PEMERIKSAAN-
I
I.
Judul praktikum :
Plebotomi
II.
Hari / tanggal : Kamis, 9 oktober 2015
III.
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui teknik pengambilan darah yang benar
IV.
Tinjauan pustaka
Flebotomi (bahasa
inggris:phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti
pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong(“cutting”). Dulu
dikenal istilah vena sectie (Bld), venesection atau veni section(Ing)
(Hardjoeno, H. 2007).
Flebotomist adalah
seorang tenaga medic yang telah mendapat latihanuntuk mengeluarkan dan
menampung specimen darah dari pembuluh darah vena,arteri atau kapiler. Teknik
flebotomi merupakan suatu cara pengambilan darah (sampling) untuk tujuan tes
laboratorium atau bisa juga pengumpulan darah untuk didonorkan (Hardjoeno, H.
2007).
Cairan darah tersusun atas 2 bagian utama yaitu
benda-benda darah yang terdiri dari: sel darah merah (SDM), sel darah putih
(SDP), dan keping darah (platelets, thrombocytes), dan bagian kuning jernih
yang disebut plasma (Hardjoeno, H.
2007).
Ada beberapa pengambilan darah yaitu pengambilan
darah vena, pengambilan darah kapiler, dan pengambilan darah arteri.
1. Darah
vena :
·
pada fossa cubiti à
v.mediana cubiti à paling ideal karena dasar keras sehingga tidak mudah bergerak.
·
vena cephalica
merupakan vena pengambilan darah yang baik jika pada saat pengambilan darah
vena mediana cubity tidak memungkinkan.
·
Vena digitalis
mengalir sepanjang sisi lateral jari tangan dan dihubungkan ke vena dorsalis
oleh cabang-cabang penyambung.
·
Vena dorsalis
superfisialis (metakarpal atau tangan) berasal dari gabungan vena digitalis.
·
Vena sefalika
terletak di lengan bagian bawah pada posisi radial lengan (ibu jari). Vena ini
berjalan ke atas sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region
antekubiti. Vena sefalika lebih kecil dan biasanya lebih melengkung dari vena
basilika.
·
Vena basilika
ditemukan pada sisi ulnaris lengan bawah, berjalan ke atas pada bagian posterior
atau belakang lengan dan kemudian melengkung ke arah permukaan anterior atau
region antekubiti. Vena ini kemudian berjalan lurus ke atas dan memasuki
jaringan yang lebih dalam.
2. Darah
arteri :
lazim utk pemeriksaan
analisis gas darah (AGD) à biasanya diambil dari arteri radialis,
dan arteri femoralis
-
A.femoralis à
relatif mudah krn diameter arteri besar tetapi berbahaya karena jika terjadi
perdarahan, sering tidak segera diketahui karena arteri femoralis terletak di
daerah tertutup (selimut, pakaian), sehingga harus selalu dilakukan penekanan yang cukup lama
-
A. Radialis à
perlu dilakukan tes Allen
3. Darah
kapiler :
merupakan campuran darah arteri dan
vena dengan komponen arteri lebih banyak .Tempat pengambilannya di ujung jari
2-4, biasanya dilakukan pada anak.
Ada beberapa perbedaan dalam pengambilan
darah vena, arteri, dan kapiler yaitu :
a. Pengambilan
darah vena
Untuk
pengambilan darah vena sangatlah mudah karena
terletak di permukaan kulit, cukup besar, dan tidak dekat dengan syaraf
b. Pengambilan
darah arteri
Untuk
pengambilan darah arteri sangatlah sulit karena letaknya didalam dari permukaan kulit, kecil,
dan dekat dengan syaraf. Dalam pengambilan darah ini dilakukan oleh tenaga ahli
yang telah menangani pengambilan darah arteri karena jika kesalahan pengambilan
maka darah akan mengalir sangat cepat dan susah dihentikan.
c. Pengambilan
darah kapiler
Untuk pengambilan darah kapiler
biasanya dilakukan di ujung jari pada pemeriksaan mengunakan darah kapiler
biasanya tidak memungkinkan untuk pemeriksaan darah secara lengkap.
Dalam pengambilan darah ada beberapa hal
yang menyebabkan adanya hemolisis yaitu :
1. Ukuran
jarum tidak sesuai dengan volume darah yag diambil
2. Menghisap
darah terlalu cepat, darah bercampur dengan gelembung udara
3. Semprit
basah
4. Botol
penampung basah
5. Darah
dipindahkan dengan cara disemprotkan
Dari beberapa penyebab hemolisis ada
beberapa hal yang perlu dihindari sehingga mencegah terjadinya hemolisis yaitu
:
1. perhatikan
ukuran jarum semprit
2. lepas
jarum dari semprit , saat masukkan sampel
darah ke dalam tabung
3. Hindari
terbentuknya gelembung udara krn mempermudah
terjadi hemolisis
V.
Metode Kerja
A.
Pra analitik
1.
Persiapan pasien : Tidak ada persiapan
khusus
2.
Persiapan sampel : Darah EDTA
3.
Persiapan alat dan bahan
a.
Alat yang digunakan
1.
Cawan porselin
2.
Rak tabung
3.
Tabung EDTA
4.
Tabung reaksi
b.
Bahan yang digunakan
1.
Alcohol 70%
2.
Aquadest
3.
Darah EDTA
4.
Kapas
5.
Spoit 3 ml
6.
Tissue
B.
Analitik
a.
Prosedur kerja pengambilan darah
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Minta pasien meluruskan tangannya, pilih
lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.
Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas
lipatan
4.
Dipilih vena mediana cubity, lakukan
perabaan
5.
Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.
Ditusuk darah vena dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.
Ketika terlihat darah diujung semprit
tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.
Letakan kapas didaerah suntikan, lalu
tarik jarum
9.
Dipindahkan darah ketabung EDTA
C.
Pasca analitik
1.
Data pasien
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis
kelamin :
Volume
Darah :
2.
Hasil pemeriksaan
Berdasarkan
dari praktikum kita dapat mengetahui teknik pengambilan darah ( plebotomi ) dengan
benar
VI.
Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum kita dapat
mengetahui teknik pengambilan darah ( plebotomi ) dengan benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar