Minggu, 27 September 2015

kesehatan dan keselamatan kerja



PETUNJUK DAN LAPORAN PRAKTIKUM
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Dosen Pembimbing : Muh. Ilyas Yusuf, S.Farm., M.Imun., Apt.









DISUSUN OLEH :

NAMA MAHSISWA         :  1.  Yani Ode Karim  (AK.14.060)
                                             2. Yusrianti             (AK.14.062)
KELAS                               :  Analis B





YAYASAN PENDIDIKAN BINA HUSADA KENDARI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN KENDARI
TAHUN 2014
Judul Praktikum :
                   Pengambilan Sampel Darah
A.      Tinjauan Umum
Penanganan Kecelakaan di Laboratorium akibat jarum suntik

B.       Tujuna Umum : 1. Mengerjakan tugas yag diberikan oleh dosen
  2. Menambah nilai tugas
  3. Untuk mengetahui cara pengambila darah
  4. Untuk mengetahui penggunaan jarum suntik yang benar

C.      Tujuan Khusus : 1. Untuk mengetahui cara penanggulang kecelakaan kerja
di laboratorium pada saat pengambilan darah

D.      Alat dan Bahan Praktikum :
1.         Bengkok
2.         Handscuun
3.         Kapas Alkohol 70%
4.         Masker
5.         Plaster
6.         Safety box
7.         Spuit dengan jarum
8.         Tourniquet
9.         Wadah sampel pemeriksaan

E.       Metode/Prosedur :
1.              Siapkan alat dan bahan
2.              Salam terapeutik
3.              Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4.             Keadan pasien di peroksa, di usahakan pasien tenang begitu melihat petugas
5.             Identifikasi lokasi pengambilan sampel darah
6.             Pasang torniket sekitar 5cm di atas pengambilan sampel dan minta klien untuk mengepalkn tangnnya jika sampel akan diambil dari vena kubiti
7.             Lakukan desinfeksi pada lokasi pengambilan sampel menggunakan kaps alkohol
8.             Tarik kulit menjauh dari torniket menggunakan tangan non-dominan
9.             Masukan jarum dengan sudut 30̊ dari vena yang akan ditusuk dan bevel mengarah ke atas
10.         Tarik plunger hingga darah masuk ke dalam spuit sesuai dengan jumlah  yang dibutuhkan
11.         Lepas torniket
12.         Keluarkan jarum dan tekan lokasi pengambilan sampel dengan kapas alkohol
13.         Masukan darah dalm spuit ke dalam wadah sampel pemeriksaan yang telah disiapkan. Dorong plunger secara perlahan agar darah tidak menyembur keluar wadah dan posisikan wadah sedikit miring
14.         Setelah selesai, buang spuit ke dalam tempat sampah medis khusus atau savety box
15.         Lepaskan sarung tanga dan cuci tangan

                                            
                      







F.       Hasil / Data :
Penanganan kecelakaan di Laboratorium akibat jarum suntik
                 Dalam bekerja di laboratorium yang harus di perhatikan adalah penggunaan alat-alat lab yang harus hati-hati dalam proses pengerjaannya terutama pada jarum suntik yang dapat memnyebabkan penularan penyakit dalam jarum suntik. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Pada saat membuka dan menutup, penutup jarum spuit harus hati-hati agar tidak tertusuk jarum
    
2.      Pemisahan jarum dan spuit di tempat yang berbeda
3.      Saat membuang jarum dan jarum, jangan gunakan tangan langsung, untuk mencegah tertusuk, gunakan sarung tangan yang tebal.
4.      Kehati-hatian dan konsentrasi sangat di perlukan dalam bekerja, sehingga resiko cedera dapat dicegah





G.      Pembahasan
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
1.       Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
2.       Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri. Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :
 Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:
a)      Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
b)       Lingkungan kerja
c)      Proses kerja
d)     Sifat pekerjaan
e)      Cara kerja
Perbuatan berbahaya (unsafe act) Yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,yang dapat terjadi antara lain karena:
a.        Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
b.       Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c.       Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
d.      Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Untuk pencegahan infeksi karena kecelakaan jarum suntik, di negara maju dan beberapa negara berkembang sedang dikembangkan penggunaan jarum dengan perangkat keamanan tinggi. Jarum suntik ini terbukti efektif mencegah penularan virus akibat kecelakaan jarum suntik pada nakes mencapai 60 hingga 70 persen. Berdasarkan sifatnya, jarum suntik aman ini terdiri dari beberapa jenis, seperti retractable needle, shielding needle, dan blunt needle. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan jarum suntik aman ini dapat mengurangi infeksi Hepatitis B jauh lebih besar, yaitu bisa mencapai 2000 kasus dalam setahun. Bila digabungkan sekaligus dengan vaksinasi, mampu mengeliminasi penularan Hepatitis B pada nakes.
Mengambil sample darah/cairan tubuh lainnya Hal ini merupakan pekerjaan sehari-hari pada petugas kesehatan Akibat : tertusuk jarum suntik, tertular virus HIV/AIDS, hepatitis Pencegahan :
a.        Gunakan alat suntik sekali pakai
b.      Jangan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik yang telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan (sebaiknya destruction clip).
c.       Bekerja di bawah pencahayaan yang

H.      Kesimpulan :
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Dalam bekerja dalam laboratorium kita harus dapat memperhatikan hal-hal kecil yang dapat membahayakan seseorang terutama pada jarum suntik. Terutama pada jarum suntik yang dapat memnyebabkan infeksi Virus HIV/AIDS. Dalam bekerja di laboratorium kita harus menggunakan APD (alat pelindung diri) agar tehindar dari kecelakaan kerja.

I.         Saran :
Sebaiknya dalam bekerja kita dapat lebih berhati-hati, mendapatkan pecahayaan yag cukup dan juga dapt lebih fokus dalam suatu pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan pada saat bekerja.










Daftar Pustaka

Sattion, Nurse, (2013) Pertolongan Pertama dan Kecelakaan Kerja. avaliable at http://nursesattion.blogspot.com/2013/06/pertolongan-pertama-dan-kecelakaan-kerja.html
                          (Diakses pada tanggal 24 desember 2014 pukul 16.00wita)

Analisa, Praktek, (2013) Pengambilan Darah Vena. Avaliable at http://praktekanalisalab.blogspot.com/2013/05/pengambilan-darah-vena.html
                          (Diakses pada tanggal 24 desember 2014 pukul 16.00wita)

Purwati, Esy,  (2014) Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Avaliable at
                          http://esypurwati.blogspot.com/2014/06/kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html
                          (Diakses pada tanggal 24 desember 2014 pukul 16.00wita)           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar