KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi kamu. Sesungguhnya makalah ini tidaklah
sempurna, karena kita manusia tidak sempurna dan juga tidak luput dari kesalah,
hanya Tuhanlah yang sempurna yang telah menciptakan bumi serta isinya termakud
kita semua. Maka dari itu kami mengucapkanya banyak maaf atas kesalahan dan
kekurangan dari makalah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih anda
telah mau membaca makalah yang kami buat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................... 1
DAFTAR ISI
................................................................................ 2
PENDAHULUAN
.......................................................................... 3
· LATAR
BELAKANG............................................................. 3
· TUJUAN............................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................ 5
· DEFINISI........................................................................... 5
· PENYEBAB
/ ETIOLOGI................................................. 7
· TANDA
DAN GEJALA..................................................... 10
· PENYIMPANGAN
KDM.................................................... 11
· PENATALAKSANAAN...................................................... 11
PENUTUP....................................................................................... 13
· KESIMPULAN.................................................................... 13
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bayi
Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37
minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Prematuritas
dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara
bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan
dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di
anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996) Masalah
Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan kebidanan, dimana pada bayi
prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan
cairan-cairan dan pengobatan /serta pemeriksaan Laboratorium yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi
peran perawat sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan
keperawatan kepada klien. Tujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi
prematur dengan asuhan kebidanan secara komprehensif adalah untuk menyelesaikan
masalah kebidanan.
B.
Tujuan
v Lebih mengetahui tentang
prematur / BBLR
v Menambah
ilmu pengetahuan
v Mengerjakan
tugas dari guru
v Mendapatkan
nilai
PEMBAHASAN
A.Definisi
Menurut
WHO, persalinan premature adalah persalinan dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 gram. Dengan demikian, persalainan
premature dapat terdiri dari :
· Persalinan
premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan janin
sama untuk masa kehamilan (SMK)
· Persalinan
premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan kecil
untuk masa kehamilan (KMK).
Nama
lainnya dari golongan ini adalah
· Small
for gestational age (SGA)
· Intra
uteri grouth retardation (IUGRat)
· Inta uteri grout restriction (IUGRst)
Menurut
WHO, persalinan premature murni dapat digolongkan menurut usia kehamilan dan
berat badan lahir, yaitu :
Ø Sangat
premature
Ø Premature
sedang
Ø Premature
borderline
Prematuritas
dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara
bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan
terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. American Academy
Pediatric mendefinisikan prematuritas adalah kelahiran hidup bayi dengan berat
< 2500 gr. Criteria ini dipakai terus menerus secara luas, sampai tampak
bahwa ada perbedaan antara usia hamil dan berat lahir yang disebabkan adanya
hambatan pertumbuhan janin.
Bayi
berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat kurang atau sama dengan
2500 gram ( WHO ) Bayi barat lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( sampai dengan 2499 gram ) Berkaitan
dengan penanganan dan harapan hidupnya, BBLR dibedakan dalam :
Ø BBLR
berat badan lahir 1500 – 2500 gram
Ø Bayi
berat lahir sangat rendah ( BBLSR ), berat lahir < 1500 gram
Ø Bayi
berat lahir ekstrim rendah ( BBLER ), berta lahir < 1000 gram
Bayi
dengan BBLR dibedaka menjadi 2 golongan :
Ø Prematuritas
murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
sesuai
Ø dengan
berat badan usia kehamilanDismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang
dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine.
B.
Penyebab
/ Etiologi
1.
Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit
kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan
adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus, misalnya pada
pemisahan premature, pelepasan plasenta dan infark dari plasenta
2. Faktor
Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi
antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi (Sacharin. 1996)
Faktor yang berhubungan dengan kelahiran
premature :
Ø Kehamilan
· Malformasi
Uterus
· Kehamilan
ganda
· TI.
Servik Inkompeten
· KPD
· Pre
eklamsia
· Riwayat
kelahiran premature
· Kelainan
Rh
Ø Kondisi
medis
· Kondisi
yang menimbulkan partus preterm
I.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi menyebabkan
penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan, hal ini menimbulkan prevalensi persalinan
preterm meningkat.
II.
Perkembangan janin terhambat
Perkembangan janin terhambat
(Intrauterine growth retardation) merupakan kondisi dimana salah satu sebabnya
ialah pemasokan oksigen dan makanan mungkin kurang adekuat dan hal ini
mendorong untuk terminasi kehamilan lebih dini.
III.
Solusio plasenta
Terlepasnya plasenta akan
merangsang untuk terjadi persalinan preterm, meskipun sebagian besar (65%)
terjadi aterm. Pada pasien dengan riwayat solusio plasenta maka kemungkinan
terulang akan menjadi lebih besar yaitu 11%.
IV.
Plasenta previa
Plasenta previa sering kali
berhubungan dengan persalinan preterm akibat harus dilakukan tindakan pada
perdarahan yang banyak. Bila telah terjadi perdarahan banyak maka kemungkinan
kondisi janin kurang baik karena hipoksia.
V.
Kelainan rhesus
Sebelum ditemukan anti D
imunoglobulin maka kejadian induksi menjadi berkurang, meskipun demikian hal
ini masih dapat terjadi.
VI.
Diabetes
Pada kehamilan dengan diabetes
yang tidak terkendali maka dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Tapi saat ini dengan pemberian insulin dan diet yang terprogram, umumnya gula
darah dapat dikendalikan.
· Kondisi
yang menimbulkan kontraksi
I.
Kelainan bawaan uterus
Meskipun jarang tetapi dapat
dipertimbangkan hubungan kejadian partus preterm dengan kelainan uterus yang
ada.
II.
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah mungkin mengawali
terjadinya kontraksi atau sebaliknya. Ada beberapa kondisi yang mungkin
menyertai seperti : serviks inkompeten, hidramnion, kahamilan ganda, infeksi
vagina dan serviks, dan lain-lain.
III.
Serviks inkompeten
Riwayat tindakan terhadap serviks
dapat dihubungkan dengan terjadinya inkompeten. Chamberlain dan Gibbings
menemukan 60% dari pasien serviks inkompeten pernah mengalami abortus spontan
dan 49% mengalami pengakhiran kehamilan pervaginam.
IV.
Kehamilan ganda
Sebanyak 10% pasien dengan dengan partus
preterm ialah kehamilan ganda dan secara umum kahamilan ganda mempunyai panjang
usia gestasi yang lebih pendek.
3. Sosial
Ekonomi
Ø Tidak
melakukan perawatan prenatal
Ø Status
sosial ekonomi rendah
Ø Mal
nutrisi
Ø Kehamilan
remaja
4. Faktor
gaya hidup
Ø Kebiasaan
merokok
Ø Kenaikan
berat badan selama hamil yang kurang
Ø Penyalahgunaan
obat (kokain)
Ø Alkohol
C. Tanda Dan Gejala
Ø Kram
seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung.
Ø Kram
perut, dengan atau tanpa diare.
Ø Kontraksi
rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dan kontraksi
ini tidak harus terasa sakit.
Ø Rasa
tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang mendorong
ke bawah.
Ø keluar
air atau cairan lainnya dari vagina.
D.Penyimpangan KDM
E.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
pada bayi berat badan lahir rendah atau prematur dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu :
1.
Perawatan bayi dalam inkubator
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu
terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya
suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu
keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang
tetap.
2. Perawatan
post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya
asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur
3. Perawatan
bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan
tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang
digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari
turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
4. Menyiapkan
bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah
mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai
(patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
5. Menolong
bayi dalam keadaan kejang
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bayi
berat badan lahir rendah ( BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Bayi
Prematur atau Bayi Pre-Term dan Bayi Dismatur. Bayi prematur adalah bayi yang
berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar
bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur.
Sedangkan bayi dismatur adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah
persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil
untuk masa kehamilan. Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi
BBLR, yakni faktor ibu yang meliputi toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan
eklampsi, kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten
serviks), tumor (misalnya mioma utery, sistoma), ibu yang menderita penyakit
seperti tifus abdominalis, malaria, TBC, penyakit jantung, serta
gromerulonefritis kronis, juga adanya trauma pada masa kehamilan antara lain,
baik fisik maupun psikologis. Faktor berikutnya adalah faktor janin yang
meliputi kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, Infeksi
(misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis), insufisiensi plasenta,
Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah A,B dan
O). Faktor lainnya yaitu faktor plasenta, meliputi plasenta previa dan solutio
plasenta. Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi,
bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin
kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi
yang lahir cukup bulan.