Kamis, 07 Januari 2016

IDENTIFIKASI BAKTERI



PERCOBAAN III
       I.            Judul percobaan                      : Identifikasi bakteri E.Coli pada media BAP,
MCA, SSA, EMBA.
    II.            Hari / Tanggal                         : 3 Desember 2015
 III.            Prinsip                                     : Berdasarkan bentuk pertumbuhan koloni dan
karateristik pada bakteri.
 IV.            Tujuan praktikum                    : Untuk melihat ukuran koloni, warna koloni,  
bentuk koloni, elevasi, permukaan, sifat pada bakteri E.Coli.
    V.            Maksud praktikum                  : untuk mengetahui dan memahami ukuran
koloni, warna koloni, bentuk koloni elevasi, permukaan, sifat pada bakteri E.Coli.
 VI.            Landasan Teori
Bakteri ada dimana-mana. Dalam tanah, air dan udara. Bahkan dalam perut hewan dan manusia, di sumber air panas dan di lapisan es yang amat dingin. Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup(Dwijoseputro, 1987).
Bakteri yang merupakan mikroba prokariotik uniselular, termasuk class Schizomycetes, berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel.Cara hidup bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasitic, saprofitik, pathogen pada manusia, hewan dan tumbuhnan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer ( sampai 10 km di atas bumi ), di dalam lumpur dan di laut(Dwijoseputro, 1987).
Berdasarkan klasifikasi artifisial yang dimuat dalam buku “Bergey’s manual of determinative bacteriology” tahun 1974, bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat morfologi dan fisiologi. Menurut Bergey’s manual, bakteri dibagi menjadi 1 kelompok (grup), dengan Cyanobacteria pada grup 20. Pembagian ini berdasarkan bentuk, sifat gram, kebutuhan oksigen, dan apabila tidak dapat dibedakan menurut ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus(Hadioetomo, 1993).
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi  pada zaman Loius Pasteur. Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru(Hadioetomo, 1993).
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo, 1993).
Sel bakteri jika diamati dengan mata biasa sangatlah sulit karena ukurunnya yang sangat mikroskopik, untuk itu digunakan mikroskop untuk membantu dalam mengamati morfologi dan mengidentifikasinya. Bakteri merupakan organisme yang memiliki morfologi bentuk tubuh dasar yang pada umumnya mirip satu sama. sel bakteri sulit terlihat karena bentuk selnya yang transparan dan bermacam-macam. Bakteri juga memiliki sifat yang dapat diabsorbsi oleh zat-zat tertentu.  Sifat-sifat mikroorganisme tersebut digunakan untuk mengamati bakteri, karena sifat yang dapat menyerap suatu zat yang bersifat asam atau basa yang dapat memberikan suatu warna baik itu pada sel bakteri ataupun pada latar belakang dari bakteri tersebut. Pewarnaan dalam kegiatan identifikasi bakteri bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Di mana zat warna tersebut dapat memberikan muatan negatif atau positif. Mikroorganisme juga dapat dipindahkan dari 1 media kemedia yang lain melalui teknik isolasi bakteri yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan isolasi gores(Hadioetomo, 1993).
Media adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat makanan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan atau pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan(Hadioetomo, 1993).
Media pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di laboratorium dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni(Hadioetomo, 1993).
·         Media Pembiakan Dasar;
Media pembiakan dasar adalah media pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme, dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat medium pembiakan lain(NA, NB).
·         Media Pembiakan Penyubur;
Media ini dibuat dari media pebiakan dasar dengan penambahan zat-zat lain untuk mempersubur pertumbuhan bakteri tertentu, yang pada media pembiakan dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk keperluan ini ke dalam media pembiakan dasar sering ditambahkan darah, serum, cairan tubuh, ekstrak hati, otak, dan sebagainya(BAP).
·         Media Pembiakan Selektif
Media pembiakan selektif digunakan untuk menyeleksi bakteri yang diperlukan dari campuran dengan bakteri-bakteri lain yang terdapat dalam bahan pemeriksaan. Dengan penambahan zat-zat tertentu bakteri yang dicari dapat dipisahkan dengan mudah(SSA, MCA, EMBA, TCBS).  
Untuk menegakkan diagnosis bakteriologis sebaiknya biakan bakteri berada dalam keadaan murni atau tidak tercampur dengan bakteri-bakteri lain. Biakan murni diperlukan untuk mempelajari cirri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi, dan kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri(Hadioetomo, 1993).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum persiapan media dan penggoresan, agar kita dapat mengetahui bagaimana cara periapan media dan teknik penggoresan pada mikroorganisme tertentu.
           
Media
Ukuran
Bentuk
Warna
Elevasi
BAP
Koloni sedang
Keeping, hemolitis atau anhaemolitis
Abu-abu
smooth
MCA
Koloni sedang
Keeping dan cembung
Merah bata, merah tua, metalik
Smooth
EMBA
Koloni besar
bulat
Kehijau-hijauan, hitam dan metalik
Smooth
Endo Agar
Koloni besar
smooth
Merah tua, metalik,
Cembung bulat
Violet Red Bile Agar
Koloni sedang
Bulat
Merah ungu
Smooth




VII.            Metode Kerja
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan Media          : Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan Bakteri        : Tidak ada persiapan khusus
3.      Alat dan Bahan
a.       Alat yang digunakan
1)      Ose bulat
2)      Lampu spiritus
3)      Tabung reaksi berisi bakteri
4)      Cawan petri berisi media BAP, SSA, MCA, dan EMBA
5)      Rak tabung
b.      Bahan yang digunakan
1)      Alkohol
2)      Bakteri E.coli
3)      Kapas
4)      Korek
5)      Media BAP, SSA, MCA, dan EMBA


B.     Analitik
1.      Prosedur kerja
a.       Disiapakan alat dan bahan
b.      Dibagi lempengan menjadi 4 bagian membentuk pola kuadran pada bagian luar dasar cawan petri
c.       Dipanaskan ose dari ujung ke pangkal sampai ose terpijar
d.      Diinokulasikan daerah membentuk zig-zag pada empat bagian kuadran (Prosedur ini digunakan pada media BAP, MCA, SSA, dan EMBA).
e.       Dipanaskan kembali ose dari pangkal keujung sampai ose terpijar
f.       Diinkubasi dalam incubator selama 37oC selama 24 jam
g.      Diindentifikasi bakteri




C.     Pasca Analitik
1.      Hasil Pengamatan
Bakteri E.Coli
No.
Ketetrangan
BAP
MCA
SSA
EMBA
1
2
1
2
1
2
1
2
1.
Ukuran koloni
Sedang-besar
Sedang-besar
Besar- sedang
Besar- sedang
-
-
-
-
2.
Warna koloni
Abu-abu
Abu-abu
Pink, menyerupai media
Pink, menyerupai media
-
-
-
-
3.
Bentuk koloni
Bulat
Bulat
Bulat
Bulat
-
-
-
-
4.
Elevasi
Smooth
Smooth
Smooth
Smooth
-
-
-
-
5.
Permukaan
Cembung
Cembung
Cembung
Cembung
-
-
-
-
6.
sifat
a
a
Memfermentasi laktosa
Memfermentasi laktosa
-
-
-
-

1.      MCA


2.      BAP
3.      SSA
4.      EMBA


VIII.            Pembahasan
Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologinya bahkan sifat-sifat fisiologi ini kebanyakan merupakan factor tertentu dalam mengenal nama spesies suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat mengunakan berbagai perwanaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, tertentu jika identifikasi menggunakan media masih meragukan/ belum memuaskan.
Media EMBA tersusun dari eosin, methilen blue, pepton, agar, laktosa, dan dipotasium hydrogen fosfat. Pada media EMBA hanya bakteri E.Coli yang berwarna hijau metalik. Tetapi bakteri lain berwarna merah dan tidak berwarna dengan menggunakan metode goresan. Tetapi pada percobaan kali ini tidak ada pertumbuhan bakteri E.Coli pada media EMBA. Media EMBA berfungsi untuk membedakan bakteri yang mampu memfermentasi dengan bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa. Media diferensial untuk membedakan karakter tertentu dari bakteri.
 Media BAP termaksud media diperkaya. Media BAP adalah media diferensial yang berfungsi untuk membedakan secara signifikan biakan bakteri. Media BAP juga berfungsi untuk isolasi dan pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme, terutama yang pathogen dan menetapkan bentuk hemolisa dari bakteri-bakteri tersebut. Pada media BAP mengunakan darah, sel darah tersebut digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang sulit tumbuh dan melihat bakteri yang mampu melisiskan sel darah merah. Sifat bakteri pada media BAP ada 3 yaitu
a (Hemolisis)  =>       untuk melisiskan tapi tidak sempurna akan
berwarna (hijau- kehijauaan)
                        b (Hemolitisi)  =>        lisis sempurna akan berwarna (Zona jernih)
                        g (Hemolitis)   =>        Tidak lisis akan berwarna (jernih pada
koloninya)
            Media SSA termaksud media selektif karena mempunyai zat yang menghambat bakteri. SSA mengandung garam empedu, Na sitrat, Berliangren yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan lainya yaitu Metraived, Na. thiosulfat dan Fecl.
            Media MCA termaksud media selektif. Media MCA mengandung laktosa, garam empedu, natural red. Bila laktosa difermentasikan maka aka nada warna merah bata pada koloni bakteri dan pH akan menjadi asam ditambah dengan adanya garam empedu.


 IX.            Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapatkan hasil indentifikasi bakteri E.Coli adalah :
            Media BAP     : Sedang-besar,   Abu-abu,   Bulat,  smooth,  cembung,   a
(Hemolisis).
Media MCA    : Sedang-besar, pink;  serupa media, bulat, smooth, cembung,
memfermentasi laktosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar