III
I.
Hari / Tanggal : Senin, 2 Mei
2016
II.
Judul : Pemeriksaan Tes Kehamilan
III.
Tujuan : Untuk mengetahui kehamilan dengan tes
serologi
IV.
Mentode :
Imunokromatografi
V.
Prinsip :
urin wanita hamil mengandung a dan b HCG
(monoclonal HCG lengkap). Pada area sampel
terdapat anti a HCB. Di area
tes mengandung anti
b HCG, sedangkan
pada area control mengandung
anti b HCG dan
monoclonal HCG lengkap (a dan b
HCG). Jika strip urine dicelupkan pada urine
wanita hamil, maka monoclonal HCG lengkap
dalam urine akan bereaksi anti a
HCG (di area
tes) dan anti HCG yang berlebih akan
berikatan
dengan monoclonal HCG lengkap dan b HCG (di
area control) . bila ikatan tersebut telah
membentuk
ikatan sandwich, makan akan terlihat tanda
garis
merah.
VI.
Landasan teori
Hormone gonadotropin chronik (HCG) merupakan hormon
glikoprotein yang unik untuk plasenta yang sedang tumbuh. Sebelum immunoassay
tersedia pada tahun 1960-an uji–uji kehamilan menggunakan bioassay yang
memerlukan hewan (kelinci, tikus, dan katak) untuk membuktkan adanya HCG dalam
serum atau urine. Tes yang menggunakan kelinci, tikus, dan katak pada waktu ini
telah diganti oleh tes imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG
(Sacher, 2004).
Hormon
adalah suatu substansi yang dihasilkan oleh kelenjar yang tidak ter salurkan,
akan tetapi langsung masuk ke dalam darah menuju alat-alat lain dari bagian
tubuh dan berpengaruh di bagian tersebut. Kelenjar penghasil hormon dengan
hormon-hormon di antaranya yaitu kelenjar pituitari atau hipofisis
mensekresikan hormon somatik, hormon myotropik, hormon adrenotropik dan hormon
gonadotropik meliputi FSH (Folikel Stimulating Hormon), atau hormon prolaktin
yang mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan gonad, yaitu ovarium pada
wanita dan testis pada pria (Frandson,1991).
Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang disekresikan oleh sel-sel
tropoblas ke dalam cairan ibu segera setelah setelah nidasi terjadi. HCG yang
dihasilkan dapat ditemukan dalam dalam serum dan urine. Adanya HCG dalam urine
dapat digunakan untuk penentuan kehamilan dengan cara sederhana (Siti, 1984).
Penentuan
kehamilan dengan menggunakan urine dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
biologik dan dengan imunologik. Percobaan biologik dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu cara ascheim, zondek, Friedman, dan Galli manini; masing-masing cara
biologik ini menggunakan binatang uji. Sedangkan pemeriksaan secara imunologik
dapat dilakukan dengan cara Direct Latex Agglutination (DLA) atau secara tidak
langsung dengan cara Latex Agglutination Inhibition (LAI) serta cara
Hemaglutination Inhibition (HAI) (Siti,1984).
Mengingat
pentingnya anti HCG untuk tes kehamilan secara imunologis, HCG dapat diperoleh
dari ekstraksi urin wanita hamil karena hormon yang diproduksi oleh plasenta
ini dieksresikan dalam jumlah besar melalui urin. HCG mempunyai sifat seperti
LH pada wanita dengan produksi gonadotropin yang rendah atau non siklis.
Hormon ini juga digunakan pada wanita dengan ovulasi pada fase luteal sehingga
terjadi infertilitas atau abortus habitualis (Cowie, dkk, 1980).
Kadar
HCG dalam darah ibu sedemikian tinggi sehingga sebagian disekresikan di dalam
urine dan dapat dideteksi dalam uji kehamilan. Puncak produksi hormon tersebut
dicapai dalam bulan kedua kehamilan. Jika telur telah dibuahi dan tertanam di
dalam endometrium, sel-sel tropoblas dalam plasenta yang sedang berkembang
mensekresi gonadotropin chorion (Imam dan Fahriyan, 1992; Ville, 1984).
Kehamilan
yaitu peristiwa dibuahinya ovum oleh sel sperma yang akhirnya berkembang sampai
menjadi fetus yang aterm, (Guyton & Hall, 1997 : 1305).
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis,
akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan. Dalam
kehidupan wanita, hanya sedikit diagnosis yang lebih penting daripada diagnosis
kehamilan. Hanya sedikit pengalaman hidup yang dapat memicu emosi, baik berupa kebahagiaan
luar biasa atau sebaliknya kesedihan mendalam.(F.Gary Cunningham, 2006 : 23)
VII.
Metode Kerja
A.
Pra Analitik
1.
Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan khusus
2.
Persiapan Sampel : Urin Segar
3.
Alat dan Bahan
a.
Alat yang digunakan
1)
Pot Urin
b.
Bahan yang digunakan
1)
Plani test stirp
2)
Urin
B.
Analitik
1.
Prosedur Kerja
a.
Disiapkan alat dan bahan
b.
Dibuka strip dari tempatnya kemudian lakukan pemeriksaan tidak lebih dari
satu jam
c.
Dicelupkan stirp tes kehamilan ke dalam
sampel urin, jangan melewati tanda batas, selama minimal 15 detik.
Diletakan strip diatas permukaan datar
non-penyerapan, jalankan timer selama 3 menit. Tunggulah terbentuk garis
berwarna.
C.
Pasca Analitik
1.
Data Pasien
Nama : Nurmawati Harun
Jenis
Kelamin : Perempuan
Umur : 20 Tahun
Alamat : Jl. Tina Orima
Hasil : NEgatif (-)
VIII.
Kesimpulan
Pada pemeriksaan kali ini pada saudari
Nurmawati harun hasilnya (-) negative. Tidak terdapat hormone HCG pada urinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar