Kamis, 07 Januari 2016

DESTILASI PONGASI



PERCOBAAN-IV
I.              Judul      :  DESTILASI (PONGASI)
II.           Tujuan    : 1.Untuk mengetahui  prinsip dasar dari proses destilasi.
2.Untuk menentukan  kadar alcohol dari hasil destilasi.

III.        Landasan teori
Pemisahan secara Destilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan yang di dasarkaqn karena adanya perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan dipisahkan. Secara teoritis pula, bila perbedaan titik didih antara komponen makin besar maka pemisahan secara destilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil yang diperoleh makin murni. Destilasi digunakan untuk menarik senyawa organik yang titik didihnya dibawah 250oC. Pendestilasian senyawa dengan titik didih terlalu tinggi di khawatirkan akan merusak senyawa yang akan didestilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi . Pada destilasi senyawa yang akan diambil komponen yang diinginkan dididihkan dan uapnya dilewatkan melalui suatu pendingin sehingga mencair kembali.
Proses pendidihan  erat kaitannya dengan kehadiran udara di permukaan. Bila suatu cairan di panaskan, maka pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekanan uap dari cairan yang akan didestilasi sama dengan tekanan uap dipermukaaan. Tekanan udara dipermukaaan terjadi oleh adanya udara diadmosfer . bila pendidihan terjadi pada 760 mmHg maka pendidihan ini disebut pendidihan normal dan titik didihnya disebut titik didih normal. (Ibrahim,2013)
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama masehi yang akhir perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spiritus. Hypathia dari Alexandria di percaya telah menenmukan rangkaian alat untuk destilasi dan zosimus dari Alexandria lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses destilasi pada sekitaran abad 4. Bentuk modern destilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia islam pada masa kekhalifahan abbasiah, terutama oleh alrazi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembikm, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan destilasi skala mikro, the Hick Man Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh jabir ibnu hayya (721815) yang lebih di kenal dengan ibnu jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahksn masih bayak di pakai sampai saat ini. (Safiruddin, 2010)
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran  dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saaat mencapai titik didih masing-masing. (Walangare, 2013)
Alkohol mempunyai persamaan geometris dengan air, sudut ikatan R O H mendekati nilai tetrahedral dan atom oksigen terhibridisasi sp3. Gugus OH merupakan gugus yang polar, dimana atom hydrogen berikatan dengan atom oksigen yang  elektronegatif. Alkohol dapat membentuk ikatan yang intimolekuler  sehingga mempunyai titik didih lebih besar dari eter yang bersesuaian. Faktor lain yang menentukan besar kecilnya titik didih suatu hidrokarbon adalah berat molekul dan bentuk molekulnya (lurus atau bercabang). Dengan naiknya jumlah atom karbon pada alkohol, maka naik pula titik didihnya, sebaliknya titik didih akan menurun dengan adanya rantai cabang. Alkohol mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain yang memiliki berat molekul lebih besar dari pada alkohol. Hal ini karena alkohol sama seperti air yang mempunyai ikatan hydrogen. Meskipun aldehid dan eter mempunyai oksigen, namun hidrogennya hanya berikatan dengan atom karbon. Ini mengakibatkan atom hydrogen relatif tidak bermuatan positif dan dapat mengikat oksigen. (Riswayanto,2009)








IV.        Alat dan Bahan
A.      Alat yang digunakan
1.         Erlenmeyer 250 ml
2.         Gelas kimia 100 ml
3.         Gelas ukur 100 ml
4.         Satu set alat destilasi
5.         Klem dan statif
B.       Bahan yang digunakan
1.      Aluminium Foil
2.      Minuman tradisional (pongasi)
















V.           Prosedur Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan.
2.      Dirangkai satu set alat destilasi.
3.      Dimasukkan sampel (250 ml dan 250 ml pongasi)  kedalam labu alas bulat.
4.      Dimasukkan batu didih kedalam labu alas bulat yang berisi sampel.
5.      Dialirkan air pada kondensor dimana air masuk dari bawah.
6.      Dihidupkan penganas air.
7.      Diamati suhu sampai 70o C (titik didih alkohol).
8.      Ditampung hasil destilasi dan di ukur volumenya.
9.      Dihitung kadar alkohol yang diperoleh.
















VI.        Data Pengamatan
Volume pongasi 11 (ml)
Volume hasil destilasi (ml)
250 ml
30 ml
           


         














VII.     Pembahasan
Pongasi adalah salah satu minuman tradisional disulawesi tenggara yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat seperti beras.
Alkohol (etanol) adalah cairan transparan tidak berwarna. Cairan yang mudah bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter dan kloroform, diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi. Alkohol biasanya diartikan sebagai etil alkohol (CH3CH2OH/CH2H5OH). Mempunyai densitas 0,78506 g/ml pada 25oC. titik didh yaitu 78,4oC tidak berwarna dan mempunyai bau serta rasa yang spesifik. Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol terbakar, tak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat di temukan pada minuman beralkohol dan thermometer modern.
Etanol dapat doproduksi secara petrolermia melalui hidrasi etilena ataupun secara biologis melalui hidrasi etilena ataupun secara biologis melalui fermentasi gula dan ragi. Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia seperti minuman beralkohol dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi tertentu misalnya saccharomyces corivisiae. Mencerna gula dan menghasilkan etanol dan karbondioksida.
C6H12O6→2CH3CH2OH+2CO2
Proses pembiakan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut fermentasi. Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang paling toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada lingkungan 15% etanol berdasarkan volume.
Fermentasi adalah proses produksi energy dalam sel dalam keadaan anarobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk anaerobik, akan tetapi, terdapat definisiyang lebih jelas yang mendifinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobic dengan tanpa ekspektor electron eksternal.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diketahui banyaknya destilasi yang diperoleh dari hasil destilasi yaitu 12% alkohol. Hal ini berarti dalam 250ml pongasi mengandung alkohol 12%.
VIII.  Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh kadar alkohol pada sampel minuman tradisional (pongasi) adalah 12% dan syarat penetapan kadar alkohol dalam minuman beralkohol umumnya mempunyai kadar alkohol diatas 5%, jadi minuman tradisional (pongasi) merupakan minuman beralkohol.
           





















DAFTAR PUSTAKA

-Ibrahim.2013.teknik.laboratorium kimia organic.
                                    Graha Ilmu  Yogyakarta.
-Safiruddin.2012.jurnal teknik Jakarta
-Riswayanto.2009.kimia organic. Erlangga Jakarta




           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar