Percobaan IV
I.
Judul
praktikum :
Pemeriksaan protein urin
II.
Hari/
tanggal :
III.
Prinsip
percobaan : Protein
akan mengendap dalam suasana asam,
yaitu dengan penambahan asam sulfosalisilat kedalam urin.
IV.
Metode
pemeriksaa : Pengendapan
protein dalam suasana asam
V.
Tujuan
praktikum : Untuk
mengetahui adanya protein urin secara
Semikuantitatif
VI.
Landasan
teori
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur
C,H,O dan N . Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan
untuk memnbangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai
sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak.
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat
bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan
lainnya.
Protein yang dipanasakan akan membentuk presipitasi yang
terlihat berupa kekeruhan. Pemberian asam asetat dilakukan untuk mencapai atau
mendekati titik isoelektrik protein.
Penetapam kadar protein dalam urin
biasanya dinyatakan berdasarkantimbulnya kekeruhan pada urin. Karena padatnya
atau kasarnya kekeruhan itumenjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada,
maka menggunakan urinyang jernih menjadi syarat yang penting.Salah satu uji
protein urin yang cukup peka adalah dengan melalui pemanasan urin dengan asam
asetat. Pemberian asam asetat dilakukan untukmencapai atau mendekati titik
iso-elektrik protein, sedangkan pemanasanbertujuan untuk denaturasi sehingga
terjadilah presipitasi.
Kekeruhan yang ringan akan sangat sukar untuk dilihat,
maka harus menggunakan tabung yang bersih dan bagus. Jika tabung yang akan
digunakan sudah tergores, maka tabung tersebut harus diganti. Pada pemberian
asam asetat yang sangat berlebihan akan mengakibatkan hasil negatif palsu pada
pemeriksaan tersebut. Sebaliknya, hasil positif palsu dapat ditemukan bila
kekeruhan terjadi bukan diakibatkan oleh adanya globulin atau albumin,
melainkan :
ð Nukleoprotein,
kekeruhan terjadi pada saat pemberian asam asetat sebelum pemanasan
ð Mucin,
kekeruhan juga terjadi pada saat pemebrian asam asetat sebelum pemanasan
ð Proteose,
presipitat terjadi setelah campuran reaksi mendingin, kalau dipanasi menghilang
lagi
ð Asam-asam
renin, kekeruhan oleh zat ini larut dalam alcohol
ð Protein
Bence Jones, protein ini larut dalam pada suhu didih urine, terlihat kekeruhan
pada suhu kira-kira 60 derajat celcius.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di
glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin.
Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl
urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein
dalam urine disebut proteinuria.
VII.
Metode kerja
A. Pra
Analitik
1. Persiapan
pasien : Tidak ada persiapan
khusus
2. Persiapan
sampel : Urin sewaktu
3. Alat
dan bahan
a. Alat
yang digunakan
1) Pipet
volume
2) Gegep
kayu
3) Lampu
spiritus
4) Tabung
reaksi
5) Rak
tabung
6) Filler
b. Bahan
yang digunakan
1) Asam
sulfosalisilat
2) Urin
abnormal
3) Korek
api
4) Tissue
B. Analitik
1. Prosedur
kerja
a. Disiapakan
alat dan bahan
b. Diisi
dua tabung reaksi dengan 2,5 ml urin
c. Ditambahkan
asam sulfosalisilat pada salah satu tabung
d. Dipanaskan
salah satu tabung diats lampu spiritus
e. Dibandingkan
dua tabung reaksi tersebut
C. Pasca
Analitik
1. Hasil
pengamatan
Urin ibu hamil
® Urin
sangat keruh dan kekeruhan tersebu berkeping-keping
® Positif
(++++) atau 4+
® >0,5%
2. Gambar
hasil pengamatn
VIII.
Pembahasan
Proses metabolisme protein
di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam amino yang kemudian ikut
dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan sebagai hasil akhir
adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika ada di dalam tubuh
maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea dan dikeluarkan ginjal.
Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam amino. Keadaan demikian
merupakan kelainan pada hepar ginjal.
Urine yang terdapat atau
ditemukan protein disebut proteinuria. Proteinuria ini ditandai dengan adanya
kekeruhan setelah diuji dengan suatu metode. Proteinuria ditentukan dengan
berbagai cara yaitu: asam sulfosalisilat, pemanasan dengan asam asetat, carik
celup (hanya sensitif terhadap albumin). Pada prktikum ini kita melakukan
dengan metode pemanasan asama asetat dan bang. Pada metode pemanasan dengan
asam asetat dan metode bang ini terbentuknya protein disebabkan sifat asam atau
suasana asam. Setelah diuji didapat hasil negatif yaitu dengan melihat ada atau
tidak adanya kekeruhan. Berarti fungsi renal bekerja dengan baik dan tidak ada
indikasi kelainan.
Factor-faktor
yang mempengaruhi hasil :
ð Hasil positif palsu disebabkan
hematuria, tingginya substansi molekuler infus polilunipilisidon (pengganti
darah), pencemaran urin oleh senyawa ammonia kuartener (pembersih kulit,
klorhestsidin) serta penambahan reagen berlebihan.
ð Hasil negative palsu, dapat disebabkan
oleh urin yang sangat encer, urin sangat asam (pH <3), serta adanya protein
bence jones.
Normalnya eksresi urin
biasanya tidak melebihi 150mg/24 jam atau 10mg/dl. Lebih dari 10mg/dl didefinisikan
sebagai proteinuria.
IX.
Kesimpulan
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil urin sangat
keruh dan berkeping-keping dalam hal ini ibu hamil tersabut memiliki protein
yang abnormal (>5%) pada urinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar