PETUNJUK DAN LAPORAN PRAKTIKUM
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Dosen Pembimbing : Muh. Ilyas Yusuf, S.Farm.,
M.Imun., Apt.
DISUSUN
OLEH :
NAMA MAHSISWA : 1. Yani
Ode Karim (AK.14.060)
2. Yusrianti (AK.14.062)
KELAS : Analis B
YAYASAN
PENDIDIKAN BINA HUSADA KENDARI
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN KENDARI
TAHUN 2014
Judul Praktikum :
Pengambilan
Sampel Darah
A. Tinjauan
Umum
Penanganan Kecelakaan di Laboratorium akibat jarum
suntik
B. Tujuna
Umum : 1. Mengerjakan tugas
yag diberikan oleh dosen
2. Menambah nilai tugas
3. Untuk mengetahui cara pengambila darah
4. Untuk mengetahui penggunaan jarum
suntik yang benar
C. Tujuan
Khusus : 1. Untuk
mengetahui cara penanggulang kecelakaan kerja
di
laboratorium pada saat pengambilan darah
D. Alat
dan Bahan Praktikum :
1.
Bengkok
2.
Handscuun
3.
Kapas
Alkohol 70%
4.
Masker
5.
Plaster
6.
Safety
box
7.
Spuit
dengan jarum
8.
Tourniquet
9.
Wadah
sampel pemeriksaan
E. Metode/Prosedur
:
1.
Siapkan
alat dan bahan
2.
Salam
terapeutik
3.
Cuci
tangan dan kenakan sarung tangan
4.
Keadan
pasien di peroksa, di usahakan pasien tenang begitu melihat petugas
5.
Identifikasi
lokasi pengambilan sampel darah
6.
Pasang
torniket sekitar 5cm di atas pengambilan sampel dan minta klien untuk
mengepalkn tangnnya jika sampel akan diambil dari vena kubiti
7.
Lakukan
desinfeksi pada lokasi pengambilan sampel menggunakan kaps alkohol
8.
Tarik
kulit menjauh dari torniket menggunakan tangan non-dominan
9.
Masukan
jarum dengan sudut 30̊ dari vena yang akan ditusuk dan bevel mengarah ke atas
10.
Tarik
plunger hingga darah masuk ke dalam spuit sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
11.
Lepas
torniket
12.
Keluarkan
jarum dan tekan lokasi pengambilan sampel dengan kapas alkohol
13.
Masukan
darah dalm spuit ke dalam wadah sampel pemeriksaan yang telah disiapkan. Dorong
plunger secara perlahan agar darah tidak menyembur keluar wadah dan posisikan
wadah sedikit miring
14.
Setelah
selesai, buang spuit ke dalam tempat sampah medis khusus atau savety box
15.
Lepaskan
sarung tanga dan cuci tangan
F. Hasil
/ Data :
Penanganan kecelakaan di Laboratorium
akibat jarum suntik
Dalam
bekerja di laboratorium yang harus di perhatikan adalah penggunaan alat-alat
lab yang harus hati-hati dalam proses pengerjaannya terutama pada jarum suntik
yang dapat memnyebabkan penularan penyakit dalam jarum suntik. Hal-hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.
Pada
saat membuka dan menutup, penutup jarum spuit harus hati-hati agar tidak
tertusuk jarum
2.
Pemisahan
jarum dan spuit di tempat yang berbeda
3.
Saat
membuang jarum dan jarum, jangan gunakan tangan langsung, untuk mencegah
tertusuk, gunakan sarung tangan yang tebal.
4.
Kehati-hatian
dan konsentrasi sangat di perlukan dalam bekerja, sehingga resiko cedera dapat
dicegah
G. Pembahasan
Kecelakaan
kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya
kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling
ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat
berbentuk 2 jenis yaitu :
1.
Kecelakaan medis, jika yang
menjadi korban pasien
2.
Kecelakaan kerja, jika yang
menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri. Penyebab kecelakaan kerja
dapat dibagi dalam kelompok :
Kondisi berbahaya (unsafe
condition), yaitu yang tidak aman dari:
a)
Mesin, peralatan, bahan dan
lain-lain
b)
Lingkungan kerja
c)
Proses kerja
d)
Sifat pekerjaan
e)
Cara kerja
Perbuatan berbahaya (unsafe act) Yaitu perbuatan berbahaya dari
manusia,yang dapat terjadi antara lain karena:
a.
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan
pelaksana
b.
Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
c.
Keletihanan dan kelemahan daya
tahan tubuh.
d.
Sikap dan perilaku kerja yang
tidak baik
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban
jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan
di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan
kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi
karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak
menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Untuk pencegahan infeksi karena kecelakaan
jarum suntik, di negara maju dan beberapa negara berkembang sedang dikembangkan
penggunaan jarum dengan perangkat keamanan tinggi. Jarum suntik ini terbukti
efektif mencegah penularan virus akibat kecelakaan jarum suntik pada nakes
mencapai 60 hingga 70 persen. Berdasarkan sifatnya, jarum suntik aman ini
terdiri dari beberapa jenis, seperti retractable needle, shielding needle, dan
blunt needle. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan jarum suntik aman ini
dapat mengurangi infeksi Hepatitis B jauh lebih besar, yaitu bisa mencapai 2000
kasus dalam setahun. Bila digabungkan sekaligus dengan vaksinasi, mampu
mengeliminasi penularan Hepatitis B pada nakes.
Mengambil sample darah/cairan tubuh lainnya Hal
ini merupakan pekerjaan sehari-hari pada petugas kesehatan Akibat : tertusuk
jarum suntik, tertular virus HIV/AIDS, hepatitis Pencegahan :
a.
Gunakan alat suntik sekali pakai
b.
Jangan tutup kembali atau
menyentuh jarum suntik yang telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang
telah disediakan (sebaiknya destruction clip).
c.
Bekerja di bawah pencahayaan yang
H. Kesimpulan
:
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak
terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian
material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling
berat. Dalam bekerja dalam laboratorium kita harus dapat memperhatikan hal-hal
kecil yang dapat membahayakan seseorang terutama pada jarum suntik. Terutama
pada jarum suntik yang dapat memnyebabkan infeksi Virus HIV/AIDS. Dalam bekerja
di laboratorium kita harus menggunakan APD (alat pelindung diri) agar tehindar
dari kecelakaan kerja.
I.
Saran :
Sebaiknya dalam
bekerja kita dapat lebih berhati-hati, mendapatkan pecahayaan yag cukup dan
juga dapt lebih fokus dalam suatu pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan atau
kecelakaan pada saat bekerja.
Daftar Pustaka
Sattion, Nurse,
(2013) Pertolongan Pertama dan Kecelakaan Kerja. avaliable at http://nursesattion.blogspot.com/2013/06/pertolongan-pertama-dan-kecelakaan-kerja.html
(Diakses pada tanggal
24 desember 2014 pukul 16.00wita)
Analisa,
Praktek, (2013) Pengambilan Darah Vena. Avaliable at http://praktekanalisalab.blogspot.com/2013/05/pengambilan-darah-vena.html
(Diakses pada tanggal
24 desember 2014 pukul 16.00wita)
Purwati,
Esy, (2014) Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Avaliable at
(Diakses pada tanggal
24 desember 2014 pukul 16.00wita)