BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jaringan epithelium terdapat dalam
wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Jaringan tersebut melindungi bagian
luar tubuh yang melapisi organ dan rongga didalam tubuh. Sel-sel epithelium
menyatu dengan erat, dengan sedikit bahan-bahan diantara sel-sel tersebut, pada
banyak epithelium sel-sel tersebut, dipatri menjadi satu oleh junction
(persambungan) ketat. Pengemasan secara ketat ini memungkinkan epitelium
berfungsi sebagai suatu rintangan yang melindsungi sel dari kerusakan mekanis,
serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. Permukaan
bebas pada jaringan epitelium ini terpapar ke udara atau cairan, sementara
sel-sel yang yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran
basal (basement membrane), suatu lempengan matriks ekstarsellular yang
padat. Membran dalam pengertian ini tidak mengacu padasuatu billayer fosfolipid
(phospolipid bilayer), seperti pada membran plasma sebuah sel. Epitelium
sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal, sementara
epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari sel-sel majemuk yang
tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis tunggal,
tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memiliki panjang yang
berbeda-beda
(Campbell
2004, 5).
Jaringan epitel
merupkan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat, matriks ekstra
selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga dalam tubuh atau menutupi
permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup. Jaringan
epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu dinamakan
epitel kelenjar Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa
lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknyasama, yang berkumpul
denagn sangat erat dengan baha-bahan ekstrasellular atau matriks yang sangat
sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yakni
jaringan saraf dan ikat (Tim Dosen UIN Alauddin Makassar 2011, 1).
Epitelium
sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal,
sementara epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari sel-sel
majemuk yang tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis
tunggal, tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memilki panjang yang
berbeda-beda. Jaringan epitel sering disebut sebagai epitelium. Jaringan ini
memilki permukaan bebas yang menghadap cairan tubuh atau lingkungan luar.
Epitel selapis atau impleks dengan selapis sel tunggal yang berfungsi untuk
melapisi rongga tubuh, duktus dan saluran. Epitel berlapis atau kompleks, yakni
yang memilki dua atau lebih lapisan biasanya berfungsi sebagai lapisan misalnya
kulit (Latunra 2009, 27).
Berdasarkan ada
tidaknya salurannya kelenjar dibedakan atas kelenjar endokrin dan kelenjar
eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran
sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah sedangkan kelenjar
eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran sehingga sekretnya akan
tersalurkan. Berdasarkan sifat dari getah yang dihasilkannya, dikenal ada dua
jenis kelenjar yakni kelenjar nonselular, kelenjar ini hasilnya tidak berupa
sel melainkan hasilnya berupa enzime dan hormon, kemudian kelenjar selular
adalah kelenjar yang sekretnya berupa sel-sel misalnya kelenjar lemak; ovarium
sekretnya berupa telur dan testis sekretnya berupa sperma Jaringan epitel
kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang terkhususkan dalam
menghasilkan suatu sekresi cair yang komposisinya berbeda denagn darah atau cairan
intersel. Epitel yang membentuk kelenjar tubuh dapat digolongkan menurut
berbagai macam patokan misalnya kelenjar unisel terdiri dari sel kelenjar
terisolasi sedangkan kelenjar multisel terdiri dari sekelompok sel-sel. Contoh
kelenjar unisel adalah adalah sel goblet dari lapias usus halus atau dari
traktus respiratorius. Sebagian besar kelenjar adalah multisel. Berdasarkan ada
tidaknya salurannya kelenjar dibedakan dibedakan atas kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki
saluran sehingga sekretnya langsung disalurkan kepembuluh darah sedangkan
kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai saluran (Umar 2011, 36).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jaringan
epitel
2. Untuk mengetahui Fungsi jaringan
epitel
3. Untuk mengetahui Sifat-sifat
jaringan epitel
4. Untuk mengetahui Cirri-ciri jaringan
epitel
5. Untuk mengetahui Jenis-jenis
jaringan epitel
6. Untuk mengetahui Struktur jaringan
epitel
7. Untuk mengetahui Lokasi jaringan
epitel
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau
menutup permukaan tubuh, baik permukaan luar maupun permukaan dalam.
Jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epitelium.
Adapun jaringan yang terdapat di permukaan dalam tubuh disebut jaringan endotelium.
Jaringan epitel terdiri oleh satu atau banyak sel, tersusun kompak, dan
tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi utama jaringan epitel adalah melindungi
jaringan di bawahnya. Berbagai jaringan mempunyai fungsi khusus.
Jaringan epitel
merupkan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat, matriks ekstra
selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga dalam tubuh atau menutupi
permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup. Jaringan
epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu dinamakan
epitel kelenjar Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa
lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknyasama, yang berkumpul
denagn sangat erat dengan baha-bahan ekstrasellular atau matriks yang sangat
sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yakni
jaringan saraf dan ikat (Tim Dosen UIN Alauddin Makassar 2011, 1).
B. Fungsi
Jaringan Epitel
Fungsi Jaringan Epitel - Selain dari fungsi utama, terdapat
pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan dari setiap letak jaringan
epitel. Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut..
1. Sebagai Perlindungan, sel epitel di kulit berfungsi
dalam melindungi jaringan dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia
berbaya, bakteri yang masuk dan dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan
2. Sebagai Penerima Impuls, sel epitel khusus ditembus dari
rangsangan sensorik dimana sel epitel terdapat ujung saraf sensorik yang berada
pada telinga, kulit, lidah, dan hidung.
3. Sebagai Alat Absorpsi, sel epitel yang melapisi usus kecil
menyerap nutrisi dari pencernaan makanan
4. Sebagai Alat Sekresi, Pada kelenjar, jaringan epitel
khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia tertentu seperti hormon, cairan pelumas
dan enzim.
5. Sebagai Alat Penyaring atau
Filtrasi, epitel
bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu dan benda asing yang masu
ke saluran udara.
6. Sebagai Alat Ekskresi, jaringan epitel pada ginjal
mengekskresikan produk limbah dari tubuh dan menyerap bahan bahan yang
diperlukan dari urin. Keringat juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel epitel
di kelenjar keringat.
7. Mengurangi Gesekan, sel-sel epitel yang halus, erat dan
saling terkait melapisi seluruh sistem peredaran darah mengurangi gesekan
antara darah dan dinding pembuluh darah.
8. Sebagai Alat Difusi, epitel sederhana meningkatkan difusi
gas, cairan dan nutrisi. Karena mereka membentuk lapisan tipis, mereka ideal
untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.
C. Jenis-Jenis Jaringan Epitel
Jenis-Jenis Jaringan Epitel dan
Fungsinya -Jaringan
epitel dikelompokkan menjadi dua jenis lapisan sel penyusunnya. jaringan
penyusun sel jaringan epitel adalah jaringan epitel satu lapis atau selapis (simple
epithellum) dan jaringan epitel berlapis banyak (stratified epitellum).
1.
Jenis
Jaringan Epitel Selapis (Simple epithellum)
© Epitel pipih selapis, Epitel pipih selapis berfungsi
sebagai jalan dalam pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan sebaliknya.
Contohnya, epitel terdapat pada pembuluh limfa, kapsul browman, pembentuk
peritonium, alveoulus, dan pembuluh darah.
© Epitel kuboid selapis, Fungsi jaringan epitel kuboid
selapis adalah sebagai alat sekresi dan pelingdung. Contoh epitel kuboid
selapis adalah permukaan ovarium, kelenjar tiroid, saluran nefron ginjal dan
retina mata.
© Epitel Selapis Silindris, Sel epitel silindris ada yang
memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel
selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian
atas, dan jonjot usus.
© Epitel Batang Bersilia, Epitel batang bersilia terletak di
dinding rongga hidung. Fungsi batang bersilia adalah sebagai penghasil mucus
(lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk, dengan getaran silia menghalau
benda asing yang masuk melekat pada mucus. Epitel batang bersilia terletak di
trakea.
2.
Jenis
Jaringan Epitel Berlapis (Stratified epitellum)
© Epitel pipih berlapis, jaringan epitel yang terdapat di
epidermis kulit vertebrata
© Epitel kuboid berlapis, jaringan epitel yang jarang
terdapat di tubuh. Epitel kuboid berlapis hanya terdapat di saluran besar dari
beberapa kelenjar. Epitel kuboid berlapis terdapat di kelenjar ludah, berperan
dalam ekskresi, kelenjar susu, dan pangkal esofagus.
© Epitel silindris berlapis, jaringan epitel yang jarang
ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah
sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati
permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu.
Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
© Epitel transisional, jaringan epitel yang yang bentuknya
dapat berubah-ubah. Epitel transisional terdapat di ureter dan ginjal
D. Ciri-Ciri Jaringan Epitel
© Dapat ditemukan di seluruh tubuh
© Berbentuk pipih, batang dan kubus
© Bentuk sel penyusunnya bervariasi
bergantung pada fungsi dan letaknya
© Tidak terdapat material di antara
sel-sel penyusunnya
© Sebagai penutup dan kelenjar
© Tersusun sel dan molekul
ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan
dengan bagian bawahnya
© Mempunyai sebuah permukaan yang
tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan pada permukaan lainnya
berhubungan dengan membrane bawahnya.
© Beberapa jenis epitel menunjukkan
spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas permukaan,
memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan
E. Sifat-Sifat Jaringan Epitel
© Terdiri atas selapis atau beberapa
lapis sel
© Mempunyai sifat regenerasi
(pertumbuhan kembali)
© Umumnya dilengkapi dengan mikrovili,
flagela, dan stereosilia.
© Bentuk sel penyusunnya bervariasi
yang bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh
© Terdapat lamina basalis, lamina
basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan mengikat
jaringan dibawahnya.
F. Struktur Jaringan Epitel
Jaringan epitel dapat berasal dari
ektoderm (melapisi bagian luar tubuh), endoderm (membatasi organ), dan mesoderm
(membatasi rongga tubuh). Sel dari jaringan epitel disusun rapat dan kontinu
sehingga hampir tidak memiliki ruang antar sel. Semua epitel biasanya
dipisahkan dari jaringan di bawahnya oleh membran basal berserat. Lapisan
permukaan rongga mulut, alveoli pada paru-paru, dan tubulus pada ginjal semua
terbuat dari jaringan epitel. Lapisan darah dan pembuluh limfa merupakan bentuk
khusus dari epitel yang disebut endothelium.
G. Lokasi Jaringan Epitel
Epitel
terdapat baik di luar (kulit) maupun bagian rongga tubuh. Lapisan terluar kulit
terdiri dari epitel pipih berlapis dan sel epitel keratin.
Jaringan
yang melapisi bagian dalam mulut, kerongkongan, dan bagian rektum terdiri dari
epitel pipih berlapis yang mukosanya tidak berkeratin. Permukaan lain yang
memisahkan rongga tubuh dari lingkungan luar dilapisi oleh epitel pipih selapis
atau epitel transisi. Epitel juga terdapat di paru-paru, saluran pencernaan,
saluran reproduksi, saluran kencing, dan sebagai pembentuk endokrin dan
eksokrin kelenjar. Permukaan luar kornea ditutupi dengan sel-sel epitel yang
tumbuh cepat dan mudah diregenerasi. Endotel adalah bentuk khusus dari epitel
yang terdapat pada lapisan dalam pembuluh darah, jantung, dan pembuluh
limfatik. Jenis lain, mesothelium, membentuk dinding perikardium, pleura, dan
peritoneum.
H. Membran Dasar pada Jaringan Epitel
Jaringan
epitel melekat pada membran basal yang bertindah sebagai perangsang supaya
epitel dapat tumbuh dan beregenerasi setelah cedera. Jaringan epitel tidak
memiliki suplai darah sendiri. Maka dari itu, membran basal juga bertindak
sebagai membran permeabel selektif yang menentukan zat mana yang bisa masuk ke
epitel.
I. Gambar Jaringan Epitel
![Jaringan-Epitel.jpg](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
![jaringan epitel[4].jpg](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
![nuyu.jpg](file:///C:\Users\TOSHIBA\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg)
BAB
III
PRNUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan epitel terdiri dari
beberapa macam jenis-jenis, fungsi, ciri-ciri jaringan epitel. Pertama-tama
mari kita mulai dari Pengertian Jaringan Epitel. Apa itu Jaringan Epitel ?..
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukan tubuh, baik permukaan
dalam maupun luar. Jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum, endothellum,
dan mesothellum. Jaringan epitellum adalah jaringan epitel yang melapisi
permukaan luar tubuh. Endothellum adalah jaringan yang membatasi organ dalam.
Sedangkan Mesotellum adalah jaringan epitellum yang membatasi rongga.
Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari jaringan epitel, namun fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan sensivitas.
Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari jaringan epitel, namun fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan sensivitas.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar