PEMERIKSAAN-
VI
I.
Judul praktikum :
Pemeriksaan Hematokrit
II.
Hari / tanggal : Selasa, 29 Desember 2015
III.
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui nilai hematokrit dalam darah dengan
menggunakan metode mikro hematokrit
IV.
Tinjauan pustaka
Hematokrit adalah nilai yang menunjukan
presentase zat padat dalam darah terhadap cairan darah, dengan demikian bisa
terjadi perembesan cairan darah keluar dari pembuluh darah. Sementara bagian
padatnya tetap dalam pembuluh darah, akan membuat persentase zat padat darah
terhadap cairannya naik sehingga kadar hematokritnya juga meningkat ( yashid,
2012).
Untuk pemeriksaan hematokrit darah tidak
boleh di biarkan mengumpal sehingga harus di beri antikoagulan. Setelah tabung
tersebut di putar dengan kecepatan dengan waktu tertentu maka eritrosit akan
mengendap ( yashid, 2012).
Nilai hematokrit yang rendah sering di
temukan pada kasus anemia dan leukemia, sedangkan peningkatan nilai hematokrit
dapat mengindikasikan hemokosentrasi akibat penurunnya volume cairan dan
peningkatan eritrosit (Mastertoon,
1990)
Metode pengukuran hematokrit secara manual
dikenal ada 2 yaitu metode mikro hematokrit dan makro hematokrit.
1.
Metode makro hematokrit
Pada metode makro, sebanyak 1 mL sampel
darah ( darah EDTA atau Hepearin)
dimasukkan dalam tabung wintrobe yang berukuran panjang 0-10 mm. Tabung
kemudian disentrifuge selama 30 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Tinggi kolom
eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam %
2.
Metode mikro hematokrit
Pada metode ini, sampel darah dimasukan
dalam tabung kapiler yang mempunyai ukuran panjang 75 mm dengan diameter 1 mm.
Tabung kapiler yang digunakan ada dua macam yaitu yang berisi heparin (
bertanda merah ) untuk sampel darah kapiler dan yang tanpa antikoagulan (
bertanda biru ) untuk darah EDTA / Heparin / Amonium - Kalium - oksalat.
Ada
beberapa hal jika pada saat pemeriksaan di dapatkan nilai yang lebih maupun
kurang dari normal yaitu :
a.
Nilai lebih dari normal didapatkan pada:
1. Polisitemia
2. Hemokonsentrasi
3. Dehidrasi
b.
Nilai kurang dari normal didapatkan
pada:
1. Kehilangan
darah akut
2. Anemia
3. Leukemia
4. Serosis
hepatis
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil pemeriksaan hematokrit :
1.
Kecepatan sentrifuge
Makin tingggi kecepatan sentirifuge
semakin cepat terjadinya pengendapan eritrosit dan begitu pula sebaliknya,
semakin rendah kecepatan sentrifuge
semakin lambat terjadinya pengendapan
eritrosit
2.
Waktu sentrifuge
Selain kecepatan dan radius sentrifuge,
lamanya sentrifuge juga berpengaruh terhadap pemeriksaan hematokrit.
Sumber-sumber kesalahan dalam
pemeriksaan hematokrit :
1.
Sentrifuge yang tidak benar
2.
Lupa mengocok sampel
3.
Penutup ujung kapiler tidak rapat
Adapun keuntungan dari metode mikro
hematokrit :
a.
Metode cepat
b.
Kesalahan lebih kecil
c.
Mudah
d.
Darah sedikit
V.
Metode Kerja
A.
Pra analitik
1.
Persiapan pasien : Tidak ada persiapan
khusus
2.
Persiapan sampel : Darah EDTA
2.
Prinsip : Volume eritrosit yang dipisahkan dari
plasma
dengan
disentrifugasi dalam waktu tertentu dan pada kecepatan tertentu
3.
Metode : Mikro hematokrit
4.
Persiapan alat dan bahan
a.
Alat yang digunakan
1.
Cawan porselin
2.
Rak tabung
3.
Sentrifuge hematokrit
4.
Tabung mikro hematokrit
5.
Tabung reaksi
6.
Tourniquet
b.
Bahan yang digunakan
1.
Alkohol 70%
2.
Aquadest
3.
Darah EDTA
4.
Kapas
5.
Spoit 3 ml
6.
Tissue
B.
Analitik
a.
Prosedur kerja pengambilan darah
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Minta pasien meluruskan tangannya, pilih
lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.
Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas
lipatan
4.
Dipilih vena mediana cubity, lakukan
perabaan
5.
Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.
Ditusuk darah vena dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.
Ketika terlihat darah diujung semprit
tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.
Letakan kapas didaerah suntikan, lalu
tarik jarum
9.
Dipindahkan darah ketabung EDTA
b.
Prosedur mikro metode sentrifuge
1.
Isilah tabung mikro kapiler yang khusus
dibuat untuk penetapan mikro hematokrit dengan darah EDTA
2.
Di tutup salah
satu dari ujung tabung dengan dempul.
3.
Tabung kapiler
dimasukkan kedalam centrifuge mikro dengan bagian yang ditutup mengarah keluar,
diputar pada kecepatan 16.000 rpm selama 5 menit.
4.
Bacalah nilai hematokrit dengan mengunakan
grafik .
C.
Pasca Analitik
1.
Data pasien
Nama : Darnawati
Umur : 19 tahun
Alamat : wua-wua
Jenis
kelamin : perempuan
2.
Hasil pemeriksaan
Dari hasil praktikum di
dapatkan hasil pemeriksaan hematokrit yaitu 37 %
Nilai rujukan
Laki-laki :
40-48 %
Perempuan :
37-43 %
VI.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum di dapatkan
nilai hematokrit yaitu 35 % nilai ini dikatakan tidak normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar