Kamis, 07 Januari 2016

RUBELLA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Infeksi rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Secara spesifik, infeksi pada trimester I berdampak terjadinya sindroma rubella kongenital sebesar 25% ( 50% resiko terjadi pada 4 minggu pertama ), resiko sindroma rubella kongenital turun menjadi 1% bila infeksi terjadi pada trimester II dan III. (menurut America College of Obstatrician and Gynecologist, 1981)
Pengaruhnya secara langsung kepada janin adalah keguguran spontan yang bisa mencapai 50%. Sel yang belum mtang lebih mudah terinfeksi virus Rubella. Hal ini disebabkan antigen yang dibuat janin baru berfungsi setelah kelahirannya. Ini berarti antigen harus menunggu sampai jangka waktu tertentu. Karena itu, virus mudah terinfeksi pada kehamilan 3 bulan pertama. Akibatnya yang nampak, kecenderungan resiko pada bayi keguguran mencapai angka 50%. Biasanya selain menyebabkan abortus spontan, juga menyebabkan pertumbuhan tengkorak kecil dan penyakit lainnya. Makin tua kehamilan (terutama setelah 20 minggu) kelainan pada bayinya lebih sedikit.
10 – 15% wanita dewasa rentan terhadap infeksi Rubella. Perjalanan penyakit tidak dipengaruhi oleh kehamilan dan ibu hamil dapat atau tidak memperlihatkan adanya gejala penyakit.
Derajat penyakit terhadap ibu tidak berdampak terhadap resiko infeksi janin. Infeksi yang terjadi pada trimester I memberikan dampak besar terhadap janin.
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin.  Sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%).  Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella :



[ Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)
[ Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)
[  Alat pendengaran (tuli)
[  Susunan syaraf pusat (meningoensefalitis, kebodohan)

Dapat pula terjadi hambatan pertumbuhan intra uterin, kelainan hematologik (termasuk trombositopenia dan anemia), hepatosplenomegalia dan ikterus, pneumonitis interstisialis kronika difusa, dan kelainan kromosom.  Selain itu bayi dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain.


B.     Tujuan
F Untuk mengetahui pengertian Rubella
F Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit Rubella
F Untuk mengetahui pencegahan penyakit Rubella
F Untuk mengetahui penyebab penyakit Rubella
F Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Rubella








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat (wikipedia).
Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan ( Sarwono : 2008 )
Rubella dalam dunia kedokteran indonesia biasa diartikan sebagai campak jerman,penyakit ini disebabkan oleh virus bernama rubella.Mesti secara klinis mirip dengan campak biasa , namun sebenarnya penyakit ini sangat berbeda,bila penyakit campak biasa tergolong penyakit infeksi saluran napas,dimana virus ini measles hanya menyerang saluran pernapasan,walau terkadang manifestasinya juga bisa menyerang bagian saraf,justru campak rubella dapat menyerang bagian sarf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa ( Iswandi : 2008 )

          Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella ( virus yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan (America College of Obstatrician and Gynecologist :1981)




B.     Tanda dan Gejala
F Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
F Demam diatas 38 derajat Celsius.
F Mata terasa nyeri dan merah.
F Ruam merah muda yang diawali pada wajah dengan cepat menyebar ke punggung dan kemudian lengan dan kaki dan seluruh tubuh
F Kulit kering.
F Sakit pada persendian.
F Sakit kepala dan merasa mengantuk
F Hilang nafsu makan.
F  Hidung tersumbat atau pilek, batuk
F Sakit tenggorokan


C.    Pencegahan
Rubella dapat dicegah dengan vaksin rubella. Imunisasi yang meluas dimana-mana sangat penting, sehingga dapat mencegah kelainan bawaan yang dapat disebabkan oleh sindroma rubella kongenital.
Vaksin biasanya diberikan pada anak usia 12-15 bulan sebagai bagian dari vaksin MMR. Dosis kedua MMR biasanya diberikan saat usia anak 4-6 tahun. Vaksin rubella tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau wanita yang akan hamil dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah menerima vaksin, jadi setelah vaksin diberikan dianjurkan untuk tidak hamil selama 3 bulan sejak menerima vaksin.  Jika berencana untuk hamil pastikan untuk memiliki kekebalan tubuh terhadap rubella melalui pemeriksaan darah.
Wanita hamil yang tidak memiliki kekebalan tubuh harus menghindari siapa saja yang terinfeksi rubella dan segera divaksinasi setelah melahirkan sehingga saat hamil berikutnya sudah memiliki kekebalan tubuh.

D.    Penyabab / Etilogi
Penyakit rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Virus Campak / Virus Rubella adalah adalah virus RNA beruntai tunggal, dari keluarga Paramyxovirus, dari genus Morbillivirus. Virus campak hanya menginfeksi manusia, dimana virus campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, pH asam, eter, dan tripsin (enzim). Ini memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di udara, atau pada benda dan permukaan.
Virus rubela adalah virus yang menyebabkan terjadinya campak jerman yang menyerang anak-anak, orang dewasa, termasuk ibu hamil. Virus rubela dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian menyerang kulit ditandai dengan timbulnya bercak merah seperti campak biasa. Virus ini berasal dari keluarga virus Togaviridae dan genus Rubivirus.
Pada umumnya, virus rubela hidup di daerah tropis, subtropis, dan pada daerah yang memiliki musim semi. Masa inkubasi virus ini diawali dengan gejala flu ringan hingga muncul bintik-bintik merah pada kulit. Masa inkubasi dapat terjadi dalam waktu 7-20 hari.

E.     Patofisiologi
Infeksi terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Replikasi virus mula-mula mungkin terjadi dalam saluran pernapasan, diikuti dengan perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal.
Viremia timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan tim­bulnya ruam, hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit.
Setelah timbulnya ruam, virus hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring, dimana virus dapat menetap selama beberapa minggu. Pada sekitar 25% kasus, infeksi primer bersifat subklinik.
Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret rasofaring, virus rubela telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal. AS1, cairan sinovial dan paru-paru.
Penularan terjadi melalui oral droplet, dan nasofaring, atau rate pernafasan Selanjutnya virus rubela memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit belum diketahui patogenesisnya. Penularan dapat terjadi biasanya dari 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi, kemudian menurun dengan cepat, dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi.
Ruam pada rubella biasanya bertahan selama 3 hari. Kelenjar getah bening akan tetap bengkak selama 1 minggu atau lebih dan nyeri sendi dapat bertahan lebih dari 2 minggu.
Waktu inkubasi rubella adalah 14-23 hari dengan rata-rata 16-18 hari, artinya mungkin seseorang anak yang terinfeksi rubella baru menunjukkan gejalanya setelah 2-3 minggu kemudian.

F.     Penatalaksanaan
Pengobatan virus Rubella terbilang sulit. Sampai sekarang medis belum menemukan obatnya. Biasanya yang dapat dicapai adalah menghilangkan keluhan pasien seperti demam atau rasa nyeri. Wanita hamil yang berkontak dengan infeksi rubella harus segera menghubungi dokter kebidanannya.
Rubella biasanya ringan pada anak-anak, biasanya cukup dirawat dirumah saja. Amati suhu tubuh anak dan hubungi dokter jika demam naik terlau tinggi. Untuk mengurangi rasa nyaman, dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen, jangan memberikan aspirin karena dapat timbul sindrom reye yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati dan kematian. Sedangkan pada ibu hamil dapat diberikan asetaminofen 3x1 sesuai advis dokter untuk menurunkan demam.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu, Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan ( Sarwono : 2008 ), Infeksi terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Gejala rubella yaitu pembengkakan pada kelenjar getah bening,demam diatas 38 derajat Celsius,mata terasa nyeri dan merah,ruam merah muda yang diawali pada wajah dengan cepat menyebar ke punggung dan kemudian lengan dan kaki dan seluruh tubuh.

B.     Saran
Kita sebgai tenaga kesehatan maupun bukan tenaga kesehatan sebaiknya dapat mengetahi tetang penyakit rubella, pengertian, gejala, penyebab, dll.  













DAFTAR PUSTAKA


Sichesse, 2012, Makalah Aakeb IV Patologi Infeksi . http://sichesse.blogspot.com/2012/04/ii-makalah-askeb-iv-patologi-infeksi.html
(Diunduh pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)

Wikipedia, 2010, Virus Rubella.
(Diunduh pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)

Faktor, transfer, 2012, Bahaya Virus Rubella.
(Diunduh pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar