Minggu, 17 Juli 2016

Pemeriksaan LED



PEMERIKSAAN- IV
I.                   Judul praktikum    : Pemeriksaan LED
II.                Hari / tanggal        : Selasa, 8 Desember 2015
III.             Tujuan praktikum : Untuk mengetahui laju endap darah dengan menggunakan
  metode westergren.
IV.             Tinjauan pustaka                
Pemeriksaan Laju Endap Darah merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan kecepatan eritrosit (darah yang telah diberi antikoagulan) jatuh ke dasar sebuah tabung vertikal dalam waktu tertentu. Nilai LED di diukur dari atas kolom eritrosit yang mengendapt sampai batas cairan dalam periode terntentu (Arindradita.2009)
Kecepatan pengendapan sangat dipengaruhi oleh kemampuan eritrosit membentuk rouleaux. Rouleaux adalah gumpalan sel-sel darah merah yang disatukan bukan oleh antibody atau ikatan kovalen tapi semata-mata  oleh gaya tarik permukaan. Jika proporsi globulin terhadap albumin meningkat atau jika kadar fibrinogen sangat tinggi, maka pembentukan rouleaux akan meningkat dan kecepatan mengandapnyapun akan meningkat. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi laju endap darah adalah rasio sel darah merah terhadap plasma dan viskositas plasma.
Pada orang normal, hanya sedikit terjadi pengendapan karena tarikan gravitasi masing-masing sel darah merah hampir diimbangi oleh arus keatas yang ditimbulkan oleh bergesernya plasma. Jika plasma sangat kental atau kadar kolesterol sangat tinggi, arus ke atas mungkin bisa menetralkan tarikan kebawah, sehingga pengendapan sangat sedikit (Arindradita.2009)
Pada metode wintrobe darah dengan antikoagulan yang tidak diencerkan dibiarkan menetap pada sebuah tabung yang tingginya 200mm dan garis tengah 2,8 mm selama satu jam. Nilai normal LED dengan metode ini adalah sampai 8 mm/jam untuk laki-laki dan 15 mm/jam untuk perempuan. Sedangkan metode westergreen menggunakan sebuah tabung 200 mm. Pada teknik ini darah diberi antikoagulan dan diencerkan 20% dengan salin atau larutan natrium sitrat dan dibiarkan mengendap selama satu jam. Nilai normal LED menggunakan metode westergreen ini adalah 15 mm/jam untuk laki-laki dan 20 mm/jam untuk perempuan (Anaistianah, 2013 )
Nilai LED yang lebih besar dari 100 mm/jam dijumpai pada diskrasia sel plasma seperti mieloma multipel (pada keadaan ini terjai peningkatan kadar imunoglobulin) yang menyebabkan peningkatan roureaux eritrosit, hal ini juga dapat ditemukan pada penyakit kolagen-vaskular, keganasan, dan tuberculosis (Anaistianah, 2013)
Faktor - faktor yang mempengaruhi nilai LED :
1.      Kadar fibrinogen
            Fibrinogen merupakan protein yang diproduksi oleh hati dan berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah.  Sehubungan dengan perannya dalam proses pembekuan darah, jumlah fibrinogen akan meningkat saat terjadi luka atau infeksi di dalam tubuh  Jumlah fibrinogen yang meningkat dapat menyebabkan sel - sel darah merah saling mengikat satu sama lain dan membentuk gumpalan yang disebut rouleauxsehingga sel - sel darah merah cenderung menjadi lebih berat ( Wikipedia,2012)
2.      Rasio sel darah merah terhadap plasma darah
Saat rasio sel darah merah terhadap plasma darah cukup tinggi, maka dapat dikatakan bahwa jumlah komponen sel lebih banyak dibandingkan dengan komponen cair atau plasma sehingga komponen sel lebih berat dan lebih cepat mengendap ( Wikipedia,2012)
3.      Keadaan sel darah merah yang abnormalSunting
Keadaan sel darah merah yang tidak normal seperti pada penderita anemia sel sabit dapat menurunkan nilai LED secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh bentuk sel darah merah yang lebih kecil dan kurang beraturan sehingga sel darah merah menjadi lebih lambat saat mengendap ( Wikipedia,2012)
4.      Faktor teknis
Faktor teknis yang dapat mempengaruhi hasil uji LED mencakup posisi dan tinggi tabung pengujian, proses pencampuran sampel darah dengan antikoagulan, serta pengaruh lingkungan terhadap tabung pengujian dalam proses pengamatan. Perhatian yang kurang terhdap hal - hal teknis tersebut dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhdap hasil uji LED ( Wikipedia,2012)
Adapun manfaat pemeriksaan Laju Endap Darah  yaitu :
1.      Menunjang diagnosis
      Infeksi akut
      Inflamasi menahun pada fase aktif
      Kerusakan jaringan
2.      Memantau perjalanan penyakit
3.      Respons terhadap pengobatan






V.    Metode Kerja
A.    Pra analitik
1.      Persiapan pasien  :     Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel :     Darah EDTA
3.      Prinsip                  :     Mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit di
                                   dalam plasma dalam satuan mm / jam
4.      Metode                :     metode westergren
5.      Persiapan alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan 
1.      Cawan porselin
2.      Karet penghisap
3.      Pipet westergren
4.      Rak tabung
5.      Rak westergren
6.      Sentrifuge hematokrit
7.      Tabung reaksi
8.      Tourniquet

b.      Bahan yang digunakan
1.      Alkohol 70%
2.      Aquadest
3.      Darah EDTA
4.      Kapas
5.      Natrium sitrat
6.      Spoit 3 ml
7.      Tissue


B.     Analitik
a.       Prosedur kerja pengambilan darah
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.      Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas lipatan
4.      Dipilih vena mediana cubity, lakukan perabaan
5.      Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.      Ditusuk darah vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.      Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.      Letakan kapas didaerah suntikan, lalu tarik jarum
9.      Dipindahkan darah ketabung EDTA

b.      Prosedur LED metode westergren
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Darah di encerkan dengan natrium sitrat 0,109 M  dalam tabung reaksi dengan perbandingan 1 : 4 ( 1 bagian natrium sitrat : 4 bagian darah ).
3.      Dihisap darah tersebut ke dalam pipet westegreen sampai garis 0 mm.
4.      Dipasang pipet westegreen dengan posisi tegak lurus pada raknya, hingga 60 menit.
5.      Bacalah tingginya lapisan plasma dengan millimeter dan laporkanlah angka itu sebagai hasil pemeriksaan LED





C.     Pasca Analitik

1.      Data pasien
Nama               :
Umur               :
Alamat             :
Jenis kelamin  :

2.      Hasil pemeriksaan
         Dari hasil praktikum di dapatkan hasil pemeriksaan Laju Endap Darah yaitu 27 mm/ jam

                        Nilai rujukan
                        Laki-laki          :   15  mm / jam
                        Perempuan      :   20  mm / jam








VI.             Kesimpulan
         Dari hasil praktikum di dapatkan nilai hematokrit yaitu 27 mm/ jam
 nilai ini dikatakan tidak normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar