Minggu, 17 Juli 2016

Pemeriksaan Jumlah Leukosit



PEMERIKSAAN- III
I.                   Judul praktikum    : Pemeriksaan Jumlah Leukosit
II.                Hari / tanggal        : Kamis, 5 november 2015
III.             Tujuan praktikum : Untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah dengan
   metode  KH.
IV.             Tinjauan pustaka                

           Leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah sel darah putih berfungsi membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki ini, dapat bergerak secara amoeba, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Didalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ / jaringan tertentu, mereka bekerja secara indenpenden seperti organisme sel  tunggal (Hardjoeno, H. 2007).

           Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler , partikel asing atau microorganism penyusup. granulosit dan monosit mempunyai peranan penting perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fogosit. Mereksa memakan bakteri hidup yang masuk kesistem peredaran darah (R. Ganda S, 1989)
                                         
           Melalui mikroskop ada kalahnya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tetelan oleh sebutir granulosit. Waktu mereka menalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. Dalam pemeriksaan hitung jumlah leukosit terdapat dua cara untuk menghitung leukosit. Kamar hitung dan mikroskop, cara kedua adalah dengan cara semi autometic dengan memakai alat eletronik. Cara kedua ini lebih unggul dari cara pertama Karena tekanannya lebih muda / waktunya lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2% sedangkan pada cara pertama kesalahannya sampai ± 10% (R. Ganda S, 1989)
                                         
            Dalam pemeriksaan leukosit ada beberapa yang mempengaruhi yaitu umur, penyimpangan dari keadaan asal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi sekitar 10.000-30.000 / µl. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000-30.000 / µl. Pada umur 21 tahun jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5.000-10.000 / µl (R. Ganda S, 1989)

Ada beberapa pemicu yang dapat meningkatkan dan menurunkan sel darah putih yaitu :

1.      Pemicu yang dapat meningkatkan sel darah putih
a.       Alergi parah
b.      Campak
c.       Infeksi bakteri / mikroorganisme
d.      Infeksi virus
e.       Penyakit TBC
f.       Kerusakan jaringan. Misalnya akibat luka bakar

2.      Pemicu yang dapat menurunkan jumlah sel darah putih
a.       Anemia aplastik
b.      Enyakit HIV / AIDS
c.       Terapi radiasi / kemoterapi
d.      Penyakit lupus
e.       Kekurangan vitamin


Metode-metode pemeriksaan leukosit :
1.      Menggunakan kamar hitung (hemositometer)
a.       Leukosit dihitung dalam 4 bidang besar
b.      Tiap bidang besar terdiri dari 16 bidang sedang
c.       Mulai menghilang dari kiri atas, terus kekanan lalu kebawah dari kanan kebawah
d.      Kemudian hasil perhitungan dikalikan dengan 50
e.       Didapatkan hasil leukosit dalam darah

2.      Metode Autometik
a.       Data EDTA dimasukan dalam tabung
b.      Lalu dipindahkan alat pemeriksaan darah (hemotologi analyzer)
c.       Dengan otomatis alat tersebut memproses pemeriksaan sel darah putih
d.      Dikeluarkan hasil berupa data










V.    Metode Kerja
A.    Pra analitik
1.      Persiapan pasien    :     Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   :     Darah EDTA
3.      Prinsip                   :     Darah diencerkan dengan larutan turk menyebabkan
lisisnya darah selain leukosit oleh  asam asetat dan terwarnanya dengan gentian violet
4.      Metode                  :     KH Improved Neubauer
5.      Persiapan alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan
1.      Cawan porselin
2.      Mikroskop
3.      Rak tabung
4.      Satu set alat Hemositometer
a.       Kamar hitung
b.      Objek gelas
c.       Pipet leukosit
d.      Selang leukosit
5.      Tabung EDTA
6.      Tabung reaksi
b.      Bahan yang digunakan
1.      Alcohol 70%
2.      Aquadest
3.      Darah EDTA
4.      Kapas
5.      Larutan turk
6.      Spoit 3 ml
7.      Tissue

B.     Analitik
a.       Prosedur kerja pengambilan darah
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.      Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas lipatan
4.      Dipilih vena mediana cubity, lakukan perabaan
5.      Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.      Ditusuk darah vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.      Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.      Letakan kapas didaerah suntikan, lalu tarik jarum
9.      Dipindahkan darah ketabung EDTA
b.      Mengisi pipet leukosit
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dipipet darah (kapiler, EDTA, dan oxalate) sampai tanda 0,5 tepat
3.      Dibersihkan kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet menggunakan tisu.
4.      Dimasukan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis tanda tadi, pipet dipegang dengan sudut 40oc dan larutan turk diisap perlahan-lahan sampai pada tanda 11, hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara
5.      Diangkat pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet  penghisap
6.      Dihomogenkan pipet selama 15-30 detik, jika tidak segera dihitung letakan dalam sikap horizontal.

c.       Mengisi bilik hitung
1.      Diperiksa kebersihan permukaan area perhitungan dan kaca penutup, jika terlihat kotor bersihkan terlebi dahulu
2.      Diletakan kamar hitung yang bersih benar dengan kaca penutup terpasang mendatar diatas meja
3.      Dikocoklah pipet yang diisi selama 3 menit terus-menerus jagalah jangan sampai ada cairan yang terbuang
4.      Dibuang semua cairan yang ada didalam batang kapiler (3-4 tetes), segerah sentuh ujung pipet dengan sudut 30o pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri
5.      Dibiarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit agar leukosit dapat mengendap jika tidak dapat dihitung segera, simpan kamar hitung didalam cawan petri yang berisi segumpal kertas basah
d.      Menghitung jumlah leukosit
1.      Digunakan lensa objektif kecil yaitu perbesaran 10x turunkan lensa kondensor atau kecilkan diagfragma meja mikroskop harus dalam keadaan data
2.      Kamar hitung diletakan dibawah mikroskop, focus mikroskop diarahkan dibidang yang bergaris dengan sendirinya leukosit-leukosit jelas terlihat
3.      Dihitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar pada sudut-sudut, seluruh permukaan yang dibagi
4.      Dimulai menghitung dari sudut kiri atas terus kekanan, kemudian turun kebawah dan mulai lagi dari kiri ke atas. Cara ini digunakan pada keempat bidang besar
5.      Kadang-kadang ada sel-sel yang letaknya menyinggung garis batas suatu bidang , sel-sel yang menyinggung garis-garis sebelah kiri atau garis-garis haruslah dihitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kanan atau bawah tidak boleh dihitung

C.     Pasca  analitik
1.      Data pasien
Nama               :
Umur               :
Alamat             :
Jenis kelamin  :

2.      Hasil pemeriksaan
a.       Faktor pemeriksaan
b.      Volume kamar hitung
V. kamar hitung         =  P x L x t
                                    = 1 x 1 x 0,1
                                    = 0,1 mm3
V. kamar hitung keseluruhan
 V.KH total                 = Luas seluruh bidang x V.KH
                                    = 4 x 0,1
                                    = 0,4 mm3
c.       Jumlah kamar hitung
                            = n x 50                          
                            = (k1 + k2 + k3 + k4) x 50
                            = ( 12 + 10 + 18 +15 ) x 50
                            = 55 × 50
                            = 2750 /µl

VI.             Kesimpulan
Pada praktikum ini jumlah leukosit yang diperoleh yaitu 2.750/µL nilai ini dikatakan tidak normal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar