PERCOBAAN-IV
I.
Judul : DESTILASI (PONGASI)
II.
Tujuan
: 1.Untuk mengetahui prinsip dasar dari proses destilasi.
2.Untuk menentukan kadar alcohol dari hasil destilasi.
III.
Landasan teori
Pemisahan
secara Destilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan yang di dasarkaqn
karena adanya perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan
dipisahkan. Secara teoritis pula, bila perbedaan titik didih antara komponen
makin besar maka pemisahan secara destilasi akan berlangsung makin baik yaitu
hasil yang diperoleh makin murni. Destilasi digunakan untuk menarik senyawa
organik yang titik didihnya dibawah 250oC. Pendestilasian senyawa
dengan titik didih terlalu tinggi di khawatirkan akan merusak senyawa yang akan
didestilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi . Pada destilasi
senyawa yang akan diambil komponen yang diinginkan dididihkan dan uapnya
dilewatkan melalui suatu pendingin sehingga mencair kembali.
Proses
pendidihan erat kaitannya dengan
kehadiran udara di permukaan. Bila suatu cairan di panaskan, maka pendidihan
akan terjadi pada suhu dimana tekanan uap dari cairan yang akan didestilasi
sama dengan tekanan uap dipermukaaan. Tekanan udara dipermukaaan terjadi oleh
adanya udara diadmosfer . bila pendidihan terjadi pada 760 mmHg maka pendidihan
ini disebut pendidihan normal dan titik didihnya disebut titik didih normal. (Ibrahim,2013)
Destilasi
pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi yang
akhir perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spiritus.
Hypathia dari Alexandria di percaya telah menenmukan rangkaian alat untuk
destilasi dan zosimus dari Alexandria lah yang telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang proses destilasi pada sekitaran abad 4. Bentuk modern
destilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia islam pada masa
kekhalifahan abbasiah, terutama oleh alrazi pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif murni melalui alat alembikm, bahkan desain ini menjadi
semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan destilasi skala mikro, the Hick
Man Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh jabir ibnu hayya (721815) yang lebih
di kenal dengan ibnu jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar,
ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahksn masih bayak
di pakai sampai saat ini. (Safiruddin, 2010)
Destilasi
sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu
campuran dapat dipisahkan dengan
destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam
campuran akan menguap saaat mencapai titik didih masing-masing. (Walangare,
2013)
Alkohol mempunyai persamaan geometris
dengan air, sudut ikatan R O H mendekati nilai tetrahedral dan atom oksigen
terhibridisasi sp3. Gugus OH merupakan gugus yang polar, dimana atom hydrogen
berikatan dengan atom oksigen yang
elektronegatif. Alkohol dapat membentuk ikatan yang intimolekuler sehingga mempunyai titik didih lebih besar
dari eter yang bersesuaian. Faktor lain yang menentukan besar kecilnya titik
didih suatu hidrokarbon adalah berat molekul dan bentuk molekulnya (lurus atau
bercabang). Dengan naiknya jumlah atom karbon pada alkohol, maka naik pula
titik didihnya, sebaliknya titik didih akan menurun dengan adanya rantai
cabang. Alkohol mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa lain yang memiliki berat molekul lebih besar dari pada alkohol. Hal ini
karena alkohol sama seperti air yang mempunyai ikatan hydrogen. Meskipun
aldehid dan eter mempunyai oksigen, namun hidrogennya hanya berikatan dengan
atom karbon. Ini mengakibatkan atom hydrogen relatif tidak bermuatan positif
dan dapat mengikat oksigen. (Riswayanto,2009)
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
yang digunakan
1.
Erlenmeyer 250 ml
2.
Gelas kimia 100 ml
3.
Gelas ukur 100 ml
4.
Satu set alat destilasi
5.
Klem dan statif
B.
Bahan yang digunakan
1. Aluminium
Foil
2. Minuman
tradisional (pongasi)
V.
Prosedur Kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan.
2. Dirangkai
satu set alat destilasi.
3. Dimasukkan
sampel (250 ml dan 250 ml pongasi)
kedalam labu alas bulat.
4. Dimasukkan
batu didih kedalam labu alas bulat yang berisi sampel.
5. Dialirkan
air pada kondensor dimana air masuk dari bawah.
6. Dihidupkan
penganas air.
7. Diamati
suhu sampai 70o C
(titik didih alkohol).
8. Ditampung
hasil destilasi dan di ukur volumenya.
9. Dihitung
kadar alkohol yang diperoleh.
VI.
Data Pengamatan
Volume pongasi 11 (ml)
|
Volume hasil destilasi (ml)
|
250 ml
|
30 ml
|
![](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.gif)
VII. Pembahasan
Pongasi
adalah salah satu minuman tradisional disulawesi tenggara yang dihasilkan dari
proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat seperti beras.
Alkohol
(etanol) adalah cairan transparan tidak berwarna. Cairan yang mudah bergerak, mudah
menguap, dapat bercampur dengan air, eter dan kloroform, diperoleh melalui
fermentasi karbohidrat dari ragi. Alkohol biasanya diartikan sebagai etil
alkohol (CH3CH2OH/CH2H5OH).
Mempunyai densitas 0,78506 g/ml pada 25oC. titik didh yaitu 78,4oC
tidak berwarna dan mempunyai bau serta rasa yang spesifik. Etanol disebut juga
etil alkohol, alkohol terbakar, tak berwarna dan merupakan alkohol yang paling
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat di temukan pada minuman beralkohol dan thermometer modern.
Etanol
dapat doproduksi secara petrolermia melalui hidrasi etilena ataupun secara
biologis melalui hidrasi etilena ataupun secara biologis melalui fermentasi
gula dan ragi. Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia seperti minuman
beralkohol dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies
ragi tertentu misalnya saccharomyces corivisiae. Mencerna gula dan menghasilkan
etanol dan karbondioksida.
C6H12O6→2CH3CH2OH+2CO2
Proses
pembiakan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut fermentasi. Konsentrasi etanol
yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang paling toleran
terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada lingkungan 15% etanol
berdasarkan volume.
Fermentasi
adalah proses produksi energy dalam sel dalam keadaan anarobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisiyang lebih jelas yang mendifinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa ekspektor electron eksternal.
Dari
hasil percobaan yang telah dilakukan diketahui banyaknya destilasi yang
diperoleh dari hasil destilasi yaitu 12% alkohol. Hal ini berarti dalam 250ml
pongasi mengandung alkohol 12%.
VIII. Kesimpulan
Dari
hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh kadar alkohol pada sampel
minuman tradisional (pongasi) adalah 12% dan syarat penetapan kadar alkohol
dalam minuman beralkohol umumnya mempunyai kadar alkohol diatas 5%, jadi
minuman tradisional (pongasi) merupakan minuman beralkohol.
DAFTAR PUSTAKA
-Ibrahim.2013.teknik.laboratorium
kimia organic.
Graha
Ilmu Yogyakarta.
-Safiruddin.2012.jurnal
teknik Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar