Minggu, 17 Juli 2016

Pemeriksaan Hepatitis



PEMERIKSAAN II
I.                   Hari / tanggal                    :  Kamis, 28 april 2016
II.                Judul                                 : Pemeriksaan Hepatitis
III.             Tujuan                               : Untuk mendeteksi adanya antigen HBsAg
                                            yang terdapat dalam serum
IV.             Metode                              : imunokromatografi
V.                Prinsip                               : imunokromatografi dengan prinsip serum /
                                            plasma yang diteteskan pada bantalan sampel
                                            bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi
                                            dengan anti HBs (antibody). Campuran ini
                                            selanjutnya  akan bergerak sepanjang strip
                                            membrane untuk berikatan dengan antibody
                                            spesifik pada daerah test (T). sehingga akan
                                            menghasilkan garis warna.
VI.             Landasan teori
Hepatitis adalah suatu keadaan peradangan jaringan hati, yang disebabkan oleh infeksi atau non infeksi. Salah satu gejala yang dapat terlihat pada pasien hepatitis adalah kulit dan sklera mata menjadi berwarna kuning (ikterus ). Ikterus adalah suatu keadaan dimana plasma, kulit dan selaput lendir menjadi kuning yang diakibatkan pewarnaan yang berlebihan oleh pigmen empedu ( bilirubin ). Ikterus pertama dilaporkan oleh Hippokrates. Dalam perang dunia ke 2 telah dilaporkan berbagai epidemik ikterus, terutama terjadi di Timur Tengah dan Italia ( Noer HMS, 1996).
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama virus hepatitis A, B, C, D dan E. Virus tersebut dapat menyebabkan keadaan hepatitis akut         dengan manifestasi klinis yang bervariasi dari tanpa gejala sampai gejala yang paling berat, bahkan kematian. Hepatitis A dan E tidak menyebabkan kronisitas, sebaliknya hepatitis B, C, D dapat menyebabkan keadaan infeksi yang menetap yang akan menjadi hepatitis kronis, sirosis, dan kanker hati (Noer HMS, 1996).
Dari kelima virus hepatitis tersebut, virus hepatitis B ( HBV ) merupakan virus hepatitis yang paling penting karena dapat mengakibatkan berbagai macam manifestasi klinik pertama menyebabkan krosinitas, serta dapat menyerang semua umur, sehingga pada umur-umur produktif menyebabkan disability. Seorang pengidap hepatitis kronik dapat menyebabkan sirosis hati maupun karsinoma hati primer yang permanen bahkan dapat menimbulkan kematian. Virus ini juga masuk melalui darah ataupun cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi seperti halnya virus HIV. Hepatitis B hampir 100 kali lebih infeksius dibandingkan dengan virus HIV  ( Johnson and Triger, 1992 ). 
Proses penemuan virus hepatitis B diawali oleh Blumberg dkk pada tahun 1965 dengan melakukan pcnelitiannya untuk mencari antibiotik yang timbul terhadap lipoprotein, mereka mendapatkan pada 2 orang penderita hemofilia yang sering mendapat tranfusi darah suatu antibodi yang dapat bereaksi dengan suatu antigen yang didapatkan dari seseorang aborigin dari Australia. Pada waktu itu didapatkan bahwa antigen tersebut didapatkan pada 20 % penderita hepatitis virus. Antigen ini dulu dinamakan Australia Antigen dan kemudian dinamakan HbsAg. Pada tahun 1970, Dane dkk mendapatkan untuk pertama kalinya dibawah mikroskop elektron partikel HbsAg dan partikel HBV utuh yang kini dinamakan partikel dane (Jawett dkk ).
Saat ini di dunia diperkirakan terdapat 350 juta pengidap hepatitis B. Sebanyak 78 % terdapat di Asia Tenggara ( Sulaiman A dan Julitasari, 1998 ). Virus hepatitis B merupakan penyebab utama hepatitis kronik dan karsinoma hepatoseluler ( KHS ) serta menyebabkan 1 juta kematian pada tiap tahunnya (Oswari H, 2000 ).
Di Asia Tenggara dengan tingkat endemitas tinggi, umumnya infeksi virus hepatitis B didapat pada saat atau pada masa dini kehidupan. Pada keadaan demikian, umumnya infeksi virus hepatitis B tidak memberikan gejala sehingga sulit untuk diketahui. Hal ini menyebabkan tingginya penyakit hati kronis dan keganasan pada orang dewasa  ( Atkinson W, dkk 1999 ).
Angka prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi mengingat Indonesia dengan geografis yang sangat luas, dengan perilaku dan budaya yang beraneka ragam. Indonesia termasuk daerah Asia Tenggara dengan prevalensi hepatitis tingkat sedang sampai tinggi ( Sulaiman HA dan Julitasari, 1998 ). Angka kejadian di Indonesia mencapai 4% - 30% pada orang normal, sedangkan pada penyakit hati menahun dapat ditemukan angka kejadian 20% - 40%. Apabila seseorang terinfeksi virus ini maka gejalanya dapat sangat ringan dan berat sekali. Pada orang dewasa dengan infeksi akut biasanya jelas dan akan sembuh sempurna pada sebagian besar  ( 90%) pasien ( Dexa M, 2006 ).
Hepatitis B merupakan radang hati yang disebabkan oleh karena infeksi Virus Hepatitis B ( VHB ). Apabila seseorang terinfeksi dengan virus ini maka gejalanya dapat sangat ringan sampai berat sekali. Ketahanan hidup virus ini sangat tinggi, virus Hepatitis B sangat berbahaya karena sisa dari serangan virus ini meninggalkan penyakit yang kronis dan menahun seperti penyakit pengerasan hati dan kanker hati. Dapat juga menimbulkan kelainan di luar organ hati ( Extra-hepatal ) seperti poliartritis nodosa, membrano - proliferative gromerulo nephritis, essential mixed cryoglobulinemia, scrum sicknes syndrome ( Dexa M, 2006 ).
Pada orang dewasa dengan infeksi akut biasanya jelas dan akan sembuh sempurna pada sebagian besar ( 90% ) pasien. Akan tetapi pada anak-anak terutama balita, sebagian besar dari mereka penyakitnya akan berlanjut menjadi menahun ( Dexa M, 2006 ).
Hingga saat ini belum ada obat yang memuaskan untuk infeksi hepatitis B, karena itu, pencegahan merupakan cara terbaik, yakni dengan pola hidup sehat, mencegah perilaku seksual berisiko tinggi, dan imunisasi. Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi Hepatitis B pada anak. Vaksin ini, biasanya diberikan sebanyak tiga kali pada bayi sebelum berusia 1 tahun. Atau menurut Lesmana, vaksin Hepatitis yang paling baik untuk bayi, adalah 24 jam setelah bayi tersebut dilahirkan. Vaksinasi pada usia dewasa tindakan paling tepat, karena di Indonesia mempunyai prevalensi yang tinggi. Dengan vaksinasi ini anda dan keluarga akan terlindung dari tertularnya virus hepatitis B. Dalam proses awal, seseorang yang akan melakukan vaksinasi hepatitis B harus menjalani pemeriksaan saring di laboratorium. yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberadaan virus di dalam tubuh dan tindak lanjut yang diperlukan   ( Dexa M. 2006 ).



VII.          Metode Kerja
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan pasien    : Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   : Urin Segar
3.      Alat dan Bahan
a.       Alat yang digunakan
1)      Rak tabung
2)      Sentrifuge
3)      Strip HBsAg
4)      Tabung EDTA
5)      Tourniquet
b.      Bahan yang digunakan
1)      Alkohol 70%
2)      Kapas
3)      Serum / plasma
4)      Spoit
B.     Analitik
1.      Prosedur kerja
1)      Disiapkan alat dan bahan
2)      Dilepaskan alat tes dari tutupnya  (untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya  tes dilakukan dalam waktu 1 jam.
3)      Ditempatkan alat tes  pada permukaan datar dan bersih
4)      Dicelupkan strip kedalam specimen selama 10 detik  sampaitercampur basah. Hindari kemungkinan specimen mencapai diatas tingkat yang ditunjukan oleh panah pada strip, setelah itu, atur waktu.
5)      Ditunggu sampai garis merah muncul pada test (C/T). Hasil sebaiknya  dibaca dalam waktu15 menit
C.     Pasca Anlitik
1.      Data pasien
Nama             : Mirnawati
Umur             : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Hasil              : (-) Negatif
2.      Interpretasi hasil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia8lOcbcMWATQYA5CL0gaQK47XmGyK-5867nkInvvll1a6b7Paup2gRA-DrXtMXEG2-xnqyiLpL2_U8OF8-Ba77K_cUOqizTNV5qCmUxR2lLxxN4qzwIp2z-lTHjgyuJDKi7lWGWZn_FE/s1600/hbsag.png


VIII.       Kesimpulan
           Dari hasil pmeriksaan yang telah dilaakukan pada pasien atas nama mirnawati didapatkan hasil (-) negative.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar