Minggu, 17 Juli 2016

Darah, Fungsi dan Komponennya



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengertian darah merupakan suatu cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (akan tetapi tumbuhan tidak mempunyai darah) yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat, sebagai pertahanan tubuh dari serangan berbagai macam jenis kuman, bahan hasil metabolisme untuk tubuh, dan lain sebagainya. 
Darah adalah cairan dalam tubuh yang sangat penting keberadaannya, hal ini karena darah berfungsi sebagai alat transportasi dan juga mempunyai banyak manfaat lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa adanya darah yang cukup, seseorang akan mengalami berbagai macam gangguan kesehatan dan yang lebih paahnya dapat menyebabkan kematian.
Darah yang ada pada tubuh manusia pada umumnya mengandung 55% plasma darah atau cairan darah serta 45% sel-sel darah atau darah padat. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 1/13 (sepertigabelas) berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4-6 liter.
Pengertian darah merupakan cairan yang kental dan berwarna merah. Kekentalan suatu darah dapat disebabkan karena banyak sedikitnya senyawa dengan berbagai jenis macam berat molekul, ada yang kecil sampai besar seperti protein yang terlarut di dalam darah. Warna merah ada yang merah terang apabila darah tersebut banyak mengandung oksigen dan ada yang merah tua apabila darah tersebut kekurangan oksigen. Warna merah yang ada pada darah dapat disebabkan oleh hemoglobin dan protein pernapasan yang mempunyai kandungang besi dalam bentuk heme, serta tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang artinya darah tersebut mengalir dalam pembuluh darah serta disirkulasikan oleh jantung. Lalu jantung akan memompa darah tersebut untuk menuju ke paru-paru guna melepaskan sisa-sisa metabolisme yang dapat berupa karbondioksida dan menyerap oksigen dengan melalui pembuluh arteri pulmonalis, kemudian dibawa kembali ke jantung dengan melalui vena pulmonalis. Selanjutnya darah tersebut dikirimkan ke seluruh tubuh dengan melalui saluran pembuluh darah yaitu aorta. Pengertian darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dengan melalui pembuluh kapiler. Darah akan kembali ke jantung oleh pembuluh darah yaitu vena cava superior dan vena cava inferior. Untuk lebih lengkapnya, berikut fungsi darah.
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa pengertian darah
2.      Untuk mengetahui apa fungsi darah
3.      Untuk mengetahui apa komponen darah


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah,di dalam tubuh terdapat darah kira-kira 4-5 liter. Warna merah pada darah tidak tetap bergantung pada banyaknya O2 dan CO2 didalamnya.
Darah adalah cairan ekstraseluler yang mengalir di dalam pembuluh darah darah baik arteri maupun vena. Sistem peredaran darah diatur oleh jantung. Sistem pembuluh darah arteri membawa darah dari jantung ke jaringan, sedangkan sistem pembuluh darah vena membawa darah dari jaringan ke jantung. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 – 8 % dari berat badan total. Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam limpa dan hati (extra medullary haemopoiesis).
Kandungan yang terdapat dalam darah:
1.      Air                               : 91%
2.       Protein                        : 3 % ( albunin,globulin dan fibrinogen)
3.      Mineral                        : 0,9 % (natrium klorida,natrium karbonat,garam
fosfat,magnesium,kalsium dan zat besi)
4.       Bahan organik            : 0,1 % ( glukosa,lemak,asam urat,kreatin,kolesterol dan
asam amino)


B.     Fungsi Darah
1.       Sebagai alat transport :
®    O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
®    CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
®     zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat pengleluaran.
®    Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu
2.       Mengatur keseimbangan asam dan basa 
3.      Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.      Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

C.    Komponen – Komponen Darah
1.      Sel – Sel Darah
a.      Eritrosit
Eritrosit merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya. Dalam keadaan normal, jumlah eritrosit mencapai hampir separuh dari volume darah.
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi.  Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.
Eritrosit dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati.Eritrosit mengandung banyak hemoglobin. Darah berwarna merah karena hemoglobin berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru. 

b.      Leukosit

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.  Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.
Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit.  Jumlah leukosit lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi, yaitu :
®    Neutrofil,juga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul, jumlahnya paling banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).
®    Limfosit,memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit t (memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit b (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
®    Monosit,mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
®    Eosinofil,membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
®    Basofil,juga berperan dalam respon alergi.
c.       Trombosit
Trombosit merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih. Bentuk trombosit tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Trombosit diproduksi di sumsum merah, dan berperan penting pada proses pembekuan darah. Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan.

2.      Plasma darah
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Sebagian besar plasma darah mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin. Di dalam plasma darah terkandung salah satu faktor pembeku darah, yaitu protombin dan fibrinogen. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
®    Albumin
®    bahan pembeku darah
®     immunoglobin (antibodi)
®     Hormone
®    berbagai jenis protein
®     berbagai jenis garam
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.  Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah,di dalam tubuh terdapat darah kira-kira 4-5 liter. Komponen darah terdiri dari sel-sel darah (Eritrosit, Leukosit dan Trombosit) dan plasma darah.


DAFTAR PUSTAKA
Syarifudin, Drs. H. (2006). Anatomi Fsiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar