Minggu, 17 Juli 2016

Pemeriksaan Hematokrit



PEMERIKSAAN- VI
I.                   Judul praktikum    : Pemeriksaan Hematokrit
II.                Hari / tanggal        : Selasa, 29 Desember 2015
III.             Tujuan praktikum : Untuk mengetahui nilai hematokrit dalam darah  dengan
   menggunakan metode mikro hematokrit
IV.             Tinjauan pustaka                

      Hematokrit adalah nilai yang menunjukan presentase zat padat dalam darah terhadap cairan darah, dengan demikian bisa terjadi perembesan cairan darah keluar dari pembuluh darah. Sementara bagian padatnya tetap dalam pembuluh darah, akan membuat persentase zat padat darah terhadap cairannya naik sehingga kadar hematokritnya juga meningkat ( yashid, 2012).

      Untuk pemeriksaan hematokrit darah tidak boleh di biarkan mengumpal sehingga harus di beri antikoagulan. Setelah tabung tersebut di putar dengan kecepatan dengan waktu tertentu maka eritrosit akan mengendap ( yashid, 2012).

Nilai hematokrit yang rendah sering di temukan pada kasus anemia dan leukemia, sedangkan peningkatan nilai hematokrit dapat mengindikasikan hemokosentrasi akibat penurunnya volume cairan dan peningkatan eritrosit (Mastertoon, 1990)
      Metode pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2 yaitu metode mikro hematokrit dan makro hematokrit.

1.      Metode makro hematokrit
      Pada metode makro, sebanyak 1 mL sampel darah ( darah EDTA atau  Hepearin) dimasukkan dalam tabung wintrobe yang berukuran panjang 0-10 mm. Tabung kemudian disentrifuge selama 30 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam %

2.      Metode mikro hematokrit
      Pada metode ini, sampel darah dimasukan dalam tabung kapiler yang mempunyai ukuran panjang 75 mm dengan diameter 1 mm. Tabung kapiler yang digunakan ada dua macam yaitu yang berisi heparin ( bertanda merah ) untuk sampel darah kapiler dan yang tanpa antikoagulan ( bertanda biru ) untuk darah EDTA / Heparin / Amonium - Kalium - oksalat.
            Ada beberapa hal jika pada saat pemeriksaan di dapatkan nilai yang lebih maupun kurang dari normal yaitu :
a.       Nilai lebih dari normal didapatkan pada:
1.      Polisitemia
2.      Hemokonsentrasi
3.      Dehidrasi
b.      Nilai kurang dari normal didapatkan pada:
1.      Kehilangan darah akut
2.      Anemia
3.      Leukemia
4.      Serosis hepatis

                       
            Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hematokrit :
1.      Kecepatan sentrifuge
      Makin tingggi kecepatan sentirifuge semakin cepat terjadinya pengendapan eritrosit dan begitu pula sebaliknya, semakin rendah kecepatan sentrifuge  semakin lambat terjadinya pengendapan  eritrosit

2.      Waktu sentrifuge
      Selain kecepatan dan radius sentrifuge, lamanya sentrifuge juga berpengaruh terhadap pemeriksaan hematokrit.
            Sumber-sumber kesalahan dalam pemeriksaan hematokrit :
1.      Sentrifuge yang tidak benar
2.      Lupa mengocok sampel
3.      Penutup ujung kapiler tidak rapat
            Adapun keuntungan dari metode mikro hematokrit :
a.       Metode cepat
b.      Kesalahan lebih kecil
c.       Mudah
d.      Darah sedikit
                                         
           



V.    Metode Kerja
A.    Pra analitik
1.      Persiapan pasien    :     Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   :     Darah EDTA
2.      Prinsip                   :     Volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma
dengan disentrifugasi dalam waktu tertentu dan pada kecepatan tertentu
3.      Metode                  :     Mikro hematokrit
4.      Persiapan alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan 
1.      Cawan porselin
2.      Rak tabung
3.      Sentrifuge hematokrit
4.      Tabung mikro hematokrit
5.      Tabung reaksi
6.      Tourniquet

b.      Bahan yang digunakan
1.      Alkohol 70%
2.      Aquadest
3.      Darah EDTA
4.      Kapas
5.      Spoit 3 ml
6.      Tissue




B.     Analitik
a.       Prosedur kerja pengambilan darah
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.      Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas lipatan
4.      Dipilih vena mediana cubity, lakukan perabaan
5.      Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.      Ditusuk darah vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.      Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.      Letakan kapas didaerah suntikan, lalu tarik jarum
9.      Dipindahkan darah ketabung EDTA

b.      Prosedur mikro metode sentrifuge
1.      Isilah tabung mikro kapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikro hematokrit dengan darah EDTA
2.      Di tutup salah satu dari ujung tabung dengan dempul.
3.      Tabung kapiler dimasukkan kedalam centrifuge mikro dengan bagian yang ditutup mengarah keluar, diputar pada kecepatan 16.000 rpm selama 5 menit.
4.      Bacalah nilai hematokrit dengan mengunakan grafik .




C.     Pasca Analitik

1.      Data pasien
Nama               : Darnawati
Umur               : 19 tahun
Alamat             : wua-wua
Jenis kelamin  : perempuan

2.      Hasil pemeriksaan
                        Dari hasil praktikum di dapatkan hasil pemeriksaan hematokrit yaitu 37 %
                        Nilai rujukan
                        Laki-laki          :   40-48 %
                        Perempuan      :   37-43 %









VI.             Kesimpulan
              Dari hasil praktikum di dapatkan nilai hematokrit yaitu 35 % nilai ini dikatakan tidak normal.

Pemeriksaan Hematokrit



PEMERIKSAAN- VI
I.                   Judul praktikum    : Pemeriksaan Hematokrit
II.                Hari / tanggal        : Selasa, 29 Desember 2015
III.             Tujuan praktikum : Untuk mengetahui nilai hematokrit dalam darah  dengan
   menggunakan metode mikro hematokrit
IV.             Tinjauan pustaka                

      Hematokrit adalah nilai yang menunjukan presentase zat padat dalam darah terhadap cairan darah, dengan demikian bisa terjadi perembesan cairan darah keluar dari pembuluh darah. Sementara bagian padatnya tetap dalam pembuluh darah, akan membuat persentase zat padat darah terhadap cairannya naik sehingga kadar hematokritnya juga meningkat ( yashid, 2012).

      Untuk pemeriksaan hematokrit darah tidak boleh di biarkan mengumpal sehingga harus di beri antikoagulan. Setelah tabung tersebut di putar dengan kecepatan dengan waktu tertentu maka eritrosit akan mengendap ( yashid, 2012).

Nilai hematokrit yang rendah sering di temukan pada kasus anemia dan leukemia, sedangkan peningkatan nilai hematokrit dapat mengindikasikan hemokosentrasi akibat penurunnya volume cairan dan peningkatan eritrosit (Mastertoon, 1990)
      Metode pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2 yaitu metode mikro hematokrit dan makro hematokrit.

1.      Metode makro hematokrit
      Pada metode makro, sebanyak 1 mL sampel darah ( darah EDTA atau  Hepearin) dimasukkan dalam tabung wintrobe yang berukuran panjang 0-10 mm. Tabung kemudian disentrifuge selama 30 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam %

2.      Metode mikro hematokrit
      Pada metode ini, sampel darah dimasukan dalam tabung kapiler yang mempunyai ukuran panjang 75 mm dengan diameter 1 mm. Tabung kapiler yang digunakan ada dua macam yaitu yang berisi heparin ( bertanda merah ) untuk sampel darah kapiler dan yang tanpa antikoagulan ( bertanda biru ) untuk darah EDTA / Heparin / Amonium - Kalium - oksalat.
            Ada beberapa hal jika pada saat pemeriksaan di dapatkan nilai yang lebih maupun kurang dari normal yaitu :
a.       Nilai lebih dari normal didapatkan pada:
1.      Polisitemia
2.      Hemokonsentrasi
3.      Dehidrasi
b.      Nilai kurang dari normal didapatkan pada:
1.      Kehilangan darah akut
2.      Anemia
3.      Leukemia
4.      Serosis hepatis

                       
            Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan hematokrit :
1.      Kecepatan sentrifuge
      Makin tingggi kecepatan sentirifuge semakin cepat terjadinya pengendapan eritrosit dan begitu pula sebaliknya, semakin rendah kecepatan sentrifuge  semakin lambat terjadinya pengendapan  eritrosit

2.      Waktu sentrifuge
      Selain kecepatan dan radius sentrifuge, lamanya sentrifuge juga berpengaruh terhadap pemeriksaan hematokrit.
            Sumber-sumber kesalahan dalam pemeriksaan hematokrit :
1.      Sentrifuge yang tidak benar
2.      Lupa mengocok sampel
3.      Penutup ujung kapiler tidak rapat
            Adapun keuntungan dari metode mikro hematokrit :
a.       Metode cepat
b.      Kesalahan lebih kecil
c.       Mudah
d.      Darah sedikit
                                         
           



V.    Metode Kerja
A.    Pra analitik
1.      Persiapan pasien    :     Tidak ada persiapan khusus
2.      Persiapan sampel   :     Darah EDTA
2.      Prinsip                   :     Volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma
dengan disentrifugasi dalam waktu tertentu dan pada kecepatan tertentu
3.      Metode                  :     Mikro hematokrit
4.      Persiapan alat dan bahan
a.       Alat yang digunakan 
1.      Cawan porselin
2.      Rak tabung
3.      Sentrifuge hematokrit
4.      Tabung mikro hematokrit
5.      Tabung reaksi
6.      Tourniquet

b.      Bahan yang digunakan
1.      Alkohol 70%
2.      Aquadest
3.      Darah EDTA
4.      Kapas
5.      Spoit 3 ml
6.      Tissue




B.     Analitik
a.       Prosedur kerja pengambilan darah
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang sering digunakan beraktifitas
3.      Pasang tourniquet kira-kira 3 cm diatas lipatan
4.      Dipilih vena mediana cubity, lakukan perabaan
5.      Dipilih daera yang akan diambil darahnya
6.      Ditusuk darah vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, kemudian minta pasien membuka kepalan tangan
7.      Ketika terlihat darah diujung semprit tarik hingga mencapai volume yang diinginkan lalu lepas tourniquet
8.      Letakan kapas didaerah suntikan, lalu tarik jarum
9.      Dipindahkan darah ketabung EDTA

b.      Prosedur mikro metode sentrifuge
1.      Isilah tabung mikro kapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikro hematokrit dengan darah EDTA
2.      Di tutup salah satu dari ujung tabung dengan dempul.
3.      Tabung kapiler dimasukkan kedalam centrifuge mikro dengan bagian yang ditutup mengarah keluar, diputar pada kecepatan 16.000 rpm selama 5 menit.
4.      Bacalah nilai hematokrit dengan mengunakan grafik .




C.     Pasca Analitik

1.      Data pasien
Nama               : Darnawati
Umur               : 19 tahun
Alamat             : wua-wua
Jenis kelamin  : perempuan

2.      Hasil pemeriksaan
                        Dari hasil praktikum di dapatkan hasil pemeriksaan hematokrit yaitu 37 %
                        Nilai rujukan
                        Laki-laki          :   40-48 %
                        Perempuan      :   37-43 %









VI.             Kesimpulan
              Dari hasil praktikum di dapatkan nilai hematokrit yaitu 35 % nilai ini dikatakan tidak normal.