Rabu, 01 Januari 2025

 <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8611102981473291"

     crossorigin="anonymous"></script>




Jumat, 29 Januari 2021

Apusan Darah Tepi menggunakan pewarnaan giemsa, wright, dan kombinasi wright-giemsa

 

Apusan Darah Tepi menggunakan pewarnaan giemsa, wright, dan kombinasi wright-giemsa

A.    Alat yang digunakan

1.      Kaca Objek

2.      Tabung vakum ungu (berisi darah )

3.      Rak Pengecatan

4.      Pipet tetes


B.     Bahan yang digunakan

1.      Wright cair siap pakai

2.      Giemsa

3.      Metanol

4.      Buffer fosfat 6.4

5.      Aquadest


C.     Pembuatan Apusan Darah

1.      Darah pada tabung EDTA dihomogenkan

2.      Diambil darah menggunakan pipet tetes

3.      Diteteskan pada kaca obyek

4.      Diletakan Kaca obyek pada sudut 250  - 300 pada tetesan darah, lalu ditarik lurus sampai ujung preparat

D.    Pewarnaan preparat dengan giemsa 10%

1.      Diletakan metanol ke atas preparat dan biarkan selama 5 menit lalu sisa metanol dibuang

2.      Diteteskan larutan giemsa 10%, sampai apusan tergenang dan biarkan selama 15 menit

3.      Preparat dibilas dengan air kemudian dikeringkan

E.     Pewarnaan preparat dengan wright

1.      Diteteskan larutan wright ke atas preparat, sampai preparat tergenang

2.      Diteteskan larutan buffer pH 6,4, sampai semua apusan tergenang dan dibiarkan 5-12 menit

3.      Apusan dibilas dengan air,

4.      Keringkan preparat menggunakan udara

F.      Pewarnaan preparat dengan Kombinasi wright-giemsa

1.      Diteteskan larutan wright ke atas preparat sampai semua apusan tergenang, lalu biarkan selama 2 menit.

2.      Ditambahkan larutan giemsa 10% sampai apusan tergenangi, lalubiarkan selama 15 menit.

3.      Preparat dibilas dentgan air kemudian dikeringkan di udara,

 

Sumber :

Artikel Penelitian. Dengan judul MORFOLOGI EOSINOFIL PADA APUSAN DARAH TEPI MENGGUNAKAN PEWARNAAN GIEMSA, WRIGHT DAN KOMBINASI WRIGHT-GIEMSA. Yang disusun oleh Rinny Ardina dan Sherly Rosalinda.

     

TERIMA KASIH


Selasa, 08 Desember 2020

prematur



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kamu. Sesungguhnya makalah ini tidaklah sempurna, karena kita manusia tidak sempurna dan juga tidak luput dari kesalah, hanya Tuhanlah yang sempurna yang telah menciptakan bumi serta isinya termakud kita semua. Maka dari itu kami mengucapkanya banyak maaf atas kesalahan dan kekurangan dari makalah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih anda telah mau membaca makalah yang kami buat.









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................      1
DAFTAR ISI ................................................................................       2
PENDAHULUAN ..........................................................................      3
·       LATAR BELAKANG.............................................................      3
·       TUJUAN...............................................................................       4
PEMBAHASAN............................................................................        5
·       DEFINISI...........................................................................       5
·       PENYEBAB / ETIOLOGI.................................................       7
·       TANDA DAN GEJALA.....................................................        10
·       PENYIMPANGAN KDM....................................................       11
·       PENATALAKSANAAN......................................................       11
PENUTUP.......................................................................................       13
·       KESIMPULAN....................................................................        13






PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996) Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan kebidanan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-cairan dan pengobatan /serta pemeriksaan Laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien. Tujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan kebidanan secara komprehensif adalah untuk menyelesaikan masalah kebidanan.


B. Tujuan
v  Lebih mengetahui tentang prematur / BBLR
v Menambah ilmu pengetahuan
v Mengerjakan tugas dari guru
v Mendapatkan nilai
















PEMBAHASAN
A.Definisi
Menurut WHO, persalinan premature adalah persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 gram. Dengan demikian, persalainan premature dapat terdiri dari :
·       Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan janin sama untuk masa kehamilan (SMK)
·       Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan kecil untuk masa kehamilan (KMK).
Nama lainnya dari golongan ini adalah
·       Small for gestational age (SGA)
·       Intra uteri grouth retardation (IUGRat)
·        Inta uteri grout restriction (IUGRst)
Menurut WHO, persalinan premature murni dapat digolongkan menurut usia kehamilan dan berat badan lahir, yaitu :
Ø Sangat premature
Ø Premature sedang
Ø Premature borderline
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. American Academy Pediatric mendefinisikan prematuritas adalah kelahiran hidup bayi dengan berat < 2500 gr. Criteria ini dipakai terus menerus secara luas, sampai tampak bahwa ada perbedaan antara usia hamil dan berat lahir yang disebabkan adanya hambatan pertumbuhan janin.
Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat kurang atau sama dengan 2500 gram ( WHO ) Bayi barat lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( sampai dengan 2499 gram ) Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, BBLR dibedakan dalam :
Ø BBLR berat badan lahir 1500 – 2500 gram
Ø Bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ), berat lahir < 1500 gram
Ø Bayi berat lahir ekstrim rendah ( BBLER ), berta lahir < 1000 gram
Bayi dengan BBLR dibedaka menjadi 2 golongan :
Ø Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
Ø dengan berat badan usia kehamilanDismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine.
B. Penyebab / Etiologi
1.    Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan plasenta dan infark dari plasenta
2.  Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi (Sacharin. 1996)
Faktor yang berhubungan dengan kelahiran premature :
Ø Kehamilan
·       Malformasi Uterus
·       Kehamilan ganda
·       TI. Servik Inkompeten
·       KPD
·       Pre eklamsia
·       Riwayat kelahiran premature
·       Kelainan Rh

Ø Kondisi medis
·       Kondisi yang menimbulkan partus preterm
                   I.        Hipertensi
Tekanan darah tinggi menyebabkan penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan, hal ini menimbulkan prevalensi persalinan preterm meningkat.
               II.        Perkembangan janin terhambat
Perkembangan janin terhambat (Intrauterine growth retardation) merupakan kondisi dimana salah satu sebabnya ialah pemasokan oksigen dan makanan mungkin kurang adekuat dan hal ini mendorong untuk terminasi kehamilan lebih dini.
           III.        Solusio plasenta
Terlepasnya plasenta akan merangsang untuk terjadi persalinan preterm, meskipun sebagian besar (65%) terjadi aterm. Pada pasien dengan riwayat solusio plasenta maka kemungkinan terulang akan menjadi lebih besar yaitu 11%.
              IV.        Plasenta previa
Plasenta previa sering kali berhubungan dengan persalinan preterm akibat harus dilakukan tindakan pada perdarahan yang banyak. Bila telah terjadi perdarahan banyak maka kemungkinan kondisi janin kurang baik karena hipoksia.
                  V.        Kelainan rhesus
Sebelum ditemukan anti D imunoglobulin maka kejadian induksi menjadi berkurang, meskipun demikian hal ini masih dapat terjadi.
              VI.        Diabetes
Pada kehamilan dengan diabetes yang tidak terkendali maka dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Tapi saat ini dengan pemberian insulin dan diet yang terprogram, umumnya gula darah dapat dikendalikan.

·       Kondisi yang menimbulkan kontraksi
                   I.        Kelainan bawaan uterus
Meskipun jarang tetapi dapat dipertimbangkan hubungan kejadian partus preterm dengan kelainan uterus yang ada.
               II.        Ketuban pecah dini
Ketuban pecah mungkin mengawali terjadinya kontraksi atau sebaliknya. Ada beberapa kondisi yang mungkin menyertai seperti : serviks inkompeten, hidramnion, kahamilan ganda, infeksi vagina dan serviks, dan lain-lain.
           III.        Serviks inkompeten
Riwayat tindakan terhadap serviks dapat dihubungkan dengan terjadinya inkompeten. Chamberlain dan Gibbings menemukan 60% dari pasien serviks inkompeten pernah mengalami abortus spontan dan 49% mengalami pengakhiran kehamilan pervaginam.
              IV.        Kehamilan ganda
Sebanyak 10% pasien dengan dengan partus preterm ialah kehamilan ganda dan secara umum kahamilan ganda mempunyai panjang usia gestasi yang lebih pendek.

3.  Sosial Ekonomi
Ø Tidak melakukan perawatan prenatal
Ø Status sosial ekonomi rendah
Ø Mal nutrisi
Ø Kehamilan remaja

4.  Faktor gaya hidup
Ø Kebiasaan merokok
Ø Kenaikan berat badan selama hamil yang kurang
Ø Penyalahgunaan obat (kokain)
Ø Alkohol

C.  Tanda Dan Gejala
Ø Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung.
Ø Kram perut, dengan atau tanpa diare.
Ø Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dan kontraksi ini tidak harus terasa sakit.
Ø Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang mendorong ke bawah.
Ø keluar air atau cairan lainnya dari vagina.

D.Penyimpangan KDM
Pathway.png

E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada bayi berat badan lahir rendah atau prematur dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.    Perawatan bayi dalam inkubator
Inkubator adalah suatu alat untuk membantu terciptanya suatu lingkungan yang optimal, denfan demikian dapat terciptanya suatu suhu lingkungan yang normal. Suhu lingkungan yang netral adalah suatu keadaan dimana panas yang dihasilkan dapat mempertahankan suatu suhu tubuh yang tetap.
2.  Perawatan post resusitasi
Dilakukan untuk mengatasi terjadinya asfiksia, yang dapat memperburuk keadaan bayi lahir prematur
3.  Perawatan bayi dengan terapi sinar
Dalam perawatan ini yang perlu diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi juga perangkat yang digunakan. Lampu yang digunakan sebaiknya tidak dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang dipergunakan.
4.  Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar
Yang dimaksud dengan transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh bayi untuk ditukar dengan darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
5.  Menolong bayi dalam keadaan kejang





PENUTUP

A.Kesimpulan
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Bayi Prematur atau Bayi Pre-Term dan Bayi Dismatur. Bayi prematur adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur. Sedangkan bayi dismatur adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk masa kehamilannya, yaitu berat badan dibawah persentil 0 pada kurva pertumbuhan intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan. Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kelahiran bayi BBLR, yakni faktor ibu yang meliputi toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi, kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, inkompeten serviks), tumor (misalnya mioma utery, sistoma), ibu yang menderita penyakit seperti tifus abdominalis, malaria, TBC, penyakit jantung, serta gromerulonefritis kronis, juga adanya trauma pada masa kehamilan antara lain, baik fisik maupun psikologis. Faktor berikutnya adalah faktor janin yang meliputi kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, Infeksi (misalnya rubeoll, sifilis, toksoplasmosis), insufisiensi plasenta, Inkomptibilitas darah ibu dan janin ( faktor Rhessus, golongan darah A,B dan O). Faktor lainnya yaitu faktor plasenta, meliputi plasenta previa dan solutio plasenta. Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervariasi, bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi yang lahir cukup bulan.