiskan tapi tidak sempurna akan
berwarna (hijau- kehijauaan)
b
(Hemolitisi) => lisis sempurna akan berwarna (Zona jernih)
g
(Hemolitis) => Tidak lisis akan berwarna (jernih pada
koloninya)
Media SSA termaksud media selektif
karena mempunyai zat yang menghambat bakteri. SSA mengandung garam empedu, Na
sitrat, Berliangren yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan lainya
yaitu Metraived, Na. thiosulfat dan Fecl.
Media MCA termaksud media selektif.
Media MCA mengandung laktosa, garam empedu, natural red. Bila laktosa
difermentasikan maka aka nada warna merah bata pada koloni bakteri dan pH akan
menjadi asam ditambah dengan adanya garam empedu.
IX.
Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapatkan hasil indentifikasi
bakteri E.Coli adalah :
Media BAP : Sedang-besar, Abu-abu, Bulat, smooth, cembung, a
(Hemolisis).
Media
MCA : Sedang-besar, pink; serupa media, bulat, smooth, cembung,
memfermentasi laktosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar