Minggu, 17 Juli 2016

Pemeriksaan Golongan Darah



PEMERIKSAAN-V
I.                   Hari / Tanggal                   : Kamis, 12 Mei 2016
II.                Judul                                 : Pemeriksaan Golongan Darah
III.             Tujuan                               : Untuk mengetahui jenis golongan darah
   system  ABO
IV.             Metode                              : Aglutinasi
V.                Prinsip                               : Reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody
VI.             Landasan Teori
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki-laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium nisrat atau natrium oksalat, karena garam-garam ini menyingkirkan ion-ion kalsium dari darah yang berperan yang berperan penting dalam proses pembekuan darah (Subowo, 1992).
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody (Abbas, 1997).
Karl Landsteiner (1900), seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O (Arif, 2010).
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ) (Annisugiyarti, 2012).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membrane sel dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibody terhadap antigen A dan B (Syamsuri, 2004).
Darah merupakan suspense sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan subtansi  interselular yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan yang dalam artiannya menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas. Darah yang merupakan suspense tersebut terdapat gen dimana gen merupakan cirri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau fenotifnya dari suatui organism. Pada organisme diploid, setiap sifat fenotif dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu pasang gen dimana satu pasang anggota tersebut diwariskan dari setiap tetua. Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam efeknya yang tepat terhadap fenotifnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatife  suatu gen tunggal, misalnya gen yang mengendalikan sifat keturunanny (Subowo,1992).
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody (Abbas, 1997).
Penggupalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma) diubah menjadi fibrin yang berupa jarring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh thrombin yang terdapat dalam darah sebagai pritrombin. Pembentukan thrombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca2+ (Poejadi, 1994).
Menurut system A, B, O, ada 4 macam golongan darah berdasarkan macam aglutinogennya. Keempat golongan darah itu ditentukanoleh 3 macam alela yang diberi symbol I (isoaglutinogen): gen IA pembentuk aglutinogen A, gen IB pembentuk aglutinogen B, gen IO yang tidak dapat membentuk aglitinogen (Foster, 2002).


Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut (Prawirohartono, 1995).
Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau  AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah bergolongan darah B atau O (Kimball, 1999).
Bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka darah orang tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut bergolongan darah B atau  AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum aglutinin a maupun b tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O (Solomon, 1993).


VII.          Pemeriksaan
A.    Pra Analitik
1.      Persiapan pasien    :Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   : Darah Kapiler
3.      Alat dan Bahan
a.       Alat yang digunaka
1)      Kaca obyek
b.      Bahan yang digunakan
1)      Kapas alcohol
2)      Darah kapiler
3)      Lanset
4)      Reagen serum anti-A
5)      Reagen serum anti-B
6)      Reagen Serum anti-AB
B.     Analitik
1.      Prosedur kerja
a.       Disiapakan alat dan bahan
b.      Difiksasi jari manis klien menggunakan kapas alcohol lalu ditusuk menggunakan lanset
c.       Diteteskan darah diatas kaca obyek, dengan 3 tetes pada 3 bagian kaca obyek
d.      Diteteskan serum anti-A, anti-B, dan anti-AB berdampingan dengan 3 tetes darah tersebut yang terdapat pada kaca obyek
e.       Dicampurkan darah dan serum lalu diamati terjadinya aglutinas


C.     Pasca Analitik
1.      Data Pasien
Nama                     : Yani Ode Karim
Alamat                  : Jl. Jati Raya
Umur                     : 19 Tahun
Jenis Kelamin        : Perempuan
Hasil                      : Golongan darah O
2.      Interpretasi Hasil
Golongan Darah
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
A
Aglutinasi
Tidak terjadi aglutinasi
Aglutinasi
B
Tidak terjadi aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
O
Tidak terjadi aglutinasi
Tidak terjadi aglutinasi
Tidak terjadi aglutinasi
AB
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinas


VIII.       Kesimpulan
Pada tes golongan darah saudari yani tidak terdapat aglutinasi pada serum Anti-A, anti-B, dan anti-AB. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa saudari yani bergolongan darah O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar