Selasa, 06 Oktober 2015

jaringan ikat



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Jaringan Ikat ”. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah sitohistoteknologi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini serta pada penulis yang sangat berhati-hati dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mandiri mata kuliah sitohistoteknologi dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai struktur jaringan pengikat, macam-macam jaringan pengikat, sel-sel jaringan pengikat.
Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh mahasiswa sebagai dasar dan pijakan di masa mendatang. Dalam pembuatan makalah ini berdasar pada berbagai referensi buku-buku mengenai sitohistoteknologi .
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna peningkatan dan perbaikan pada pembuatan Makalah mendatang.



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999).
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Sedangkan materi yang akan dibahas dan dikupas disini yaitu mengenai jaringan pada hewan terutama jaringan ikat.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Ada berapa macam Jaringan Pengikat ?
2.      Apa fungsi Jaringan Pengikat ?
3.       Apa Struktur Jaringan Pengikat ?

C.    TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu :
1.         Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2.          Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat
3.          Untuk Mengetahui Struktur Jaringan Pengikat, serta
4.          Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Struktur Hewan




BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI JARINGAN IKAT
Jaringan ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.  Fungsi jaringan ikat adalah:
1.      Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2.      Menyalurkan berbagai saluran dan rongga
3.      Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat
4.      Mengisi rongga dan celah
5.      Menghasilkan bahan penangkal (imunitas)
6.      Menunjang alat dan tubuh
7.      Pelindung alat lunak
8.      Cadangan air, elektrolit mineral, dan energi (lemak)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKE4-uwULDva7LPNCRO90vXDdb7Ehtjw8ywMTAYHwUYQmxJq_cy0e68VgDgEIKcDPd4D_ZewJWw60gXnV4W4uQ4K31GptBzjmJ-xZfbiV2lr6QbnScpmJOcyd5ttlEcAlxQLCIOAGcVDc/s400/jaringan+ikat.jpg
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antara bagian tubuh, Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ.

B.     STRUKTUR JARINGAN IKAT
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks dan Sel-sel jaringan ikat
1.      Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar yang meliputi :
1)      Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
a.       Serat kolagen
serat kolagen adalah protein fibrosa kuat yang tebal dan tidak bercabang. Serat kolagen paling banyak jumlahnya dan di temukan di hampir semua jaringan ikat semua organ.Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat kolagen adalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, tulang dan kulit.(bevelander, 1988)
b.      Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari pada kolagen. Sifat serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah, ligament dan  tulang rawan laring
c.       Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. Serat ini terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
2.      Sel-Sel Jaringan Ikat
Sel yang paling utama dalam jaringan pengikat, guna menghasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler ada dua jenis yaitu yang muda, di sebut fibroblast biasa, dan yang matang atau dewasa, di sebut fibrosit.
Namun selain ke dua sel itu terdapat sel-sel lain penyusun jaringan pengikat, diantaranya adalah:
1)      Sel Makrofag
Fungsi dari sel makrofag atau histiosit ini adalah fagosit yang fungsi utamanya adalah memakan bakteri, sel mati, debris sel, dan benda asing lain di dalam jaringan ikat. Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jika terjadi peradangan ditempat lain (jaringan lain).
2)      Sel lemak (Sel Adiposa)
Sel-sel adipose atau sel lemak terdapat sendirian atau berkelompok dalam jaringan penyambung longgar, sel ini terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.( Bevalender, 1988)
3)      Sel Plasma
Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah di bawah membrane epitel yang basah. Sel plasma adalah sel yang memproduksi antibodi untuk antigen (Bevalender, 1988)
4)      Sel Fibroblas
Sel-sel mesenkim mendiferensiasi diri menjadi fibroblast, sel-sel jaringan penyambung yang membentuk matriks, sel ini mempunyai nucleus bulat telur besar dengan kromatin yang menyerupai debu tersebar dan luas.
5)      Sel Tiang (Mast cell)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
·         Heparin  : antikoagulan yang berperan dalam pembekuan darah.
·         Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen yang sesuai, berperan dalam meningkatkan permeabilitas darah.
C.    MACAM - MACAM JARINGAN IKAT
Jaringan ikat dibagi menjadi  :
·         Jaringan pengikat benar
1)      Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen. Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).

2)       Jaringan ikat rapat/padat
Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen. Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.

·         Jaringan penunjang
1)      Tulang rawan
Kartilago (tulang rawan) adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Tulang Rawan merupakan perkembangan dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi kondroblas (kondroblas –> kondrosit) . Tulang rawan banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Fungsi utama yaitu untuk menyokong jaringan lunak.
Tulang rawan tersusun dari kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks berupa kondrin. Kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Nutrisi masuk secara difusi dari kapiler darah.
2)      Tulang
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Tulang dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) menghasilkan sel-sel tulang keras (osteosit).
3)       Sendi
4)      Darah
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.

5)      Lemak


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Jaringan ikat dan penunjang yaitu jaringan yang berada di antara berbagai jaringan lain.  Fungsi jaringan ikat adalah: Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain Menyalurkan berbagai saluran dan rongga Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat Mengisi rongga dan celah Menghasilkan bahan penangkal (imunitas) Menunjang alat dan tubuh Pelindung alat lunak Cadangan air, elektrolit mineral, dan energy (lemak).
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian jaringan ikat itu terdiri dari : Matriks dan Sel-sel jaringan ikat
 Macam - Macam Jaringan Ikat Jaringan ikat dibagi menjadi  : Jaringan pengikat benar Jaringan ikat longgar  Jaringan ikat rapat/padat Jaringan penunjang  Tulang rawan Tulang Sendi Darah Lemak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar