Minggu, 17 Juli 2016

Plebotomi



PEMERIKSAAN- I
       I.            Judul praktikum          : Plebotomi
    II.            Hari / tanggal              : Kamis, 9 oktober 2015
 III.            Tujuan praktikum        : Untuk mengetahui teknik pengambilan darah yang benar
 IV.            Tinjauan pustaka                
Flebotomi (bahasa inggris:phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong(“cutting”). Dulu dikenal istilah vena sectie (Bld), venesection atau veni section(Ing) (Hardjoeno, H. 2007).
Flebotomist adalah seorang tenaga medic yang telah mendapat latihanuntuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah vena,arteri atau kapiler. Teknik flebotomi merupakan suatu cara pengambilan darah (sampling) untuk tujuan tes laboratorium atau bisa juga pengumpulan darah untuk didonorkan (Hardjoeno, H. 2007).
Cairan darah tersusun atas 2 bagian utama yaitu benda-benda darah yang terdiri dari: sel darah merah (SDM), sel darah putih (SDP), dan keping darah (platelets, thrombocytes), dan bagian kuning jernih yang disebut plasma (Hardjoeno, H. 2007).

Ada beberapa pengambilan darah yaitu pengambilan darah vena, pengambilan darah kapiler, dan pengambilan darah arteri.

1.      Darah vena :
·         pada fossa cubiti à v.mediana cubiti à paling ideal karena  dasar keras sehingga tidak mudah bergerak.
·         vena cephalica merupakan vena pengambilan darah yang baik jika pada saat pengambilan darah vena mediana cubity tidak memungkinkan.
·         Vena digitalis mengalir sepanjang sisi lateral jari tangan dan dihubungkan ke vena dorsalis oleh cabang-cabang penyambung.
·         Vena dorsalis superfisialis (metakarpal atau tangan) berasal dari gabungan vena digitalis.
·         Vena sefalika terletak di lengan bagian bawah pada posisi radial lengan (ibu jari). Vena ini berjalan ke atas sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region antekubiti. Vena sefalika lebih kecil dan biasanya lebih melengkung dari vena basilika.
·         Vena basilika ditemukan pada sisi ulnaris lengan bawah, berjalan ke atas pada bagian posterior atau belakang lengan dan kemudian melengkung ke arah permukaan anterior atau region antekubiti. Vena ini kemudian berjalan lurus ke atas dan memasuki jaringan yang lebih dalam.

2.      Darah arteri :
lazim utk pemeriksaan analisis gas darah (AGD) à biasanya diambil dari arteri radialis, dan arteri femoralis
-          A.femoralis à relatif mudah krn diameter arteri besar tetapi berbahaya karena jika terjadi perdarahan, sering tidak segera diketahui karena arteri femoralis terletak di daerah tertutup (selimut, pakaian), sehingga harus selalu  dilakukan penekanan yang cukup lama
-          A. Radialis à perlu dilakukan tes Allen

3.      Darah kapiler :
merupakan campuran darah arteri dan vena dengan komponen arteri lebih banyak .Tempat pengambilannya di ujung jari 2-4, biasanya dilakukan pada anak.
Ada beberapa perbedaan dalam pengambilan darah vena, arteri, dan kapiler yaitu :
a.       Pengambilan darah vena
Untuk pengambilan darah vena sangatlah mudah karena  terletak di permukaan kulit, cukup besar, dan tidak dekat dengan syaraf
b.      Pengambilan darah arteri
Untuk pengambilan darah arteri sangatlah sulit  karena  letaknya didalam dari permukaan kulit, kecil, dan dekat dengan syaraf. Dalam pengambilan darah ini dilakukan oleh tenaga ahli yang telah menangani pengambilan darah arteri karena jika kesalahan pengambilan maka darah akan mengalir sangat cepat dan susah dihentikan.
c.       Pengambilan darah kapiler
Untuk pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan di ujung jari pada pemeriksaan mengunakan darah kapiler biasanya tidak memungkinkan untuk pemeriksaan darah secara lengkap.
Dalam pengambilan darah ada beberapa hal yang menyebabkan adanya hemolisis yaitu :
1.      Ukuran jarum tidak sesuai dengan volume darah yag diambil
2.      Menghisap darah terlalu cepat, darah bercampur dengan gelembung udara
3.      Semprit basah
4.      Botol penampung basah
5.      Darah dipindahkan dengan cara disemprotkan
Dari beberapa penyebab hemolisis ada beberapa hal yang perlu dihindari sehingga mencegah terjadinya hemolisis yaitu :
1.      perhatikan ukuran jarum semprit
2.      lepas jarum dari semprit , saat masukkan     sampel darah ke dalam tabung
3.      Hindari terbentuknya gelembung udara krn            mempermudah terjadi hemolisis













    V.            Metode Kerja
A.    Pra analitik
1.      Persiapan pasien    :     Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   :     Darah EDTA
3.      Persiapan alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan  
1.      Cawan porselin
2.      Rak tabung
3.      Tabung EDTA
4.      Tabung reaksi
b.      Bahan yang digunakan
1.      Alcohol 70%
2.      Aquadest
3.      Darah EDTA
4.      Kapas
5.      Spoit 3 ml
6.      Tissue










B.     Analitik
a.       Prosedur kerja pengambilan darah
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.      Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas lipatan
4.      Dipilih vena mediana cubity, lakukan perabaan
5.      Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.      Ditusuk darah vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.      Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.      Letakan kapas didaerah suntikan, lalu tarik jarum
9.      Dipindahkan darah ketabung EDTA

C.     Pasca  analitik
1.      Data pasien
Nama               :
Umur               :
Alamat             :
Jenis kelamin   :
Volume Darah  :


2.      Hasil pemeriksaan
     Berdasarkan dari praktikum kita dapat mengetahui teknik pengambilan darah ( plebotomi ) dengan benar


 VI.            Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum kita dapat mengetahui teknik pengambilan darah ( plebotomi ) dengan benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar