PEMERIKSAAN-
III
I.
Judul praktikum : Pemeriksaan
Jumlah Leukosit
II.
Hari / tanggal : Kamis, 5 november 2015
III.
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah dengan
metode
KH.
IV.
Tinjauan pustaka
Leukosit adalah sel yang membentuk
komponen darah sel darah putih berfungsi membantu tubuh melawan berbagai
penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih
tidak berwarna, memiliki ini, dapat bergerak secara amoeba, dan dapat menembus
dinding kapiler / diapedesis. Didalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara
ketat dengan organ / jaringan tertentu, mereka bekerja secara indenpenden
seperti organisme sel tunggal (Hardjoeno, H. 2007).
Leukosit mampu bergerak secara bebas
dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler , partikel asing atau
microorganism penyusup. granulosit dan monosit mempunyai peranan penting
perlindungan badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai
fogosit. Mereksa memakan bakteri hidup yang masuk kesistem peredaran darah (R. Ganda S, 1989)
Melalui mikroskop ada kalahnya dapat
dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tetelan oleh sebutir granulosit. Waktu
mereka menalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. Dalam pemeriksaan hitung
jumlah leukosit terdapat dua cara untuk menghitung leukosit. Kamar hitung dan
mikroskop, cara kedua adalah dengan cara semi autometic dengan memakai alat
eletronik. Cara kedua ini lebih unggul dari cara pertama Karena tekanannya
lebih muda / waktunya lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2%
sedangkan pada cara pertama kesalahannya sampai ± 10% (R. Ganda S, 1989)
Dalam
pemeriksaan leukosit ada beberapa yang mempengaruhi yaitu umur, penyimpangan
dari keadaan asal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi
sekitar 10.000-30.000 / µl. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam
yaitu antara 13.000-30.000 / µl. Pada umur 21 tahun jumlah leukosit pada orang
dewasa berkisar antara 5.000-10.000 / µl (R.
Ganda S, 1989)
Ada beberapa pemicu yang dapat
meningkatkan dan menurunkan sel darah putih yaitu :
1.
Pemicu yang dapat meningkatkan sel darah
putih
a.
Alergi parah
b.
Campak
c.
Infeksi bakteri / mikroorganisme
d.
Infeksi virus
e.
Penyakit TBC
f.
Kerusakan jaringan. Misalnya akibat luka
bakar
2.
Pemicu yang dapat menurunkan jumlah sel
darah putih
a.
Anemia aplastik
b.
Enyakit HIV / AIDS
c.
Terapi radiasi / kemoterapi
d.
Penyakit lupus
e.
Kekurangan vitamin
Metode-metode
pemeriksaan leukosit :
1.
Menggunakan kamar hitung (hemositometer)
a.
Leukosit dihitung dalam 4 bidang besar
b.
Tiap bidang besar terdiri dari 16 bidang
sedang
c.
Mulai menghilang dari kiri atas, terus
kekanan lalu kebawah dari kanan kebawah
d.
Kemudian hasil perhitungan dikalikan
dengan 50
e.
Didapatkan hasil leukosit dalam darah
2.
Metode Autometik
a.
Data EDTA dimasukan dalam tabung
b.
Lalu dipindahkan alat pemeriksaan darah
(hemotologi analyzer)
c.
Dengan otomatis alat tersebut memproses
pemeriksaan sel darah putih
d.
Dikeluarkan hasil berupa data
V.
Metode Kerja
A.
Pra analitik
1.
Persiapan pasien : Tidak ada persiapan
khusus
2.
Persiapan sampel : Darah EDTA
3.
Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan turk
menyebabkan
lisisnya
darah selain leukosit oleh asam asetat
dan terwarnanya dengan gentian violet
4.
Metode : KH Improved Neubauer
5.
Persiapan alat dan bahan
a.
Alat yang digunakan
1.
Cawan porselin
2.
Mikroskop
3.
Rak tabung
4.
Satu set alat Hemositometer
a.
Kamar hitung
b.
Objek gelas
c.
Pipet leukosit
d.
Selang leukosit
5.
Tabung EDTA
6.
Tabung reaksi
b.
Bahan yang digunakan
1.
Alcohol 70%
2.
Aquadest
3.
Darah EDTA
4.
Kapas
5.
Larutan turk
6.
Spoit 3 ml
7.
Tissue
B.
Analitik
a.
Prosedur kerja pengambilan darah
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Minta pasien meluruskan tangannya, pilih
lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.
Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas
lipatan
4.
Dipilih vena mediana cubity, lakukan
perabaan
5.
Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.
Ditusuk darah vena dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.
Ketika terlihat darah diujung semprit
tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.
Letakan kapas didaerah suntikan, lalu
tarik jarum
9.
Dipindahkan darah ketabung EDTA
b.
Mengisi pipet leukosit
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Dipipet darah (kapiler, EDTA, dan
oxalate) sampai tanda 0,5 tepat
3.
Dibersihkan kelebihan darah yang melekat
pada ujung pipet menggunakan tisu.
4.
Dimasukan ujung pipet dalam larutan turk
sambil menahan darah pada garis tanda tadi, pipet dipegang dengan sudut 40oc
dan larutan turk diisap perlahan-lahan sampai pada tanda 11, hati-hati jangan
sampai terjadi gelembung udara
5.
Diangkat pipet dari cairan, tutup ujung
pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap
6.
Dihomogenkan pipet selama 15-30 detik,
jika tidak segera dihitung letakan dalam sikap horizontal.
c.
Mengisi bilik hitung
1.
Diperiksa kebersihan permukaan area
perhitungan dan kaca penutup, jika terlihat kotor bersihkan terlebi dahulu
2.
Diletakan kamar hitung yang bersih benar
dengan kaca penutup terpasang mendatar diatas meja
3.
Dikocoklah pipet yang diisi selama 3
menit terus-menerus jagalah jangan sampai ada cairan yang terbuang
4.
Dibuang semua cairan yang ada didalam
batang kapiler (3-4 tetes), segerah sentuh ujung pipet dengan sudut 30o
pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung itu terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri
5.
Dibiarkan kamar hitung itu selama 2 atau
3 menit agar leukosit dapat mengendap jika tidak dapat dihitung segera, simpan
kamar hitung didalam cawan petri yang berisi segumpal kertas basah
d.
Menghitung jumlah leukosit
1.
Digunakan lensa objektif kecil yaitu
perbesaran 10x turunkan lensa kondensor atau kecilkan diagfragma meja mikroskop
harus dalam keadaan data
2.
Kamar hitung diletakan dibawah
mikroskop, focus mikroskop diarahkan dibidang yang bergaris dengan sendirinya
leukosit-leukosit jelas terlihat
3.
Dihitung semua leukosit yang terdapat
dalam keempat bidang besar pada sudut-sudut, seluruh permukaan yang dibagi
4.
Dimulai menghitung dari sudut kiri atas
terus kekanan, kemudian turun kebawah dan mulai lagi dari kiri ke atas. Cara
ini digunakan pada keempat bidang besar
5.
Kadang-kadang ada sel-sel yang letaknya
menyinggung garis batas suatu bidang , sel-sel yang menyinggung garis-garis
sebelah kiri atau garis-garis haruslah dihitung. Sebaliknya sel-sel yang
menyinggung garis batas sebelah kanan atau bawah tidak boleh dihitung
C.
Pasca analitik
1.
Data pasien
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis
kelamin :
2.
Hasil pemeriksaan
a.
Faktor pemeriksaan
b.
Volume kamar hitung
V.
kamar hitung = P x L x t
= 1 x 1 x 0,1
= 0,1 mm3
V.
kamar hitung keseluruhan
V.KH total =
Luas seluruh bidang x V.KH
= 4 x 0,1
= 0,4 mm3
c.
Jumlah kamar hitung
= n x 50
= (k1 + k2 + k3 +
k4) x 50
= ( 12
+ 10 + 18 +15 ) x 50
= 55 ×
50
= 2750 /µl
VI.
Kesimpulan
Pada praktikum ini jumlah leukosit
yang diperoleh yaitu 2.750/µL nilai ini dikatakan tidak normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar