BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Infeksi rubella berbahaya bila
terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya.
Secara spesifik, infeksi pada trimester I berdampak terjadinya sindroma rubella
kongenital sebesar 25% ( 50% resiko terjadi pada 4 minggu pertama ), resiko
sindroma rubella kongenital turun menjadi 1% bila infeksi terjadi pada
trimester II dan III. (menurut America College of Obstatrician and Gynecologist,
1981)
Pengaruhnya secara langsung kepada janin adalah keguguran
spontan yang bisa mencapai 50%. Sel yang belum mtang lebih mudah terinfeksi
virus Rubella. Hal ini disebabkan antigen yang dibuat janin baru
berfungsi setelah kelahirannya. Ini berarti antigen harus menunggu sampai
jangka waktu tertentu. Karena itu, virus mudah terinfeksi pada kehamilan 3
bulan pertama. Akibatnya yang nampak, kecenderungan resiko pada bayi keguguran
mencapai angka 50%. Biasanya selain menyebabkan abortus spontan, juga
menyebabkan pertumbuhan tengkorak kecil dan penyakit lainnya. Makin tua
kehamilan (terutama setelah 20 minggu) kelainan pada bayinya lebih sedikit.
10 – 15% wanita dewasa rentan
terhadap infeksi Rubella. Perjalanan penyakit tidak dipengaruhi oleh kehamilan
dan ibu hamil dapat atau tidak memperlihatkan adanya gejala penyakit.
Derajat penyakit terhadap ibu tidak
berdampak terhadap resiko infeksi janin. Infeksi yang terjadi pada trimester I
memberikan dampak besar terhadap janin.
Rubella dapat meningkatkan angka
kematian perinatal dan sering menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering
dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%).
Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella :
[ Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)
[ Jantung (Duktus arteriosus
persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)
[ Alat pendengaran (tuli)
[ Susunan syaraf pusat (meningoensefalitis,
kebodohan)
Dapat
pula terjadi hambatan pertumbuhan intra uterin, kelainan hematologik (termasuk
trombositopenia dan anemia), hepatosplenomegalia dan ikterus, pneumonitis
interstisialis kronika difusa, dan kelainan kromosom. Selain itu bayi
dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan sumber infeksi bagi
anak-anak dan orang dewasa lain.
B.
Tujuan
F
Untuk mengetahui pengertian Rubella
F
Untuk mengetahui tanda dan gejala
penyakit Rubella
F
Untuk mengetahui pencegahan penyakit
Rubella
F
Untuk mengetahui penyebab penyakit
Rubella
F
Untuk mengetahui patofisiologi penyakit
Rubella
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Rubela atau
dikenal juga dengan nama Campak Jerman
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan
seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang
dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu
kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di
dalam kandungan beresiko cacat (wikipedia).
Rubela atau
dikenal juga dengan nama Campak Jerman
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan
seperti hidung dan tenggorokan ( Sarwono : 2008 )
Rubella dalam dunia kedokteran indonesia biasa
diartikan sebagai campak jerman,penyakit ini disebabkan oleh virus bernama
rubella.Mesti secara klinis mirip dengan campak biasa , namun sebenarnya
penyakit ini sangat berbeda,bila penyakit campak biasa tergolong penyakit
infeksi saluran napas,dimana virus ini measles hanya menyerang saluran
pernapasan,walau terkadang manifestasinya juga bisa menyerang bagian
saraf,justru campak rubella dapat menyerang bagian sarf atau otak yang kemudian
manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti
campak biasa ( Iswandi : 2008 )
Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella ( virus yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan (America College of Obstatrician and Gynecologist :1981)
B.
Tanda dan Gejala
F Mata terasa nyeri dan merah.
F Ruam merah muda yang diawali pada wajah dengan cepat
menyebar ke punggung dan kemudian lengan dan kaki dan seluruh tubuh
F Kulit kering.
F Sakit pada persendian.
F Sakit kepala dan merasa mengantuk
F Hilang nafsu makan.
F Hidung tersumbat atau pilek, batuk
F Sakit tenggorokan
C.
Pencegahan
Rubella dapat dicegah dengan vaksin
rubella. Imunisasi yang meluas dimana-mana sangat penting, sehingga dapat
mencegah kelainan bawaan yang dapat disebabkan oleh sindroma rubella kongenital.
Vaksin biasanya diberikan pada anak
usia 12-15 bulan sebagai bagian dari vaksin MMR. Dosis kedua MMR biasanya
diberikan saat usia anak 4-6 tahun. Vaksin rubella tidak boleh diberikan pada
wanita hamil atau wanita yang akan hamil dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah
menerima vaksin, jadi setelah vaksin diberikan
dianjurkan untuk tidak hamil selama 3 bulan sejak menerima vaksin. Jika berencana untuk hamil pastikan untuk
memiliki kekebalan tubuh terhadap rubella melalui pemeriksaan darah.
Wanita hamil yang tidak memiliki
kekebalan tubuh harus menghindari siapa saja yang terinfeksi rubella dan segera
divaksinasi setelah melahirkan sehingga saat hamil berikutnya sudah memiliki
kekebalan tubuh.
D.
Penyabab / Etilogi
Penyakit rubella adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus Virus
Campak / Virus Rubella adalah adalah virus RNA beruntai tunggal, dari keluarga
Paramyxovirus, dari genus Morbillivirus. Virus campak hanya menginfeksi
manusia, dimana virus campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, pH asam, eter,
dan tripsin (enzim). Ini memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di udara,
atau pada benda dan permukaan.
Virus rubela adalah virus yang menyebabkan terjadinya campak jerman yang menyerang anak-anak, orang dewasa, termasuk ibu
hamil. Virus rubela dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian menyerang kulit ditandai dengan timbulnya
bercak merah seperti campak biasa. Virus ini berasal dari keluarga virus Togaviridae dan genus Rubivirus.
Pada umumnya, virus rubela hidup di daerah tropis,
subtropis, dan pada daerah yang memiliki musim semi. Masa inkubasi virus ini
diawali dengan gejala flu ringan hingga muncul bintik-bintik merah pada kulit. Masa
inkubasi dapat terjadi dalam waktu 7-20 hari.
E.
Patofisiologi
Infeksi
terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang
diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa
inkubasi. Replikasi virus mula-mula mungkin terjadi dalam saluran pernapasan,
diikuti dengan perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal.
Viremia
timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar
hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya ruam,
hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai
puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit.
Setelah
timbulnya ruam, virus hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring, dimana
virus dapat menetap selama beberapa minggu. Pada sekitar 25% kasus, infeksi
primer bersifat subklinik.
Di
nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbulnya erupsi dan
kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret rasofaring, virus rubela
telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal. AS1,
cairan sinovial dan paru-paru.
Penularan
terjadi melalui oral droplet, dan nasofaring, atau rate pernafasan Selanjutnya
virus rubela memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit belum
diketahui patogenesisnya. Penularan dapat terjadi biasanya dari 7 hari sebelum
hingga 5 hari sesudah timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir
masa inkubasi, kemudian menurun dengan cepat, dan berlangsung hingga
menghilangnya erupsi.
Ruam
pada rubella biasanya bertahan selama 3 hari. Kelenjar getah bening akan tetap
bengkak selama 1 minggu atau lebih dan nyeri sendi dapat bertahan lebih dari 2
minggu.
Waktu
inkubasi rubella adalah 14-23 hari dengan rata-rata 16-18 hari, artinya mungkin
seseorang anak yang terinfeksi rubella baru menunjukkan gejalanya setelah 2-3
minggu kemudian.
F.
Penatalaksanaan
Pengobatan
virus Rubella terbilang sulit.
Sampai sekarang medis belum menemukan obatnya. Biasanya yang dapat dicapai adalah
menghilangkan keluhan pasien seperti demam atau rasa nyeri. Wanita hamil yang
berkontak dengan infeksi rubella harus segera menghubungi dokter kebidanannya.
Rubella
biasanya ringan pada anak-anak, biasanya cukup dirawat dirumah saja. Amati suhu
tubuh anak dan hubungi dokter jika demam naik terlau tinggi. Untuk mengurangi
rasa nyaman, dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen, jangan memberikan
aspirin karena dapat timbul sindrom reye yang dapat menyebabkan kegagalan
fungsi hati dan kematian. Sedangkan pada ibu hamil dapat diberikan asetaminofen
3x1 sesuai advis dokter untuk menurunkan demam.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan yang ada, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu, Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan
seperti hidung dan tenggorokan ( Sarwono : 2008 ), Infeksi terjadi melalui
mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai
peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Gejala rubella yaitu pembengkakan pada kelenjar getah bening,demam diatas 38 derajat Celsius,mata terasa nyeri dan merah,ruam merah muda yang diawali
pada wajah dengan cepat menyebar ke punggung dan kemudian lengan dan kaki dan
seluruh tubuh.
B.
Saran
Kita sebgai tenaga
kesehatan maupun bukan tenaga kesehatan sebaiknya dapat mengetahi tetang
penyakit rubella, pengertian, gejala, penyebab, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Sichesse,
2012, Makalah Aakeb IV Patologi Infeksi .
http://sichesse.blogspot.com/2012/04/ii-makalah-askeb-iv-patologi-infeksi.html
(Diunduh
pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)
Wikipedia, 2010, Virus Rubella.
(Diunduh
pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)
Faktor,
transfer, 2012, Bahaya Virus Rubella.
(Diunduh
pada tanggal 11 Dember 2014 pada jam 16:20 WITA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar