Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan
kepada Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat
bagi kamu. Sesungguhnya makalah ini tidaklah sempurna, karena kita manusia
tidak sempurna dan juga tidak luput dari kesalah, hanya Tuhanlah yang sempurna
yang telah menciptakan bumi serta isinya termakud kita semua. Maka dari itu
kami mengucapkanya banyak maaf atas kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih anda telah mau membaca makalah yang
kami buat.
Daftar
isi
kata pengantar.................................................................. 1
daftar
isi............................................................................ 2
pendahuluan....................................................................... 3
latar
belakang................................................................... 3
tujuan.................................................................................. 4
pembahasan....................................................................... 5
definisi............................................................................... 5
penyebab / etiologi......................................................... 5
tanda dan gejala............................................................... 6
penyimpangan kdm........................................................... 7
penatalaksanaan medis.................................................... 7
penutup................................................................................ 10
kesimpulan........................................................................... 10
Pendahuluan
A. Latar belakang
Kasus
dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh
kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan mahasiswa.
disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya
hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga
mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk
makan.(Fahrur, 2009).
Penyebab dari gastritis menurut Herlan
tahun 2001 yaitu asupan alkohol berlebihan (20%), merokok (5%), makanan
berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut
Hasna dan Hurih tahun 2009 gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi
bakteri, stress, penyakit autoimun, radiasi dan Chron’s Disease.
Salah satu penyebab dari gastritis
adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan
merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat
menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan penyakit lambung kronis.
Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia terinfeksi bakteri ini sejak
kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah sepanjang hidup (Soemoharjo,
2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi
Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 %
dari penduduk Negara Indonesia telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono,
2004). Penemuan infeksi Helicobacter pylori ini mungkin berdampak pada
tingginya kejadian gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan
angka kejadian gastritis yang cukup tinggi.
Gejala yang umum terjadi pada
penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman pada perut, perut kembung, sakit
kepala dan mual yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di
epigastrium, nausea, muntah, Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian
atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan, hilang selera
makan, bersendawa, dan kembung. Dapat pula disertai demam, menggigil
(kedinginan), cegukan (hiccups)
Bila penyakit gastritis ini terus
dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat
luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai
muntah darah (Arifianto, 2009). Menurut penelitian Surya dan Marshall pada
tahun 2007 hingga 2008 mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat
akan menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung
dan peptic ulcer.
B. Tujuan
·
untuk mengetahui lebih banyak tentang penyakit gastritis
·
menambahkan ilmu pengatahuan
·
mengerjakan tugas dari guru
·
mendapatkan nilai dari guru
Pembahasan
A.
Definisi
Gastritis atau
lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit
tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan
akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi
faktor-faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus
beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.
Secara histologis dapat dibuktikan
dengan inflamasi sel-sel radang pada daerah tersebut didasarkan pada
manifestasi klinis dapat dibagi menjadi akut dan kronik (Hirlan, 2001 :
127).
Pada beberapa kasus, gastritis dapat
menyebabkan terjadinya borok (ulcer) dan dapat meningkatkan resiko dari
kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak orang, gastritis bukanlah
penyakit yang serius dan dapat segera membaik dengan pengobatan.
Gastritis merupakan gangguan yang
sering terjadi dengan karakteristik adanya anorexia, rasa penuh, dan tidak enak
pada epigastrium, nausea, muntah.
Secara umum definisi gastritis ialah
inflamasi pada dinding lambung terutama pada mukosa dan submukosa lambung.
Gastritis merupakan gangguan yang paling sering ditemui diklinik karena
diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis.
B. Penyebab / etiologi
·
Obat analgetik-antiinflamasi
terutama aspirin. Aspirin dalam dosis yang rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung.
·
Bahan kimia misalnya lisol
·
Merokok
·
Alkohol
·
Stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar sepsis, trauma, pembedahan,
gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat
·
Refluks usus lambung
·
Endotoksin
C. Tanda dan gejala
·
Mual
·
Sebagian penderita bisa muntah darah
·
Nyeri epigastrium
·
Nausea
·
Muntah dan cegukan
·
Sakit kepala
v Gastritis akut
·
Nyeri epigastrium, mual, kembung
muntah
·
Dpt ditemukan hematemesis dan
melena.
v Gastritis kronis
·
Kebanyakan tdk mempunyai keluhan, hanya sbg mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea
D. Penyimpangan KDM
![](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
E. penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan
gastritis secara umum adalah menghilangkan faktor utama yaitu etiologinya, diet
lambung dengan porsi kecil dan sering, serta Obat-obatan. Namun secara spesifik
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Gastritis Akut
·
Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak
mengiritasi.
·
Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
·
Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan
dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida,
antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat
(untuk sitoprotektor).
·
Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk
yang encer atau cuka yang di encerkan.
·
Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
·
Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan
atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis
ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit
akibat asam lambung dengan cepat.
·
Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa
sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti
cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam
lambung yang diproduksi.
2. Gastritis Kronik
·
Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
·
Cytoprotective agents : Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi
jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke
dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS secara
teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum
obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth subsalicylate
yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.
·
Penghambat pompa proton : Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam
lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil
asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari
“pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah omeprazole,
lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga
menghambat kerja H. pylori.
·
H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau
amoxicillin) dan garam bismuth (pepto bismol) atau terapi H.Phylory. .Terapi
terhadap H. Pylori. Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H.
pylori. Yang paling sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan
penghambat pompa proton. Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate.
Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi
untuk meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan
efektifitas antibiotik. Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu
berhasil, kecepatan untuk membunuh H. pylori sangat beragam, bergantung pada
regimen yang digunakan. Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih
efektif daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang lama (terapi
selama 2 minggu dibandingkan dengan 10 hari) juga tampaknya meningkatkan
efektifitas. Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan
pemeriksaan kembali setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan pernapasan dan
pemeriksaan feces adalah dua jenis pemeriksaan yang sering dipakai untuk
memastikan sudah tidak adanya H. pylori. Pemeriksaan darah akan menunjukkan
hasil yang positif selama beberapa bulan atau bahkan lebih walaupun pada
kenyataanya bakteri tersebut sudah hilang.
Penutup
A. Kesimpulan
Gastritis atau
lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit
tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan
akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
Gastritis biasanya
terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan mengakibatkan rusak dan
meradangnya dinding lambung.
Gastritis yang
terjadi tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut
bagian atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara
bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau kehilangan selera.Bagi sebagian orang, gastritis kronis
tidak menyebabkan apapun.
Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam
lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Sedangkan pada gastritis kronik
disebabkan oleh bakteri gram negatif Helicobacter pylori.Bakteri patogen ini (helicobacter
pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering
ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar