KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan
kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Jaringan Otot”. Tidak lupa shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam
segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah sitohistoteknologi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini
serta pada penulis yang sangat berhati-hati dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mandiri
mata kuliah sitohistoteknologi dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah
ini akan dibahas mengenai struktur jaringan
pengikat, macam-macam jaringan pengikat, sel-sel jaringan pengikat.
Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh mahasiswa
sebagai dasar dan pijakan di masa mendatang. Dalam pembuatan makalah
ini berdasar pada berbagai referensi buku-buku mengenai sitohistoteknologi .
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah
ini yang penuh dengan keterbatasan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati,
saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna
peningkatan dan perbaikan pada pembuatan Makalah mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri
atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu berkontraksi ketika
dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin. Oto adalah jaringan yang paling banyak
terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar
dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif (Campbell 2000, 265).
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut
miofibril. Adanya miofibril menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk
berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan
otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun sebagai
pita-pita sejajar, inti banyak dan terlatak pada bagian perifer dibawah
sarkolema. Myofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara
bergantian yang tampak seperti garis-garis gelap dan terang. Diantara serabut
otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium (Adnan 2010, 17).
3
|
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Struktur Otot
Daging sebenarnya adalah kumpulan dari otot-otot. Otot merupakan jaringan terbanyak yang menyusun tubuh
manusia, pada awal kelahiran mencapai 25% dari massa tubuh, lebih dari 40%
ketika remaja, dan 30% ketika dewasa/tua. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki
bangunan khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Berdasarkan bentuk
serta bangunannya, sel sel otot disebut serabut otot (myofiber). Tetapi serabut
otot berbeda dengan denga serabut jaringan ikat, karena serabut jaringan ikat
bersifat ekstra seluler, berbeda dengan sel. Jaringan otot secara langsung
mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain dapat pula bergerak, tetapi
gerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel yang mampu menciptakan
gerakan kuat melalui progres kontraksi dengan gerakan searah dilaksanakn oleh
otot.
Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel
serabut otot. Selama perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui
peleburan ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa.
Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut otot memiliki struktur yang panjang
dan memiliki banyak inti. Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang
disebut dengan sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut denngan sarkoplasma,
serta banyak organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolemna dicirikan
dengan banyaknya invaginasi seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma
pada sudut kanan sepanjang aksis sel. Di dalam sarkoplasma terdapat
glikogen, ATP, phosphocreatine, dan enzim-enzim glikolisis.
Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng
disebut dengan miofibril. Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan
miofibril ini. Ketika myofibril diamati dengan mikroskop elektron, ditemukan
adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian disebut pita A
(anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat
daerah yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian
pita A yang lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua
bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap. Sarkomer merupakan daerah antara dua
garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak 1500 – 2300 nm
tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer merupakan satuan fungsional otot.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan
tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
·
Kontraktibilitas
yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek
·
Ekstensibilitas
yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan
saat kontraksi
·
Elastisitas
yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Menurut letaknya,
otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan
otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut,
otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak
terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang
belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot
tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
1.
Bagian-bagian
otot:
·
Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindung otot
·
Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk
tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
·
Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
·
Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal
dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
1. Miofilamen homogen (terdapat pada
otot polos)
2. Miofilamen heterogen (terdapat pada
otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam
miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka
protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B.
Jenis
Otot
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada
vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Bila diteliti di
bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat adanya garis-garis
dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-garis
atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.
1)
Jaringan
Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang
tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos
dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian
tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak
kita (otot tidak sadar) sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi
dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos sangat
lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat
tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh
darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat
sepanjang saluran pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol
diameter pembuluh darah dan gerakan pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda
amati pada Gambar 1.
2) Jaringan Otot Lurik atau Jaringan
Otot Rangka
Perhatikan Gambar 2. Otot lurik mempunyai serabut
kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan
terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau
serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga
disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem
saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot
lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh,
misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir,
kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak
aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat
menggerakkan tulang dan tubuh.
3) Jaringan Otot Jantung
Perhatikan Gambar 3. Otot jantung berbentuk silindris
atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang
dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung
mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot
jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot
involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi
otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi
lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung.
Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung
adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap
jika dilihat dengan mikroskop.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot,
berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot
terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril memliliki
struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap
dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan
filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan
mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab
atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein
otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin,
tropomiosin, dan troponin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar