Kamis, 07 Januari 2016

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN



Percobaan IV
       I.            Judul praktikum                      : Pemeriksaan protein urin
    II.            Hari/ tanggal                           :
 III.            Prinsip percobaan                    : Protein akan mengendap dalam  suasana asam,
yaitu dengan penambahan asam sulfosalisilat kedalam urin.
 IV.            Metode pemeriksaa                 : Pengendapan protein dalam suasana asam
    V.            Tujuan praktikum                    : Untuk mengetahui adanya protein urin secara
 Semikuantitatif
 VI.            Landasan teori
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N . Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk memnbangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak. Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya.
Protein yang dipanasakan akan membentuk presipitasi yang terlihat berupa kekeruhan. Pemberian asam asetat dilakukan untuk mencapai atau mendekati titik isoelektrik protein.
Penetapam kadar protein dalam urin biasanya dinyatakan berdasarkantimbulnya kekeruhan pada urin. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itumenjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urinyang jernih menjadi syarat yang penting.Salah satu uji protein urin yang cukup peka adalah dengan melalui pemanasan urin dengan asam asetat. Pemberian asam asetat dilakukan untukmencapai atau mendekati titik iso-elektrik protein, sedangkan pemanasanbertujuan untuk denaturasi sehingga terjadilah presipitasi.
Kekeruhan yang ringan akan sangat sukar untuk dilihat, maka harus menggunakan tabung yang bersih dan bagus. Jika tabung yang akan digunakan sudah tergores, maka tabung tersebut harus diganti. Pada pemberian asam asetat yang sangat berlebihan akan mengakibatkan hasil negatif palsu pada pemeriksaan tersebut. Sebaliknya, hasil positif palsu dapat ditemukan bila kekeruhan terjadi bukan diakibatkan oleh adanya globulin atau albumin, melainkan :
ð  Nukleoprotein, kekeruhan terjadi pada saat pemberian asam asetat sebelum pemanasan
ð  Mucin, kekeruhan juga terjadi pada saat pemebrian asam asetat sebelum pemanasan
ð  Proteose, presipitat terjadi setelah campuran reaksi mendingin, kalau dipanasi menghilang lagi
ð  Asam-asam renin, kekeruhan oleh zat ini larut dalam alcohol
ð  Protein Bence Jones, protein ini larut dalam pada suhu didih urine, terlihat kekeruhan pada suhu kira-kira 60 derajat celcius.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.








VII.            Metode kerja
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan pasien          : Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel         : Urin sewaktu
3.      Alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan
1)      Pipet volume
2)      Gegep kayu
3)      Lampu spiritus
4)      Tabung reaksi
5)      Rak tabung
6)      Filler
b.      Bahan yang digunakan
1)      Asam sulfosalisilat
2)      Urin abnormal
3)      Korek api
4)      Tissue
B.     Analitik
1.      Prosedur kerja
a.       Disiapakan alat dan bahan
b.      Diisi dua tabung reaksi dengan 2,5 ml urin
c.       Ditambahkan asam sulfosalisilat pada salah satu tabung
d.      Dipanaskan salah satu tabung diats lampu spiritus
e.       Dibandingkan dua tabung reaksi tersebut




C.     Pasca Analitik
1.      Hasil pengamatan
Urin ibu hamil
®    Urin sangat keruh dan kekeruhan tersebu berkeping-keping
®    Positif (++++) atau 4+
®    >0,5%
2.      Gambar hasil pengamatn
   


VIII.            Pembahasan
Proses metabolisme protein di dalam sistem pencernaan akan menghasilkan asam amino yang kemudian ikut dalam peredaran darah. Di dalam sel akan disintesa dan sebagai hasil akhir adalah asam urat. Asam urat merupakan suatu zat racun jika ada di dalam tubuh maka hepar akan dirombak sedikit demi sedikit menjadi urea dan dikeluarkan ginjal. Jika urine mengandung protein biasanya berupa asam amino. Keadaan demikian merupakan kelainan pada hepar ginjal.
Urine yang terdapat atau ditemukan protein disebut proteinuria. Proteinuria ini ditandai dengan adanya kekeruhan setelah diuji dengan suatu metode. Proteinuria ditentukan dengan berbagai cara yaitu: asam sulfosalisilat, pemanasan dengan asam asetat, carik celup (hanya sensitif terhadap albumin). Pada prktikum ini kita melakukan dengan metode pemanasan asama asetat dan bang. Pada metode pemanasan dengan asam asetat dan metode bang ini terbentuknya protein disebabkan sifat asam atau suasana asam. Setelah diuji didapat hasil negatif yaitu dengan melihat ada atau tidak adanya kekeruhan. Berarti fungsi renal bekerja dengan baik dan tidak ada indikasi kelainan.
            Factor-faktor yang mempengaruhi hasil :
ð  Hasil positif palsu disebabkan hematuria, tingginya substansi molekuler infus polilunipilisidon (pengganti darah), pencemaran urin oleh senyawa ammonia kuartener (pembersih kulit, klorhestsidin) serta penambahan reagen berlebihan.
ð  Hasil negative palsu, dapat disebabkan oleh urin yang sangat encer, urin sangat asam (pH <3), serta adanya protein bence jones.
Normalnya eksresi urin biasanya tidak melebihi 150mg/24 jam atau 10mg/dl. Lebih dari 10mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria.
 IX.            Kesimpulan
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil urin sangat keruh dan berkeping-keping dalam hal ini ibu hamil tersabut memiliki protein yang abnormal (>5%) pada urinnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar