PERCOBAAN II
I.
Judul percobaan : Sedimentasi urin
II.
Hari / Tanggal :
III.
Prinsip pemeriksaan : urin
mengandung elemen –elemen sisa
hasil
metabolisme dalam tubuh,
elemen tersebut ada yang secara normal dikeluarkan bersama-sama urin tetapi ada
pula yang dikeluarkan pada keadadaan tertentu. Elemen-elemen dapat dipisahkan
dari urin dengan sentrifugasi, elemen akan mengendap, dan endapan dilihat
dibawah mikroskop.
IV.
Metode pemeriksaan : Mikroskopik
V.
Tujuan percobaan : Untuk
mengidentifikasi jenis sediment
yang
dipakai untuk mengidentifikasi kelainan ginjal dansaluran
kemih
Untukmemantau perjalanan
penyakit ginjal dan saluran kemih setelah pengobatan.
VI.
Landasan teori
Urin merupakan keluaran akhir yang
dihasilkan ginjal sebagai akibat kelebihan urine dari penyaringan unsur-unsur
plasma (Frandson, 1992). Urine atau urin merupakan cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses
urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam
darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra (Ningsih, 2012). Proses pembentukan urin di
dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi
(penyerapan kembali), dan augmentasi (penambahan) (Budiyanto, 2013).
Pemeriksaan
mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda berbentuk partikel
lainnya. Banyak macam unsur mikroskopik dapat ditemukan baik yang ada kaitannya
dengan infeksi (bakteri, virus) maupun yang bukan karena infeksi misalnya
perdarahan, disfungsi endotel dan gagal ginjal.
Metode
pemeriksaan mikroskopik sedimen urine lebih dianjurkan untuk dikerjakan dengan
pengecatan Stenheimer-Malbin. Dengan pewarnaan ini, unsur-unsur mikroskopik
yang sukar terlihat pada sediaan natif dapat terlihat jelas.
Pemeriksaan sedimen
urin termaksud pemeriksaan urin rutin. Urin yang segar atau urin yang
dikumpulkan dengan pengawet. Yang paling baik adalah urin pekat yang punya berat
jenis 1023 atau lebih tinggi. Urin padat mudah didapatkan jika memakai urin
pagi.
Tes sedimen urin dapat juga dipakai
untuk konfirmasi pemeriksaan kimia urin seperti adanya silinder memastikan
adanya albuminaria, adanya eritrosit dalam urin menandakan uji darah samar
positif
Dalam pemeriksaan sedimen yang diperiksa adalah zat sisa metabolisme yang
berupa kristal, granula termasuk juga bakteri. Dengan pemeriksaan sedimen maka
keberadaan suatu benda normal ataupun tidak normal yang terdapat dalam urin kita
akan dapat menunjukkan keadaan organ tubuh. Dalam urin yang ditemukan jumlah
eritrosit jauh diatas angka normal bisa menunjukkan terjadinya perdarahan di
saluran kemih bagian bawah. Begitu juga dengan ditemukannya kristal-kristal
abnormal dapat diprediksi jika seseorang beresiko terkena batu ginjal, karena
kristal-kristal dalam urin merupakan pemicu utama terjadinya endapan kristal
dalam saluran kemih terutama ginjal yang jika dibiarkan berlanjut akan
membentuk (Djojodibroto, 2001).
VII.
Metode kerja
A. Pra
Analitik
1. Persiapan
pasien : Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan
sampel : Urin sewaktu
3. Alat
dan bahan
a. Alat
yang digunakan
1) Pipet
tetes
2) Tabung
sentrifus
3) Rak
tabung
4) Obyek
gelas
5) Deck
gelas
6) Setrifuse
7) Mikroskop
b. Bahan
yang digunakan
1) Urin
abnormal
2) Tissue
B. Analitik
1. Prosedur
kerja
a. Disiapakan alat dan bahan
b. Dimasukan Urin dalam tabung
sentrifuge.
c. Disamakan volume yang terdapat
setiiap tabung sentrifuse
d. Disentrifuge urin selama 5 menit
dengankecepatan 1500-2000rpm
e. Dibuang supernatannya dan diamil
sedimentasinya
f. Deperiksa dbawah mikroskop dengan
perbesaran kecil 10x dan pembesar besar 40x
C. Pasca
Analitik
1. Hasil
pengamatan
a. Amorf : +
b. Calcium
oksalat : +
c. Leukosit : +
d. Sel
epitel : +
e. Kotoran : +
f. Silinder : -
g. Bakteri/jamur : -
h. Protozoa : -
i.
Kristal :
-
2. Gambar
hasil pengamatn
VIII.
Pembahasan
Urin berasal dari darah yang mengalami filtrasi oleh
glomerulus kemudian disekresi, dan diabsorbsi melalui saluran kemih. Tes
sedimentasi urin dipergunakan untuk mengidentifikasi jenissedimen yang dipakai
untuk memantauperjalanan penyakit ginjal dan salurankemih stelah pengobatan.
Unsur-unsur sedimen dibagi 2 yaitu :
ð Golongan
organik yang berasal dari suatu organ atau jaringan contohnya : Sel epitel,
silinder, leukosit, eritrosit, spermatozoa, potongan-potongan jaringan,
bakteri, jamur, dan parasit.
ð Golongan
anorganik yaitu bahan yang berassal dari suatu jaringan contohnya : bahan
amorf, Kristal-kristal dalam urin.
Epitel merupakan unsur organi yang dalam
keadaan normal didapatkan dalam sedimen urin. Dalam keadaan patogenik jemlah
epitel ini dapat meningkat, seperti pada infeksi, radang dan batu dalam saluran
kemih.
Asam oksalat yang terbentuk di dalam tubuh
manusia berasal dari mrtabolisme asam amino dan asam karbonat yakni vitamin C.
kalium oksalat terbentuk hingga 50% yang dikeluarkan oksalat urin. Manusia
tidak mampu melakukan metabolism oksalat, sehingga harus dikeluarkan melalui
ginjal. Jika fungsi kerja organ gijal mengandung asupan oksalat berlebih akan
mengakibatkan peningkatan oksalat yang mmendoorong terbentuknya batu oksalat di
ginjal / kandung kemih.
Kotoran dalam urin sering ditemukan , ini
biasanya akibat obyek gelas yang digunakan atau kandungan-kandungan tertentu
dalam urin.
Pembentukan Kristal atau garam amorf
dipengaruhu oleh jenis makanan, banyaknya makanan, kecepatan metabolism dan
konsentrasi urin, yang perlu diwaspadai jika kristal-kristal tersebut ternyata
berpotensi terhadap pembentukan batu ginjal. Abut tersebut jika konsentrasi
garam-garaam tersebut melampaui keseimbangan kelarutan. Butiran-butiran
mengendap dalam saluran urin, mengeras dan terbentuk batu.Leukosit dalam
keadaan normal, jumlah leukosit dalam urin adalah 0-4 sel. Peningkatan jumlah
leukosit menunjukan adanya peradangan infeksi tumor.
IX.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat dinyatakan bahwa terdapat
zat organic dan zat anorganik. Zat organic yaitu : leukosit dan sel epitel.
Sedangkan zat anorganik yaitu : amorf, calcium oksalat, dan kotoran. Dari hasil
tersebut dinyatakan bahwa urin tersebut abnormal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar