PEMERIKSAAN-
IV
I.
Judul praktikum :
Pemeriksaan LED
II.
Hari / tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
III.
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui laju endap darah dengan menggunakan
metode westergren.
IV.
Tinjauan pustaka
Pemeriksaan
Laju Endap Darah merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan kecepatan
eritrosit (darah yang telah diberi antikoagulan) jatuh ke dasar sebuah tabung
vertikal dalam waktu tertentu. Nilai LED di diukur dari atas kolom eritrosit
yang mengendapt sampai batas cairan dalam periode terntentu (Arindradita.2009)
Kecepatan
pengendapan sangat dipengaruhi oleh kemampuan eritrosit membentuk rouleaux.
Rouleaux adalah gumpalan sel-sel darah merah yang disatukan bukan oleh antibody
atau ikatan kovalen tapi semata-mata oleh gaya tarik permukaan. Jika
proporsi globulin terhadap albumin meningkat atau jika kadar fibrinogen sangat
tinggi, maka pembentukan rouleaux akan meningkat dan kecepatan mengandapnyapun
akan meningkat. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi laju endap darah
adalah rasio sel darah merah terhadap plasma dan viskositas plasma.
Pada
orang normal, hanya sedikit terjadi pengendapan karena tarikan gravitasi
masing-masing sel darah merah hampir diimbangi oleh arus keatas yang
ditimbulkan oleh bergesernya plasma. Jika plasma sangat kental atau kadar
kolesterol sangat tinggi, arus ke atas mungkin bisa menetralkan tarikan
kebawah, sehingga pengendapan sangat sedikit (Arindradita.2009)
Pada
metode wintrobe darah dengan antikoagulan yang tidak diencerkan dibiarkan
menetap pada sebuah tabung yang tingginya 200mm dan garis tengah 2,8 mm selama
satu jam. Nilai normal LED dengan metode ini adalah sampai 8 mm/jam untuk
laki-laki dan 15 mm/jam untuk perempuan. Sedangkan metode westergreen
menggunakan sebuah tabung 200 mm. Pada teknik ini darah diberi antikoagulan dan
diencerkan 20% dengan salin atau larutan natrium sitrat dan dibiarkan mengendap
selama satu jam. Nilai normal LED menggunakan metode westergreen ini adalah 15
mm/jam untuk laki-laki dan 20 mm/jam untuk perempuan (Anaistianah,
2013 )
Nilai
LED yang lebih besar dari 100 mm/jam dijumpai pada diskrasia sel plasma seperti
mieloma multipel (pada keadaan ini terjai peningkatan kadar imunoglobulin) yang
menyebabkan peningkatan roureaux eritrosit, hal ini juga dapat ditemukan pada
penyakit kolagen-vaskular, keganasan, dan tuberculosis (Anaistianah,
2013)
Faktor - faktor yang
mempengaruhi nilai LED :
1.
Kadar fibrinogen
Fibrinogen merupakan protein yang
diproduksi oleh hati dan berfungsi untuk membantu
proses pembekuan darah. Sehubungan dengan perannya dalam proses
pembekuan darah, jumlah fibrinogen akan meningkat saat terjadi luka atau
infeksi di dalam tubuh Jumlah fibrinogen yang meningkat dapat
menyebabkan sel - sel darah merah saling mengikat satu sama lain dan membentuk
gumpalan yang disebut rouleauxsehingga sel - sel darah merah cenderung
menjadi lebih berat ( Wikipedia,2012)
2.
Rasio sel darah
merah terhadap plasma darah
Saat rasio sel
darah merah terhadap plasma darah cukup tinggi, maka dapat dikatakan bahwa
jumlah komponen sel lebih banyak dibandingkan dengan komponen cair atau plasma
sehingga komponen sel lebih berat dan lebih cepat mengendap ( Wikipedia,2012)
3.
Keadaan sel
darah merah yang abnormalSunting
Keadaan sel
darah merah yang tidak normal seperti pada penderita anemia sel
sabit dapat menurunkan nilai LED secara signifikan. Hal ini
disebabkan oleh bentuk sel darah merah yang lebih kecil dan kurang beraturan
sehingga sel darah merah menjadi lebih lambat saat mengendap ( Wikipedia,2012)
4.
Faktor teknis
Faktor teknis
yang dapat mempengaruhi hasil uji LED mencakup posisi dan tinggi tabung
pengujian, proses pencampuran sampel darah dengan antikoagulan, serta pengaruh
lingkungan terhadap tabung pengujian dalam proses pengamatan. Perhatian
yang kurang terhdap hal - hal teknis tersebut dapat memberikan pengaruh yang
cukup besar terhdap hasil uji LED ( Wikipedia,2012)
Adapun manfaat
pemeriksaan Laju Endap Darah yaitu :
1. Menunjang diagnosis
• Infeksi akut
• Inflamasi menahun pada fase aktif
• Kerusakan jaringan
2.
Memantau
perjalanan penyakit
3.
Respons terhadap
pengobatan
V.
Metode Kerja
A.
Pra analitik
1.
Persiapan pasien : Tidak ada persiapan
khusus
2.
Persiapan sampel : Darah EDTA
3.
Prinsip : Mengukur kecepatan sedimentasi sel
eritrosit di
dalam plasma
dalam satuan mm / jam
4.
Metode : metode westergren
5.
Persiapan alat dan bahan
a.
Alat yang digunakan
1.
Cawan porselin
2.
Karet penghisap
3.
Pipet westergren
4.
Rak tabung
5.
Rak westergren
6.
Sentrifuge hematokrit
7.
Tabung reaksi
8.
Tourniquet
b.
Bahan yang digunakan
1.
Alkohol 70%
2.
Aquadest
3.
Darah EDTA
4.
Kapas
5.
Natrium sitrat
6.
Spoit 3 ml
7.
Tissue
B.
Analitik
a.
Prosedur kerja pengambilan darah
1.
Disiapkan alat dan bahan
2.
Minta pasien meluruskan tangannya, pilih
lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.
Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas
lipatan
4.
Dipilih vena mediana cubity, lakukan
perabaan
5.
Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.
Ditusuk darah vena dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.
Ketika terlihat darah diujung semprit
tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.
Letakan kapas didaerah suntikan, lalu
tarik jarum
9.
Dipindahkan darah ketabung EDTA
b.
Prosedur LED metode westergren
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Darah di encerkan dengan natrium sitrat
0,109 M dalam tabung reaksi dengan
perbandingan 1 : 4 ( 1 bagian natrium sitrat : 4 bagian darah ).
3.
Dihisap darah tersebut ke dalam pipet
westegreen sampai garis 0 mm.
4.
Dipasang pipet westegreen dengan posisi
tegak lurus pada raknya, hingga 60 menit.
5.
Bacalah tingginya lapisan plasma dengan millimeter
dan laporkanlah angka itu sebagai hasil pemeriksaan LED
C.
Pasca Analitik
1.
Data pasien
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis
kelamin :
2.
Hasil pemeriksaan
Dari
hasil praktikum di dapatkan hasil pemeriksaan Laju Endap Darah yaitu 27 mm/ jam
Nilai rujukan
Laki-laki :
15 mm / jam
Perempuan : 20
mm / jam
VI.
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum di dapatkan nilai hematokrit yaitu 27 mm/ jam
nilai ini dikatakan tidak normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar